Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Penyebab anjloknya saham VIVA dan MNC usai menangkan Prabowo

4 Penyebab anjloknya saham VIVA dan MNC usai menangkan Prabowo Kebakaran tvOne. ©2013 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Usai pelaksanaan pencoblosan pemilihan presiden (pilpres), masyarakat kini fokus pada perhitungan suara kedua kandidat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Setidaknya, ada 11 lembaga survei yang melakukan perhitungan cepat (quick count) hasil pilpres.

Namun hasilnya berbeda. Tujuh lembaga survei menempatkan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla unggul dari pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa . Sementara 4 lembaga survei lainnya justru sebaliknya, memaparkan hasil keunggulan Prabowo-Hatta atas Jokowi-JK.

Hasil penghitungan lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta disiarkan oleh tvOne dan televisi grup MNC seperti RCTI, MNC TV, Global TV. Sementara televisi nasional lainnya menyiarkan hasil quick count versi tujuh lembaga survei yang memenangkan Jokowi-JK.

Imbas dari tayangan tersebut panjang, mengguncang lantai bursa saham selama dua hari terakhir. Saham dua emiten yakni PT Visi Media Asia Tbk ( VIVA ) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) anjlok. Namun, saham MNC berhasil lolos dari zona merah di perdagangan akhir pekan.

Pada perdagangan Kamis (10/7), saham VIVA turun paling dalam 6,72 persen menjadi Rp 250 sedangkan saham MNCN turun 6,23 persen menjadi Rp 2.560 pada penutupan perdagangan. Sedangkan pada perdagangan Jumat (11/7), saham VIVA masih terperosok, turun 6,40 persen atau 16 poin pada level Rp 234. Sedangkan saham, MNC berhasil lolos dengan catatan naik 2,93 persen atau 75 poin ke level Rp 2.635.

Sejumlah analis memprediksi, anjloknya saham  dua emiten tersebut karena imbas dari pemberitaan mengenai hasil quick count yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. Namun, efek tersebut diyakini tidak akan berlangsung lama.

"Kita lihat saja sentimen-sentimen seperti ini tidak akan bergerak lama, bisa satu atau dua hari ini saja. Dan kita lihat saja bagaimana pergerakan saham dua perusahaan ini, jika turun terus pasti akan melakukan rebound," ujar Satrio kepada merdeka.com, Jumat (11/7).

Pengamat ekonomi dari Indef, Enny Sri Hartati mengatakan penurunan harga saham kedua perusahaan tersebut terjadi karena tingginya spekulasi dan adanya investor yang ambil untung atau profit taking.

"Pasar jangan berlebihan, harga saham turun karena spekulatif dan profit taking. Kan masalah kinerja tidak ada gejolak di sana," ucap Enny.

Melemah atau menguatnya saham sebuah perusahaan bisa terjadi karena kinerja perusahaan. Selama ini kinerja kedua perusahaan tersebut masih bagus. Menurutnya, pelemahan ini tidak akan berjalan lama.

Berikut beberapa analisa penyebab anjloknya harga saham VIVA dan MNC .

Karena tayangan quick count tidak kredibel

Analis melihat, anjloknya saham VIVA dan MNCN tidak bisa dilepaskan dari tayangan di tvOne, MNCTV, RCTI, Global TV terkait hasil hitung cepat 4 lembaga survei yang menyatakan keunggulan pasangan Prabowo - Hatta Rajasa. Padahal, tujuh lembaga survei lainnya kompak melansir data keunggulan pasangan Jokowi - JK.

Direktur utama PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengakui adanya sentimen dari investor atas tayangan hasil quick count di televisi grup VIVA dan MNCN yang melansir data dari 4 lembaga survei yang dicap tidak kredibel. Investor lebih memercayai lembaga survei yang kredibel.

"Memang ada sentimen investor pada saham itu, di mana saham-saham lain naik, itu adjustment dari investor. Investor memercayai lembaga survei yang dianggap kredibel. Angka-angka tidak terlalu meleset," ujar Ito di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (11/7).

Analis Asia Finansial Network, Agus Susanto Benzaenu juga menuturkan hal sama. Agus tidak memungkiri bahwa salah satu sentimen penekan kedua saham tersebut, adalah rilis hitung cepat yang dinilai tidak kredibel. Sehingga kemampuan meningkatkan pendapatan kedua perusahaan tersebut dipertanyakan. "Setelah itu produknya dipertanyakan publik," kata dia.

