Sejarah 'Baboe', Pelayan Rumah Tangga Keluarga Elite Belanda Zaman Hindia Belanda
Merdeka.com - Pengasuh "Baboe" bak seorang ibu peri bagi semua keluarga Eropa di Hindia Belanda. Selain membantu pekerjaan rumah tangga, baboe juga berperan sebagai pengasuh anak-anak keturunan keluarga Eropa.
Banyak orang Belanda pada masa itu yang tak mempunyai waktu untuk mengurus anak mereka hingga memasrahkan untuk diasuh orang lain.
Jasa yang dikerjakan oleh para baboe nyatanya menciptakan sebuah sejarah panjang antara Hindia Belanda dan penduduk asli Belanda.
Dilansir dari akun Tiktok @kebonbatik, Jumat (9/6) berikut informasi selengkapnya.
Apa itu Baboe? Pelayan Keluarga Elite Eropa
Tiktok kebonbatik ©2023 Merdeka.com
Sosok baboe atau Kindermeid, merupakan wanita-wanita pribumi yang bekerja sebagai pelayan bagi keluarga elite Eropa terlebih Belanda di masa Hindia Belanda.
Baboe biasanya ditugaskan untuk membesarkan dan mengasuh anak-anak Belanda karena banyak yang tak mampu dan malas membesarkan anak mereka sendiri.
Beberapa pekerjaan baboe yang umum dilakukan adalah memandikan, mempersiapkan anak sekolah, membuatkan makanan, hingga memenuhi kebutuhan psikologis mereka.
Anak asuh baboe biasa disebut sinyo atau noni. Karena kedekatan yang dijalin sejak kecil, maka banyak dari mereka lebih dekat dan akrab dengan baboe ketimbang orang tua sendiri.
Menciptakan Ikatan Batin dengan Anak Keluarga Belanda
Tiktok kebonbatik ©2023 Merdeka.com
Alasan para baboe lebih dekat dengan para sinyo dan noni adalah karena waktu yang dihabiskan mereka lebih banyak.
Meski terkadang harus hidup sederhana, para sinyo dan noni tetap lebih nyaman dengan kehadiran para baboe. Bahkan mereka menganggap baboe sebagai seorang ibu yang lembut seperti peri.
Hal tersebut yang membuat para anak keturunan Belanda lebih menerima budaya dan kebiasaan para baboe ketimbang asal usul mereka.
Kisah Lagu Ngudang Bayi, Gambaran Baboe dan Anak Keluarga Belanda
Tiktok kebonbatik ©2023 Merdeka.com
Susanto Budi (2005) pernah menulis sebuah buku berjudul Penghibur(an): Masa Lalu dan Budaya Hidup Masa Kini Indonesia.
Dalam tulisannya, ia memasukan sebuah lagu berjudul Ngudang Bati yang berisi tentang seorang pribumi yang menimang bayi berkulit merah yang merujuk pada para anak keluarga Eropa.
Berikut lirik lagu dan maknanya.
Tak lelo lelo lelo legung,Ojo nangis ndak nang ati bingung (Jangan menangis, nanti hati bingung),Tak emban tak junjung tak srogake (Diembandandijunjung, dimuliakan),Bayi abang nduk anake sopo (Bayi "berkulit" merah, putri siapa).
Syarat Khusus Baboe Wajib Berbahasa Belanda
Tiktok kebonbatik ©2023 Merdeka.com
Satu hal yang biasa menjadi keterbatasan dari para baboe adalah dalam segi bahasa sehari-hari.
Para baboe tak mampu berbahasa Belanda sehingga mereka sering menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi.
Karena kebiasaan yang dilakukan sejak kecil, anak-anak Belanda ini akhirnya lebih fasih berbahasa daerah dan mengikuti budaya yang dibawa para baboe ketimbang bahasa mereka sendiri.
Hal ini dianggap menjadi kemunduran sehingga banyak orang tua Belanda yang tak lagi mempercayakan anak mereka kepada para pengasuh pribumi selain yang fasih berbahasa Belanda.
(mdk/thw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Charles Adriaan van Ophuijsen, Pria Belanda Kelahiran Solok Sumbar Pionir Ejaan Bahasa Indonesia
Meski namanya sangat kental dengan Belanda, namun sosoknya menjadi pionir dalam menciptakan ejaan Bahasa Indonesia yang kita sekarang gunakan ini.
Baca SelengkapnyaDarimana Asal Muasal Nama Benua "Eropa"? Ternyata Ini Sejarah Panjangnya
Darimana asal penamaan "Eropa" dari benua Eropa? Simak ulasan sejarah lengkapnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaSejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera
Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
10 Momen Keseruan Sule dan Keluarga Liburan di Eropa, Kebersamaan Rizky Febian dan Mahalini Bikin Baper
Salah satu negara yang dikunjungi Sule dan keluarga yakni Belanda.
Baca SelengkapnyaBule Cantik Ini Senang Banget Belajar Gendongan Anak Pakai Jarik Batik 'Lucu Banget'
Momen lucu pasutri beda negara belajar pakai jarik untuk bayi. Sang istri girang baru pertama kali pakai. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaWNI Bawa Istri Bule Amerika Pulang Kampung ke Ponorogo, Kumpul Sama Keluarga Suami Dengar Bahasa Jawa Senyum-senyum
Saat di kediaman orangtua, sang istri seketika jadi pusat perhatian.
Baca SelengkapnyaFakta Menarik Pareh, Film Hindia Belanda yang Sukses di Pasaran Tapi Bikin Produsernya Bangkrut
Film produksi era Kolonial Belanda ini tuai pujian saat ditayangkan di luar negeri, namun masyarakat Pribumi merasa kecewa dengan hasilnya.
Baca SelengkapnyaSejarah Mercusuar Willem Toren III Aceh, Dulunya Sistem Navigasi Peninggalan Belanda di Samudera Hindia
Peninggalan sejarah di Kabupaten Aceh Besar ini merupakan salah satu dari 3 mercusuar yang pernah dibangun Belanda di dunia.
Baca SelengkapnyaJadi Hari Bersejarah Penyerahan Wilayah dari Pihak Belanda ke Tangan Indonesia, Begini Momen Haru Perundingan Wonosobo Tahun 1949
Pada momen itu, tentara militer Belanda berbondong-bondong menarik diri dari wilayah yang didudukinya
Baca Selengkapnya