Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SBY Turun Gunung Dengar Empat Tuduhan Ini, Salah Satunya Ucapan Eks Pejabat Negara

SBY Turun Gunung Dengar Empat Tuduhan Ini, Salah Satunya Ucapan Eks Pejabat Negara Susilo Bambang Yudhoyono. © richestlifestyle.com

Merdeka.com - Unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja berakhir ricuh di sejumlah wilayah di Indonesia. Beberapa yang diduga sebagai perusuh telah diamankan polisi.

Muncul dugaan ada 'sponsor' di balik aksi demonstrasi tersebut. Tak jarang para pendengung (buzzer) di media sosial, turut menggaungkan kabar adanya dalang di balik demo penolakan UU Ciptaker.

Tuduhan tersebut justru mengarah ke Partai Demokrat, sebagai fraksi yang menolak. Menanggapi hal tersebut, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara.

SBY bercerita, tudingan yang menyerang Partai Demokrat dan pribadinya bukan kali ini terjadi. Terpaan fitnah sudah dialaminya sekian kali, termasuk dari seorang pejabat negara. Simak informasinya berikut ini.

Dituding Penggerak Demo UU Cipta Kerja

SBY kembali menelan pil pahit, meski sudah tidak berkecimpung di pemerintahan. Namanya diseret-seret dalam kondisi politik di tanah air yang memanas pasca-UU Cipta Kerja disahkan.

"Saya ini orang tua ya. Pernah berjuang sebagai prajurit selama 30 tahun pernah juga di pemerintahan 15 tahun. Juga mengerti pemerintahan menghadapi masalah, masalah itu mesti dipecahkan. Saya juga mengalami itu. Jadi kalau kemarin saya dituduh seperti itu tidak baik, tidak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan tak berdasar," ujarnya dalam sebuah dialog yang diunggah akun YouTube SBY, Senin (12/10/2020).

SBY menegaskan, tidak memiliki niat maupun pikiran untuk menggerakkan massa.

"Andai kata saya ini punya kemampuan menggerakkan gerakan massa yang begitu luas di tanah air kemarin. Andai kata saya punya uang banyak menggerakan aksi begitu, saya tidak punya niat, tidak berpikir untuk melakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat saya lakukan. Dan begini memfitnah itukan sebenarnya menuduh seseorang saya dalam hal ini tidak mengandung kebenaran. Saya menjadi korban," tegasnya.

Selain itu, SBY juga menilai bahwa massa yang menolak UU Cipta Kerja, pasti merasa terhina jika gerakannya disebut ditunggangi atau diberi uang.

"Jadi saya prihatin makin berkembang seperti ini tetapi yang jelas lagi-lagi saya mesti bersabar. Dulu waktu almarhum ibu Ani masih ada saya sering mengalami seperti ini tetapi nampaknya Allah masih meminta saya untuk bersabar. Mudah-mudahan negara kita makin baik dan tidak berkembang fitnah atau tuduhan yang tidak berdasar seperti itu," papar SBY.

Difitnah Mantan Ketua KPK Antasari Azhar

SBY juga sempat mengungkit kembali fitnah yang dilontarkan padanya, saat Pilgub DKI 2017.  Saat itu, Partai Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI. SBY mengaku mendapat serangkaian fitnah dan serangan politik.

"Para kader masih ingat ketika dulu dilaksanakan Pilgub DKI, sama situasi yang kita hadapi. Saya sebagai pemimpin partai saat itu mengalami satu rangkaian fitnah dan serangan politik yang menurut saya keterlaluan dan jauh dari akhlaq yang baik," kata SBY dalam jumpa pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (6/2/2018).

SBY mengungkapkan, kala itu dituduh menggerakkan dan mendanai aksi massa. Marak demonstrasi menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus penistaan agama.

"Saya dituduh menggerakkan orang mengepung Istana, rumah saya mau digeruduk mereka yang tak bertanggungjawab," jelasnya.

Selain itu, SBY juga mengungkit pernyataan mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Menurutnya, pernyataan Antasari sangat tendensius dan merugikan dirinya dan pencalonan AHY di Pilgub DKI.

"Jelang pilkada DKI ada pernyataan saudara Antasari yang sangat tendensius dan akhirnya merugikan perjuangan politik saat itu calon yang kita usung kalah," paparnya.

Saat itu, Antasari Azhar muncul ke publik dan berbicara mengenai kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang menjadikannya terpidana. Antasari menyebut kasus itu merupakan kriminalisasi. Ia meminta SBY untuk ikut angkat bicara, selaku Presiden ke-6 RI.

"Beliau jujur, cerita apa yang dia alami dan apa yang beliau perbuat, beliau perintahkan siapa dan siapa melakukan apa untuk merekayasa dan mengkriminalisasi Antasari," kata Antasari di Bareskrim KKP, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017) lalu.

Difitnah Intervensi Proyek e-KTP

Selain memanasnya isu fitnah UU Ciptaker, SBY juga pernah menerima tamparan hoaks lain di tahun 2018. Dia merasa difitnah dengan pernyataan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya dan mantan politikus Demokrat Mirwan Amir.