Pasar cenderung pro Jokowi-JK

Analis universal broker, Satrio Utomo tidak menampik bahwa selama ini pasar cenderung lebih merespon positif pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Indikatornya, kata dia, terlihat saat Jokowi menyatakan kesiapannya maju sebagai capres dari PDI Perjuangan. Saat itu pasar langsung merespon positif, IHSG menguat tajam.

"Tidak bisa dikatakan pasar dukung tapi memang kecenderungan IHSG naik ketika Jokowi memiliki peluang menang," ucapnya.

Anjlok karena pemberitaan

Analis universal broker, Satrio Utomo tidak menampik turunnya saham VIVA dan MNCN bukan diartikan sebagai hukuman dari pasar karena investor lebih condong ke Jokowi-JK.

Dia melihat ada faktor lain yaitu persoalan pemberitaan. "Ini saya katakan hanya sentimen pilpres saja. Naik turunnya saham itu dari pendapatan hasil pemberitaan," katanya.

Dihindari investor

Penurunan harga saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) pasca Pilpres akibat kedua emiten tersebut masuk ke ranah politik. Sehingga, saham tersebut lebih diperdagangkan oleh para spekulan yang sedikit mempertimbangkan faktor fundamental.

"Mengenai saham MNC dan VIVA, pasar akan menghindari saham-saham yang pengendalinya mulai masuk atau telah masuk di politik," ujar analis Asia Finansial Network, Agus Susanto Benzaenu kepada merdeka.com, Jumat (11/7).

Investor yang cenderung bersifat spekulasi akan menjual, sehingga menekan harga saham. "Seperti itu jika ada situasi yang tidak biasa, apalagi berita negatif," ucapnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Menang Satu Putaran versi Quick Count, Reaksi Gibran Tak Terduga

Prabowo Menang Satu Putaran versi Quick Count, Reaksi Gibran Tak Terduga

Gibran akan terbang ke Jakarta. Tetapi, dia belum bisa memastikan apakah akan langsung bertemu sang ayah, Presiden Jokowi atau tidak.

Baca Selengkapnya
Respons Prabowo Ditanya Soal Pertemuan dengan Jokowi di Tengah Quick Count Pilpres 2024

Respons Prabowo Ditanya Soal Pertemuan dengan Jokowi di Tengah Quick Count Pilpres 2024

Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2). Namun, dia tak membeberkan di mana pertemuan itu dilakukan.

Baca Selengkapnya
Cek Fakta: Hoaks Prabowo Terbaring di RS Usai Menang Pilpres Versi Quick Count

Cek Fakta: Hoaks Prabowo Terbaring di RS Usai Menang Pilpres Versi Quick Count

Foto itu disebarkan setelah kemenangan Prabowo versi Quick Count.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi

Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi

Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Indikator Politik: Prabowo Kalahkan Ganjar di Jateng

Survei Terbaru Indikator Politik: Prabowo Kalahkan Ganjar di Jateng

"Pak Prabowo sekarang yang lebih atas dari Pak Ganjar," kata Hendro Prasetyo.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ungkap Banyak Politisi Obral Janji Tiap Pemilu: Kalau Saya Taruh Hitam di Atas Putih!

Prabowo Ungkap Banyak Politisi Obral Janji Tiap Pemilu: Kalau Saya Taruh Hitam di Atas Putih!

Prabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi politisi yang kerap mengumbar janji-janji manis tiap pemilu.

Baca Selengkapnya
Menang di Quick Count, Prabowo Ziarah Ditemani Didit ke Makam Ibunda Hari Ini

Menang di Quick Count, Prabowo Ziarah Ditemani Didit ke Makam Ibunda Hari Ini

Prabowo Subianto berziarah ke makam ibunya, Dora Sigar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir usai menang di quick count

Baca Selengkapnya
VIDEO: Quick Count Indikator di DKI Suara 30,04%: Anies Melesat 43,41% Dipepet Ketat Prabowo

VIDEO: Quick Count Indikator di DKI Suara 30,04%: Anies Melesat 43,41% Dipepet Ketat Prabowo

Hasil hitung cepat Indikator Politik di DKI Jakarta dari 30,04 persen suara masuk menunjukkan pasangan Anis-Muhaimin unggul

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Menang Telak di Quick Count, Jokowi: Tunggu Hasil Resmi KPU, Sabar Ojo Kesusu

Prabowo-Gibran Menang Telak di Quick Count, Jokowi: Tunggu Hasil Resmi KPU, Sabar Ojo Kesusu

Jokowi meminta Prabowo-Gibran ojo kesusu dan sabar menunggu hasil resmi dari KPU meski menang telak di quick count.

Baca Selengkapnya