Potret Alex Kawilarang, Pendiri Kopassus yang Tampar Soeharto & Gabung Permesta
Merdeka.com - Kesatuan Komando Territorium III (Kesko TT-III) Siliwangi, merupakan cikal bakal dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Pasukan elite TNI Angkatan Darat itu didirikan oleh seorang perwira TNI bernama Kolonel Inf Alexander Evert Kawilarang atau dikenal dengan Alex Kawilarang.
Pada April 1951, Kawilarang mulai merintis pembentukan pasukan khusus tersebut. Namun, pada akhirnya ia justru melawan pasukan bentukannya itu setelah ia tergabung dengan kelompok Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).
Kawilarang sendiri dikenal sebagai perwira yang memiliki sifat jujur, penuh dedikasi, dan tak kenal kompromi. Terbukti, ketika ia disebut pernah menampar mantan presiden Soeharto karena merasa ditipu dengan laporan palsu. Berikut sosoknya:
Pendiri Kopassus
Kolonel Inf (Purn) Alexander Evert Kawilarang, merintis pembentukan pasukan khusus TNI dengan nama Kesatuan Komando Territorium III (Kesko TT-III) Siliwangi di Batujajar, Jawa Barat pada April tahun 1951.
Kesatuan ini merupakan cikal bakal dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) saat ini. Karier Kawilarang di militer memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia pernah menduduki sejumlah jabatan mentereng di militer.
Seperti komandan penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS), Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), hingga Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Potret Kolonel TNI yang Pernah Tampar Soeharto
Foto: Instagram/@novriyanti_herwinda©2021 Merdeka.com
Alex Kawilarang memang lahir dari keluarga militer. Ayahnya, Alexander Herman Hermanus merupakan seorang mayor KNIL. Sosok Alex Kawilarang tentunya sudah tidak asing lagi di dunia kemiliteran Indonesia. Ia dikenal sebagai prajurit yang jujur, pantang menyerah, berdedikasi, dan tak kenal kompromi. Terbukti, ketika Kawilarang disebut pernah menampar mantan presiden Soeharto yang saat itu menjadi bawahannya karena merasa ditipu dengan laporan palsu. Diceritakan bahwa dalam satu waktu, Kawilarang pernah dihadapkan pada masalah pemberontakan. Saat itu, pasukan Soeharto yaitu Brigade Mataram yang bertugas mempertahankan kota Makassar justru kocar-kacir dan melarikan diri saat diserang. Hal itulah yang membuat Kawilarang pun langsung naik pitam. Ia pun disebut langsung memarahi komandan Brigade Mataram, Letkol Soeharto, sambil menempelengnya.
Tergabung Dalam Permesta
©2021 Merdeka.com
Sejumlah jabatan mentereng di militer pun pernah diduduki oleh Kawilarang. Pada 1956, Kawilarang ditunjuk untuk menjabat sebagai atase militer pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, Amerika Serikat, dengan pangkat brigadir jenderal.
Ketika pemberontakan PRRI/Permesta meletus di tanah air, Kawilarang justru segera melepaskan jabatannya sebagai atase militer lalu meminta pensiun. Ia kembali ke Tanah Air dan langsung menuju ke Sulawesi Utara.
Kawilarang justru bergabung bersama kelompok pemberontak Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) dan berjuang bersama dengan orang-orang Sulawesi Utara dan Selatan.
Setelah tergabung dalam Permesta, Kawilarag pun harus melawan pasukan Kopassus yang ia bentuk sebelumnya. Keterlibatannya dalam Permesta, membuat jabatan Kawilarang diturunkan lagi menjadi letnan kolonel.
Tetap Aktif di Komunitas Angkatan Bersenjata
©2021 Merdeka.com
Setelah pensiun dari dunia kemiliteran, pada 1972 Kawilarang menjabat sebagai wakil manajer umum Jakarta Racing Management, yang mengelola pacuan kuda di Pulomas, Jakarta TimurPada 15 April 1999, Kawilarang akhirnya memperoleh pengakuan atas jasa-jasanya dalam pembentukan Kopassus. Pada peringatan hari jadi Kopassus ke-47, Kawilarang diterima sebagai Warga Kehormatan Kopassus di Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur. Sebagai tandanya, ia dianugerahi sebuah baret merah dan pisau komando.Pada 6 Juni tahun 2000, Kawilarang meninggal dunia akibat komplikasi beberapa penyakit di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan dimakamkan dua hari kemudian di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum lama ini, Letkol Inf. Nur Wahyudi resmi dilantik menjadi menjadi Dansat-81 Kopassus.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia periode Presiden Soeharto ini memiliki sederet prestasi selama memimpin.
Baca SelengkapnyaSosok Albertus Soegijapranata pernah berdiplomasi dengan Vatikan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca SelengkapnyaNama Kolonel Joko Setiyo Kurniawan akhirnya didapuk sebagai Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaMomen haru dan membanggakan ala Komandan Koopssus TNI saat membaretkan sang putra yang baru saja selesai menempa pendidikan Kopassus.
Baca SelengkapnyaKopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus! Berikut kata-kata ucapan selamat HUT Kopassus.
Baca SelengkapnyaSaat keluar Koramil 1703-4/Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey tidak membawa senjata api.
Baca SelengkapnyaSosok sepupu AHY yang melanjutkan trah militer di keluarga Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.
Baca Selengkapnya