Putri Candrawathi Tak Ditahan Alasan Anak, Para Ibu Dibui Bawa Bayi, Kasusnya Receh

merdeka.com Sekitar 1 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi tak merasakan pengapnya kamar tahanan. Istri Ferdy Sambo tersebut tak ditahan dan mengenakan baju orange dengan alasan kemanusiaan karena memiliki bayi.

Keputusan itu ramai mendapat kritik dari berbagai kalangan. Sebab, hukum seolah tebang pilih terhadap masyarakat. Faktanya banyak para ibu tetap dijebloskan ke penjara meski mereka mempunyai bayi.

Padahal perkara yang menimpa kumpulan ibu ini receh alias tak seberat kasus pembunuhan yang menjerat Putri Candrawathi. Berikut ulasannya, Senin (5/9).

Ibu Punya 3 Bayi Kembar di Penjara

Perlakuan istimewa terhadap Putri Candrawathi mengingatkan kembali kepada kasus-kasus yang menimpa para ibu. Meski memiliki bayi, mereka tetap dijebloskan ke dalam penjara. Tidak ada pihak yang membela para ibu ini untuk tetap menjadi tahanan rumah.

Seperti kisah Magfirah binti Zakirsyah (27) yang memiliki bayi kembar tiga di Aceh Timur. Dia terpaksa membawa ketiga bayinya ke dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Aceh, pada 2018 lalu.

kisah ibu bawa tiga bayi kembar ke penjara

Kasus yang menjerat Magfirah ialah kasus dugaan penipuan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Dia menjadi tersangka usai dilaporkan sejumlah korban terkait dugaan calo CPNS pada tahun 2016.

Ibu di Malang Besarkan Anak di Penjara

seorang warga binaan di balik jeruji di lorong lapas wanita klas ii a malang

Nasib Ys penghuni Lapas Wanita Klas II A Malang sama seperti Magfirah. Mau tak mau dia harus mengajak bayi tak berdosa itu ke kamar tahanan.

Ys, perempuan berusia 21 tahun itu divonis 4 tahun 2 bulan penjara karena kasus narkoba tahun 2019. Ia masuk bui saat sedang hamil 7 bulan.

Ia melahirkan Vn, putranya saat sudah menyandang status narapidana. Kini putranya sudah berusia 1 tahun 9 bulan.

Bukan hanya Ys, di sel wanita itu ada beberapa tahanan yang juga membawa bayi. Rata-rata mereka ditahan saat sedang hamil. Kamar atau sel khusus yang ditempati Ys dan rekan-rekannya bersama bayi mereka berbeda dibanding sel lainnya.

"Sebenarnya ada 11 bayi. Tapi satu sudah dibawa keluar ibunya yang resmi bebas sejak Senin kemarin," kata Ys di Malang.

Bayi 25 Hari Ikut Ibunya ke Tahanan

Keringanan yang didapatkan Putri Candrawathi kontras dengan nasib seorang ibu bernama Bekti Wahyuningsih di Boyolali. Dia terpaksa membawa bayi yang baru usaia 25 hari ke dalam bui lantaran tersandung kasus dugaan penggelapan sertifikat tahun 2016.

rutan boyolali

Awal terungkap saat Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kemenkum HAM, Widodo Ekatjahjana mengunjungi satu persatu ruang fasilitas di dalam rutan. Dia terkejut saat melihat ruang kamar tahanan khusus wanita.

Ada seorang tahanan wanita sedang menyusui anak laki-lakinya yang baru berusia 25 hari. Menurut ibunya, bayi tersebut sudah 3 hari tinggal bersama di dalam sel.

"Saya meminta aparat penegak hukum ada diskresi atau pertimbangan kebijakan, si bayi kan kasihan. Ini kelemahan regulasi yang harus kami tata, ibunya yang punya masalah hukum, anaknya yang punya ketergantungan ASI jadi ikut terkena imbasnya," ujar Bekti.

(mdk/dea)