Usai Corona, Muncul Virus Baru dari China
Merdeka.com - Belum usai persoalan tentang virus corona yang mewabah, pemerintah China kembali mengumumkan munculnya virus flu burung atau H5N1 yang melanda sebuah peternakan di provinsi Hunan. Provinsi ini sendiri berlokasi di selatan provinsi Hubei tempat di mana virus corona ditemukan pertama kalinya.
Dilansir dari laman Sputnik News, sejauh ini tidak ada virus H5N1 yang menginfeksi manusia. Namun, hal ini menyebabkan sekitar 7850 unggas terinfeksi dan sebanyak 4.500 ekor mati.
Hingga kini pemerintah China sedang berupaya mengatasi kasus ini mengingat bukan tidak mungkin virus H5N1 ini juga bisa menular ke manusia. Berikut informasi selengkapnya:
Penularan Flu Burung
Virus flu burung sendiri merupakan penyakit yang bisa menyerang sistem pernafasan pada unggas. Virus ini juga diketahui bisa ditularkan kepada manusia.
Penularan virus ini bisa terjadi saat seseorang melakukan kontak lama yang terlalu dekat dengan unggas yang terinfeksi virus H5N1 ini.
China Pernah Diserang Wabah Flu Burung
Virus flu burung ini juga pertama kali ditemukan pada seekor angsa yang ada di China pada tahun 1996 silam. Sebelumnya, China juga pernah dilanda wabah flu burung pada tahun 2013 yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dan negara merugi hingga miliaran dollar.
Virus H5N1 ini membunuh puluhan orang ketika mewabah pada tahun 2009-2010 dan 2013-2014.
Korban Karena Flu Burung
Selama 16 tahun terakhir ada sekitar 861 jumlah kasus infeksi H5N1 pada manusia di seluruh dunia, dengan 455 diantaranya meninggal.
Di China sendiri, ada 53 kasus infeksi flu burung selama 16 tahun terakhir.
Sudah Ada Vaksin
Kini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan komunitas internasional sudah mengupayakan untuk menangani penyebaran virus ini. WHO juga telah menemukan vaksin yang bisa digunakan untuk menyembuhkan virus flu burung.
Virus Corona belum Ditemukan Vaksin
Berbeda dengan flu burung, hingga kini dokter dan ilmuwan di seluruh dunia sedang berupaya menciptakan vaksin atau obat yang bisa melawan virus corona. Wabah ini pertama kali muncul di Wuhan China pada 31 Desember 2019 lalu.
Berdasarkan data yang berhasil di update hingga Senin, (2/2) pukul 13.03 ada 362 total korban meninggal karena virus corona. Sebanyak 361 di China dan satu di Filipina. Di China sendiri ada 17.205 kasus. Di sejumlah lokasi lain ada lebih dari 150 kasus,
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaPotongan Gulungan Bambu Ditemukan di Sumur Berusia Lebih dari 2000 Tahun, Berisi Informasi Penting China Kuno
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaDokumen kuno ini ditemukan di reruntuhan rumah dan sumur yang terabaikan di Chenzhou, Provinsi Hunan, China.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnya