Usai Kritik & Bongkar Rahasia Abu Janda, Alissa Wahid Diserang di Twitter
Merdeka.com - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, mengaku mendapat 'serangan' di Twitter setelah menyampaikan kritik dan pandangannya terhadap Permadi Arya alias Abu Janda. Belum lama ini, Abu Janda memang tengah ramai menjadi perbincangan masyarakat karena beberapa pernyataannya yang kontroversional.
Melalui cuitannya di Twitter, Abu Janda melontarkan pernyataan ungkapan yang menyebut Islam sebagai agama arogan, serta kalimat bernada rasisme yang ditujukkan kepada Natalius Pigai.
Beberapa pihak pun mengaku merasa gerah dengan pernyataan yang dilontarkan Abu Janda, sehingga banyak yang memberikan kritik pedas terhadap sang pegiat media sosial tersebut. Putri Mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid salah satunya.
Setelah Alissa memberikan kritik pedas dan membongkar beberapa rahasia Abu Janda, ia pun baru sadar bahwa dirinya mulai 'diserang' oleh pasukan dunia maya yang disebutnya sebagai pendukung Abu Janda di Twitter. Berikut ulasan selengkapnya:
Alissa Wahid Berikan Kritik Pedas
©2019 Liputan6.com/Johan Tallo
Merasa kesal dengan pernyataan kontroversional Abu Janda, Alissa Wahid mengatakan bahwa ia keberatan jika Abu Janda dianggap sebagai salah satu representasi dari Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, perilaku yang selama ini diperlihatkan ke publik, disebut sama sekali tidak sejalan dengan nilai atau prinsip ajaran NU.
Alissa juga mengatakan, jika Abu Janda sebenarnya bukan merupakan sosok yang mendalami agama Islam secara baik dan benar. Putri sulung Gusdur ini menambahkan, Abu Janda tidak dianggap sebagai salah satu sosok terdepan dalam poros NU. Bahkan, ia disebut sebagai pribadi yang jauh dari kesan pesantren.
"Dia (Abu Janda) tidak benar-benar menguasai ilmu agama, artinya kita enggak pernah melihat dia sebagai bagian dari kelompok atau poros-poros NU. Jadi dia kan bukan bagian dari poros-poros NU, pesantren juga enggak," ujar Alissa, mengutip dari laman nu.or.id (3/2/2021).
Kritik pedas itu disampaikan, dikarenakan Abu Janda kerap mengklaim bahwa dirinya merupakan salah satu bagian dari organisasi Islam Nahdlatul Ulama. Akan tetapi, sering membuat gaduh yang justru dianggap mencoreng nama baik NU.
Alissa Wahid Diserang di Twitter
Setelah melontarkan beberapa tanggapan dan kritikan atas pernyataan Permadi Arya alias Abu Janda, akun Twitter pribadi milik Alissa pun langsung ramai diserbu oleh akun yang disebut sebagai pendukung Abu Janda. "Mba Alisa gak perlu bergaya preman,gak suka pendapat orang trs lagaknya mau nyamperin. Anda juga harus siap dikritik, toh pendapat anda yg mengatasnamakan NU tdk berati itu juga menunjukan sikap dari NU," protes salah seorang warganet. "Tipikal yg sama, mentang- mentangnya itu.Mentang-mentang anak Gus Dur yg disegani, lihat bio orang yg beda pendapat adalah kadernya langsung saja intimidasi.Diskusi aja disini, ladenin mentionnya," tulis akun @BoengNa**Menanggapi beberapa cuitan yang ditujukkan kepadanya, Alissa pun mengatakan jika apa yang ia sampaikan sudah mengukur berdasarkan pernyataan dari Abu Janda. "Sepakat. Sikap saya bukan sikap NU. Sikap saya bahkan tidak boleh dianggap sikap Gusdurian yang saya dirikan. Itu kalimat saya ke CNN dan NU Online. Mengukur pernyataan Permadi sbg representasi NU, tidak tepat krn berlawanan dg tawassuth, tawazzun yg adalah nilai utama NU," balas Alissa.
Tanggapan Alissa Wahid
Twitter/@AlissaWahid ©2021 Merdeka.com
Setelah sadar bahwa ia mendapat serangan atas pernyataan yang ia sampaikan, Alissa pun mencoba memberikan beberapa penjelasan melalui cuitannya. "Komentar saya adalah tentang dia mewakili NU. Pertanyaan wartawan CNN adalah apakah Permadi mewakili NU. Saya jawab tidak, krn berlawanan dg prinsip Aswaja NU. Bukan tentang kerja dia pribadi selama ini," tulisnya."Sudah menjadi kewajiban para Nahdliyyin untuk menjaga NU, dg selalu melaraskan diri thd ajaran NU: tawassuth (di tengah, tidak berlebih2an), tawazzun (seimbang), tasamuh (toleran terhadap perbedaan), i'tidal (tegal lurus, adil), amar maruf nahy munkar," tambah Alissa.
Twitter/@AlissaWahid ©2021 Merdeka.com
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alissa menekankan pentingnya generasi muda untuk meneruskan semangat Kartini dalam memperjuangkan keadilan sosial.
Baca SelengkapnyaMahfud menilai akun media sosial tokoh publik dan politisi memang kerap diretas.
Baca SelengkapnyaInayah Wulandari Wahid mengulas etika demokrasi yang digaungkan ayahnya Gus Dur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Belakangan, Mahfud kerap mengkritik pemerintah Jokowi.
Baca Selengkapnya"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari
Baca SelengkapnyaBerikut momen Wakapolda Banten bagi-bagi hadiah kepada polisi muda yang berulang tahun.
Baca SelengkapnyaTawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Baca SelengkapnyaPernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.
Baca SelengkapnyaPerubahan tubuh yang terjadi pada Aurel Hermansyah membuat banyak netizen kerap kali berkomentar negatif.
Baca Selengkapnya