Merdeka.com - Selama ini nama Brimob dalam Kepolisian memiliki peran vital dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun, siapa sangka bahwa satuan Brimob berdiri melalui sebuah perjalanan sejarah yang panjang.
Tokoh pendirinya adalah Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Moehammad Jasin. Ia merupakan pahlawan nasional yang berjuang mati-matian untuk melepaskan Polisi dari bayang-bayang Jepang agar bisa berdiri sendiri setelah Indonesia merdeka.
Seperti apa perjuangan sang jenderal dan bagaimana perjalanan hidup seorang pahlawan nasional Moehammad Jasin? Simak ulasannya sebagai berikut.
Moehammad Jasin lahir di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara pada 9 Juni 1920. Ia dikenal sebagai tokoh Proklamasi Polisi Indonesia. Komisaris Jenderal Jasin menempuh pendidikan militer di MULO dan melanjutkan pendidikan kepolisian di Sekolah Polisi di Sukabumi, Jawa Barat.
Pangkat pertamanya adalah Hoofd Agent, ia kemudian ditugaskan di kantor polisi seksi 111 di Bubutan Surabaya. Setelah Indonesia merdeka, Jasin ikut serta dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Ia terlibat dalam peristiwa dua perebutan senjata dari pasukan Jepang maupun pasukan Sekutu. Ketika pertempuran Surabaya meletus, Jasin mengumumkan bahwa pasukan Polisi Istimewa yang dipimpinnya sudah demiliterisasi dan harus ikut dalam pertempuran.
Hal itu membuat Polisi pada waktu itu tidak hanya memiliki fungsi keamanan namun juga sebagai alat pertahanan. Jasin meninggalkan Surabaya dan memindahkan markasnya ke Sidoarjo pada akhir November 1945.
Advertisement
Brigade Mobil atau Brimob dahulu bernama Mobiele brigade (Mobbrig). Pada bulan November 1946 dalam Konferensi Djawatan Kepolisian Negara di Purwokerto, pasukan khusus yang berfungsi sebagai pasukan tempur ini pun terbentuk.
Moehammad Jasin juga hadir dalam konferensi tersebut. Ia kemudian diangkat menjadi Komandan Mobiele brigade Besar (MMB) Jawa Timur sekaligus menjadi Koordinator Mobrig di semua karesidenan di Jawa Timur.
Dari sana, ia memimpin menumpas berbagai macam pemberontakan yang mengancam keamanan negara. Pada tahun 1948 ia menumpas pemberontakan PKI di Madiun. Tahun 1950-an, Moehammad Jasin juga menumpas pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA).
Ia juga sempat menemui duta besar Amerika Serikat yang dianggap membantu pemberontakan PRRI dengan mengirimkan pasukan marinir di Riau dengan alasan untuk menjaga instalasi minyak milik perusahaan Amerika.
Pada akhir tahun 1959, Moehammad Jasin diasingkan ke Jerman. Hal itu karena ia menentang pengangkatan Soekarno Joyonegoro sebagai Menteri atau Panglima Angkatan Kepolisian (Kapolri).
Bentuk protesnya Jasin diwujudkan atas penolakannya ketika ia diangkat sebagai Wakil Menteri Angkatan Kepolisian mendampingi Soekarno Joyonegoro. Pada tahun 1964, ia bertemu dengan Presiden Soekarno dan setahun setelahnya, Jasin kembali ke Indonesia.
©2023 Merdeka.com/tribratanews.bengkulu.polri.go.id
Moehammad Jasin sempat akan diangkat menjadi Menteri atau Panglima Angkatan kepolisian. Namun, pengangkatan itu dibatalkan atas desakan dari Wakil Perdana Menteri dr. Subandrio.
Selain memiliki karier di dunia Kepolisian, Moehammad Jasin juga pernah diangkat menjadi seorang anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).
Advertisement
Pada tahun 2015, Presiden Joko Widodo memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Jenderal Moehammad Jasin.
Gelar itu didapatkan melalui berbagai tahapan pengusulan dan akhirnya pada 5 November gelar itu didapatkan oleh Jenderal Moehammad Jasin.
Presiden Jokowi memimpin upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada 5 putra terbaik bangsa Indonesia yaitu Bernard Wilhem Lapian, Mas Isman, Moehammad Jasin, I Gusti Ngurah Made Agung, dan Ki Bagus Hadikusumo.
[mff]Resmi! Tiket Indonesia vs Argentina Mulai Harga Rp600 Ribu, Begini Cara Beli Tiketnya
Sekitar 57 Menit yang laluHebat! Perwira Polri Jualan Pecel Ayam jadi Komandan Polisi Upacara Hari Pancasila
Sekitar 1 Jam yang laluPria Histeris Lulus jadi TNI Usai 7 Kali Gagal: Ibu Meninggal Berharap Saya jadi TNI
Sekitar 1 Jam yang laluJokowi Izinkan Ekspor Pasir Laut, Ingat Perubahan Iklim Itu Nyata!
Sekitar 1 Jam yang laluGara-gara Calon Istri Kecantol Pria Lain, Pemuda Ini Batal Nikah, Tinggal 6 Hari Lagi
Sekitar 1 Jam yang laluKeren Abis, Bocah SMP ini Ciptakan Sepatu dari Sampah Snack, Dijual Laku Rp400 Ribu
Sekitar 19 Jam yang laluKocak, Kuwu 'Edan' Mirip Si Kabayan Main Ke Mal Lepas Sepatu & Naik Eskalator Loncat
Sekitar 19 Jam yang laluNenek Moyang Penduduk Madagaskar Ternyata Orang Indonesia, Ini Sejarahnya
Sekitar 19 Jam yang lalu115 Nama-Nama Benda dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya
Sekitar 19 Jam yang lalu20 Doa & Kartu Ucapan Terima Kasih Pulang Haji Umroh Bagi Umat Islam, Penuh Doa
Sekitar 20 Jam yang lalu8 Resep Tahu Aci Kenyal dan Enak, Mudah Dicoba Sendiri di Rumah
Sekitar 20 Jam yang laluSeleksi Calon Anggota Polri Gunakan CAT, Bisa Dipantau Secara Real Time
Sekitar 1 Jam yang laluHebat! Perwira Polri Jualan Pecel Ayam jadi Komandan Polisi Upacara Hari Pancasila
Sekitar 1 Jam yang laluViral Ibu Hamil di Tasikmalaya Ngidam Dibonceng Polisi, Bikin Heboh
Sekitar 2 Jam yang laluMahfud MD Jawab Tudingan Pemerintah Lambat Selesaikan Kasus Hukum
Sekitar 14 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 16 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 1 Hari yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 5 Hari yang laluPSS Sleman Berencana Naikkan Harga Tiket Laga Kandang di Liga 1 2023 / 2024
Sekitar 1 Jam yang laluLiga 1: Persib Bangga 4 Pemainnya Bela Timnas Indonesia pada FIFA Matchday Juni 2023
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami