4 Proyek Pengembangan dan 2 Pembangunan Kilang Baru Ditarget Selesai 5 Tahun
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menargetkan seluruh proyek kilang bisa selesai dalam lima tahun. Saat ini terdapat 4 proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan 2 proyek Grass Root refinery (GRR).
"Kita kan ada empat RDMP sama dua GRR tuh. Itu saja yang mana siap duluan. Karena yang sudah jalan kan Balikpapan," ujarnya saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/11).
Pemerintah, lanjutnya, tak menetapkan prioritas untuk keseluruh proyek tersebut. Pemerintah ingin seluruh proyek berjalan berbarengan hingga bisa selesai sebelum pemerintahan Presiden Jokowi periode II berakhir.
"Yang jalan itu (kilang Balikpapan) duluan, tapi semuanya harus paralel. Jadi mudah-mudahan lima tahun bisa selesai," jelasnya.
Peningkatan Lifting Migas
Menteri Arifin juga menjelaskan pemerintah terus menggenjot produksi minyak dan gas hingga akhir tahun. Saat ini, berdasarkan data SKK Migas, realisasi lifting baru mencapai 89 persen dari target.
"Kita harus banyak ngebor. Harus banyak drilling lagi. Pakai teknologi untuk optimalkan sumur-sumur yang tadinya tidak produktif, tapi dengan teknologi baru itu bisa diangkat lagi," tuturnya.
Dia mengungkapkan teknologi yang akan digunakan salah satunya bisa menggunakan bahan kimia. "Ya pakai enhanced oil recovery, ada yang chemical sama non chemical."
4 Tahun Pemerintahan Belum Ada Kilang Terbangun, Presiden Jokowi Galau
Pemerintah terus berupaya meredam defisit transaksi berjalan, diantaranya dengan mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, salah satu solusinya dengan membangun fasilitas pengelolaan minyak (kilang), belum mengalami kemajuan.Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan pembangunan kilang sangat penting untuk mengurangi impor BBM. Bahkan dia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat galau karena sudah empat tahun masa pemerintahannya, belum ada kilang yang belum terbangun."Pembangunan kilang saya kira penting. Presiden pun galau, karena sudah 4 tahun jadi presiden belum ada yang jadi pembangunan kilang," kata Menko Luhut, saat menghadiri Pertamina Energy Forum, di Jakarta, Kamis (29/11).Menko Luhut meminta pembangunan kilang tidak kembali mundur. Dia pun juga mendorong terbangunnya industri petrokimia untuk mengelola produk turunan yang dihasilkan kilang. "Saya minta jangan mundur lagi, karena saya sudah tiga tahun dorong petrokimia yang tidak jalan-jalan," tuturnya.Peremajaan dan keberadaan kilang baru tentunya akan mengurangi impor BBM. Hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah yang berujung dapat meredam defisit transaksi berjalan.Selain mengandalkan kilang, upaya pengurangan impor yang sudah dilakukan pemerintah adalah menerapkan perluasan campuran 20 persen biodiesel dengan solar non subsidi."CAD (Current Account Defisit) kita sangat terpengaruh dengan impor minyak. CAD kita tahun ini akan dekat USD 24 miliar tahun lalu USD 17 miliar. Tujuannya adalah meminimize impor oil kita karena CAD kita," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaBendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca SelengkapnyaProyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca Selengkapnya