Penyebab Skoliosis Berdasarkan Jenis, Faktor Risiko, Serta Langkah Pengobatannya
Merdeka.com - Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang tidak lurus (melengkung) secara tidak normal. Kasus skoliosis kebanyakan terjadi pada anak-anak.
Terdapat beberapa gejala umum skoliosis yang dapat dilihat, seperti salah bahu terlihat lebih tinggi, salah satu tulang belikat terlihat menonjol, tubuh condong ke satu sisi, tinggi pinggang tidak rata, dan adanya tonjolan pada salah satu bagian panggul.
Gejala skoliosis pada bayi amat berbeda. Gejalanya yaitu adanya tonjolan di salah satu sisi dada, bayi berbaring dengan posisi melengkung ke satu arah, serta mengalami sesak napas (dalam kasus yang parah).
Penyebab skoliosis dapat dibedakan berdasarkan jenisnya. Untuk mengetahui lebih jelas, Merdeka.com telah merangkum penyebab skoliosis berdasarkan jenis dari berbagai sumber. Berikut ulasan lengkapnya.
Penyebab Skoliosis Berdasarkan Jenisnya
Dilansir dari Klikdokter, terdapat beberapa penyebab skoliosis berdasarkan jenisnya.
Skoliosis Kongenitas
Skoliosis kongenitas disebabkan oleh proses pembentukan tulang belakang yang tidak sempurna ketika masih banyi atau dalam kandungan.
Skoliosis Degeneratif
Skoliosis degeneratif disebabkan oleh kerusakan tulang belakang yang berlangsung secara perlahan. Penyakit seperti osteoporosis (pengeroposan tulang) dan parkinson diduga turut memicu skoliosis degeneratif.
Skoliosis Idiopatik
Skoliosis idiopatik merupakan skoliosis yang paling umum terjadi. Penyebab skoliosis jenis ini tidak diketahui secara pasti. Inilah yang menyebabkan skoliosis sulit untuk dicegah.
Faktor Risiko Skoliosis
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya skoliosis. Berikut faktornya.
©Shutterstock.com
UsiaGejala skoliosis umumnya dimulai atau dapat dirasakan sesaat sebelum masuk masa pubertas (usia 10-15 tahun).Jenis KelaminBelum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi kondisi kesehatan ini lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Faktor KeturunanKetika seseorang memiliki keluarga yang menderita skoliosis, maka risiko anggota keluarga lain untuk mengindap skoliosis akan jauh lebih tinggi.
Langkah Pengobatan Skoliosis
Dilansir dari Halodoc, pengobatan skoliosis tergantung pada tingkat keparahan, jenis kelamin, usia, dan lokasi. Berikut langkah pengobatannya.
©Shutterstock
a. Pengidap skoliosis dewasa akan diberikan obat dengan tujuan meredakan rasa sakit. b. Melakukan observasi dengan X-ray setiap 6 bulan. Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan lengkungan tulang. c. Memberikan penyangga. Hal ini dilakukan untuk menghentikan lengkungan pada tulang belakang. Umumnya, ini diberikan pada pengidap skoliosis anak-anak yang memiliki sudut lengkung lebih dari 20 derajat.d. Melakukan operasi. Tindakan ini dilakukan jika perawatan skoliosis di atas tak kunjung berhasil dan lengkungan tulang belakang lebih dari 50 derajat.
Skoliosis Dapat Menyebabkan Beberapa Komplikasi
Skoliosis diketahui dapat menyebabkan beberapa masalah komplikasi, mulai dari masalah punggung, hingga jantung dan paru-paru.
©Shutterstock
Masalah PunggungSeseorang yang menderita skoliosis saat kecil umumnya mengeluhkan rasa nyeri di punggung dan arthritis.Masalah Jantung dan Paru-paruMasalah paru-paru kerap dikeluhkan oleh seseorang yang mengalami skoliosis parah atau bahkan tulang belakangnya melengkung lebih dari 70 derajat. Kondisi tersebut tentu membuat penderitanya kesulitan untuk bernapas.Tak hanya itu, jantung pun akan mengalami kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini karena jantung dan paru-paru tertekan.
(mdk/add)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan mengenal ciri-ciri anak perempuan dan anak laki-laki, Anda bisa menyesuaikan pola pengasuhan yang mendukung tumbuh kembangnya.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polio bisa menginfeksi anak lewat berbagai cara. Dengan mengetahui cara penularan polio ini, orang tua bisa mewaspadai apa saja yang berisiko untuk anaknya.
Baca SelengkapnyaSalah satu kondisi medis yang berupa kelainan darah akibat berkurangnya fungsi sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah.
Baca SelengkapnyaSistem kekebalan tubuh yang belum sempurna serta usia anak menyebabkan kondisi batuk pilek rentan terjadi pada anak. Ketahui cara tepat untuk menanganinya.
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaPenglihatan kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena penyakit.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Baca Selengkapnya