SBY merasa tertuduh mengintervensi proyek e-KTP, terkait korupsi senilai Rp 2,3 triliun. Dia ingin fitnah ini diusut tuntas hingga terbukti ada skenario yang ingin menjatuhkan.

"Ada apa dengan semuanya ini, ini skenario siapa, konspirasi model apa di tahun politik tahun jelang pemilihan umum 2019. Inilah yang harus kita ungkap. Inilah perjuangan saya, jihad saya untuk dapatkan keadilan di negeri yang sangat saya cintai ini. Mungkin panjang, tapi akan saya tuntut sampai kapanpun juga," kata SBY dalam jumpa pers di Kantor DPP Demokrat, Wisma Proklamasi, Jakarta.

SBY menekankan, tak ingin main tuduh siapa dalang di balik skema fitnah e-KTP. Meskipun, SBY mengaku sudah mendapatkan informasi tentang cikal bakal isu ini disusun oleh pihak tertentu.

"Saat ini saya memilih untuk tidak dulu main tuduh kepada siapapun, meskipun saya tahu mendapatkan informasi. Menjelang persidangan diman terjadi tanya jawab antara Firman Wijaya dan Mirwan Amir ada sebuah pertemuan dihadiri sejumlah orang dan katakanlah itu jadi cikal bakal munculnya sesuatu yang mengagetkan di ruang persidangan," kata SBY.

"Tapi pengetahuan saya, informasi yang saya miliki, belum waktunya saya buka dan bisa bikin geger nantinya. Para kader tahu ini tahun politik menuju Pemilu 2019 hancur negara kita kalau politik ini makin tidak beradab, memfitnah lawan politik tanpa beban," imbuhnya.

Difitnah Lakukan Pencucian Uang Kasus Bank Century

SBY dapat sedikit bernapas lega, Media Asian Sentinel meminta maaf, atas artikel investigasi terkait pencucian uang atas kasus Bank Century. Merogoh sebesar USD 12 miliar atau setara Rp177 triliun, yang ditulis langsung pendiri Asian Sentinel John Berthelsen.

SBY sudah membaca permohonan maaf Asian Sentinel tersebut. Bahkan mengaku sudah memaafkan sang penulis artikel.

"Meskipun kerusakan (damage) thd nama baik SBY & Demokrat sudah terjadi, sbg org beriman & umat hamba Allah, saya berikan maaf," ujar SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono dikutip merdeka.com, Kamis (20/9/2018).

Bukan tanpa alasan SBY menyebut fitnah itu bagian dari konspirasi. Ia menerima laporan ada politisi dan media massa yang dianggap sudah keterlaluan menyebarkan fitnah. SBY ingin kasus ini diusut tuntas karena tak ingin Indonesia menjadi sarang produksi dan distribusi fitnah dan hoaks.

"Kalau tidak dibongkar sampai akar-akarnya, setiap saat fitnah keji ini akan dimunculkan lagi. Saya sudah lelah & bersabar selama 10 tahun," ucapnya.

(mdk/kur)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
SBY Beri Lukisan Khusus, Prabowo Janji Pajang di Istana Presiden
SBY Beri Lukisan Khusus, Prabowo Janji Pajang di Istana Presiden

Capres Prabowo Subianto berjanji akan memajang lukisan pemberian Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Kepresidenan.

Baca Selengkapnya
Presiden Singgung Jalan Solo-Purwodadi Rusak, Hasto: Bagus Jokowi Bantu Kepemimpinan Ganjar
Presiden Singgung Jalan Solo-Purwodadi Rusak, Hasto: Bagus Jokowi Bantu Kepemimpinan Ganjar

Seharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.

Baca Selengkapnya
SBY: Prabowo Menang Pilpres karena Kehendak Rakyat
SBY: Prabowo Menang Pilpres karena Kehendak Rakyat

SBY pun sejak lama telah yakin bahwa Prabowo akan menjadi Presiden kedelapan RI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.

Baca Selengkapnya
AHY Singgung Keberhasilan Presiden Jokowi dan SBY Saat Bertemu Ribuan Relawan di Surabaya
AHY Singgung Keberhasilan Presiden Jokowi dan SBY Saat Bertemu Ribuan Relawan di Surabaya

Khofifah meminta warga Jatim untuk berhati-hati menjelang hari H coblosan.

Baca Selengkapnya
Besok Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Sudah Saatnya Kita Bersatu Kembali
Besok Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Sudah Saatnya Kita Bersatu Kembali

Jelang Penetapan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Sudah Saatnya Kita Bersatu Kembali

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye

Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.

Baca Selengkapnya
Usai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas
Usai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas

Prabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bakal Dapat Kenaikan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan TNI, Segini Gaji Bakal Diterima
Prabowo Bakal Dapat Kenaikan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan TNI, Segini Gaji Bakal Diterima

Kenaikan pangkat kehormatan di lingkungan TNI juga pernah diberikam kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Selengkapnya