Penampakan Mie Ayam Langganan Konglomerat, Gerobak Kecil Didatangi Banyak Mobil Mewah
Merdeka.com - Kawasan Pondok Indah diketahui daerah perumahan para konglomerat dan deretan pejabat di Tanah Air. Tak jarang pula, kawasan Pondok Indah merupakan tempat tinggal dari para publik figur yang memiliki kekayaan dengan nilai fantastis.
Jauh dari gemerlap kemewahan dunia di kawasan Pondok Indah, rupanya terdapat satu bentuk kesederhanaan yang masih dirasakan oleh warga setempat. Hal itu tak lain adalah pedagang kaki lima yang seringkali disebut dengan ‘Mie Ayam Pak Gepeng’.
Tak menggunakan perlengkapan mahal, mie ayam yang dijajakan oleh seorang pria bernama Wahono tersebut justru laris manis diserbu pelanggan. Tak main-main, pelanggan setia dari dagangannya tersebut justru seringkali para konglomerat yang tinggal di area Pondok Indah, tempatnya berjualan sehari-hari.
Lantas, seperti apa penampakan mie ayam yang sukses menarik perhatian para konglomerat tersebut? Berikut informasi selengkapnya.
Mie Ayam Fenomenal Khas Pondok Indah
Di tengah megahnya gedung-gedung perumahan di Pondok Indah, gerobak sederhana Wahono yang terlihat berbeda justru menjadi pusat perhatian. Dagangan yang dijualnya tersebut diketahui merupakan mie ayam terkenal di kawasan elit tersebut.
Tak dibantu seorang pun, Wahono nampak gigih melayani pelanggan yang datang dan pergi. Meski fisiknya tak lagi muda, namun sosoknya tetap bersemangat untuk membuat mie ayam yang disebut legendaris itu.
YouTube MGDALENAF ©2020 Merdeka.com
"Gue dapat rekomendasi dari teman kalau di tengah-tengah perumahan megah Pondok Indah itu ada yang jual mie ayam murah meriah, sudah legend, dan katanya itu enak banget. Makanya ini aku mau nyamperin. Kalau kalian ke sini, langsung saja google maps itu namanya mie ayam Pak Gepeng ya," ujar pemilik video yang diunggah pada kanal YouTube MGDALENAF.
Potret Gerobak Sederhana
Terbelalak dengan kesederhanaan peralatan dagang Wahono, wanita cantik pemilik video tersebut pun lantas mendatangi gerobak mie ayam legendaris. Ia tak pernah menyangka meski banyak konglomerat di kawasan tersebut, namun banyak pula yang justru terpikat dengan dagangan Wahono.
YouTube MGDALENAF ©2020 Merdeka.com
"Eh sederhana banget ya. Di tengah-tengah perumahan super megah Pondok Indah ada yang jual mie ayam kayak gini," sambungnya.
Bahkan, di depan gerobak Wahono tersebut nampak terparkir sebuah mobil mewah.
"Nih, yang parkir aja mobilnya merci loh. Pondok Indah nih soalnya, enggak macam-macam," ungkapnya.
Berjualan Mie Ayam Lebih Dari 30 Tahun
Wahono rupanya telah mendedikasikan hidupnya untuk mencari nafkah sebagai penjual mie ayam selama lebih dari 30 tahun. Sebelum memutuskan untuk menetap di lokasi berjualannya saat ini, ia telah terlebih dahulu menjajakan mie ayam dengan berkeliling di kawasan Pondok Indah.
Kini, Wahono menyebut ada banyak pelanggan setianya yang merupakan konglomerat.
YouTube MGDALENAF ©2020 Merdeka.com
"Sudah jualan berapa lama, pak?," tanya sang pemilik video.
"Tiga puluh tahun," jawab Wahono.
"Hah? Tiga puluh tahun? Memang dari dulu mangkalnya di sini, pak?," tanyanya kembali.
"Pertama, jalan keliling daerah sini, kompleks sini. Akhirnya mangkal di sini dari tahun 90-an," balas Wahono sembari menunjuk lokasi.
"Tapi banyak pak yang rumahnya Pondok Indah, mobil-mobil mewah makan di sini itu banyak?," tanyanya penasaran.
"Ada, banyak," tegasnya dengan mantap.
Harga Super Murah
Meski dibeli oleh banyak kalangan kaya raya, namun harga semangkuk mie ayam Wahono tersebut tetap dijual dengan harga ekonomis. Ia menuturkan, semangkuk mie ayam buatannya tersebut dihargai Rp15 ribu.
YouTube MGDALENAF ©2020 Merdeka.com
"Emang harganya berapa pak satu mangkuk?," tanyanya.
"Sekarang Rp15 ribu," jawabnya.
"Awalnya?," tanyanya kembali.
"Awalnya Rp5 ratus perak," terangnya mengenang.
Penampakan Mie Ayam Konglomerat
Layaknya mie ayam mahal, penampakan mie ayam yang dijual di pinggir jalan tersebut cukup memuaskan. Banyak potongan ayam besar yang tetap disajikan Wahono meski dalam harga terjangkau.
YouTube MGDALENAF ©2020 Merdeka.com
"Sudah jadi nih, aku pesan yang porsi double. Kalau porsi double itu harganya Rp30 ribu saja. Tuh, dan ini kelihatan potongan ayamnya gede-gede. Bapaknya baik banget ini," ujarnya.
"Iya, kalau di sini potongan ayamnya besar," tegas Wahono.
"Tapi kan pak, di sini yang makan sudah mobilnya merci, rumahnya ada yang di Pondok Indah, sudah punya uang, ekonominya bagus lah. Kenapa enggak dimahalkan?," tanyanya penasaran.
"Enggak usah, memang harganya segitu," ujarnya.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaDi area Jalan Tunjungan, Surabaya, Atikoh mengaku mencicipi kuliner nasi goreng dan mi "godog" (rebus) yang dijual oleh para pedagang kecil.
Baca SelengkapnyaSuasana mencekam saat ketiga pelaku, YN (54), MH (37), dan FJ (33), dievakuasi dari dalam mobil dekat rumah korban
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaPemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaMarcel Radhival ditemani Roy Ricardo mencari makanan untuk buka puasa di daerah Pondok Indah.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaAda saja cerita tak terduga yang terjadi selama mudik ke kampung halaman.
Baca Selengkapnya