'Ibu Mensos Risma Tolong Jangan Kasar Sama Pegawai Rendahan, Dia Tetap Manusia'
Merdeka.com - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie turut angkat bicara terkait aksi ngamuk Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini saat melaksanakan rapat bersama pejabat Provinsi Gorontalo terkait distribusi bantuan sosial (bansos).
Rusli menilai, aksi marah-marah yang dilakukan Risma sembari menunjuk salah satu warganya itu sangat tidak patut dilakukan. Menurutnya, sikap Risma tersebut dinilai memberikan contoh buruk soal bagaimana seorang pejabat sekelas menteri bersikap.
Mengaku ikut merasa tersinggung, Rusli pun memberikan pesan khusus kepada Risma. Simak ulasan selengkapnya:
Risma Marah Hingga Tunjuk Warga
Video merekam momen saat Mensos Risma marah-marah kepada salah satu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo, viral di media sosial.
Kemarahan Risma diduga dipicu karena tak terima pihaknya disebut mencoret data penerima bansos sehingga bantuan tak tepat sasaran.
Dalam video yang beredar, ia terlihat tengah marah dan memaki-maki seorang pria hingga menyuruhnya untuk keluar dari ruang rapat.
"Jadi bukan kita coret ya! Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu!" ujar Risma mengutip dari Instagram @fakta.suroboyo.
Foto: Instagram ©2021 Merdeka.com
Komentar Gubernur Gorontalo
Menanggapi kejadian tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pun angkat bicara. Dalam sebuah wawancara, Rusli mengaku jika kemarahan Risma terhadap salah satu warganya itu turut membuatnya tersinggung."Saya alumni STKS lembaga di bawah kementerian sosial, sejak tahun 80-an saya sudah kenal (banyak mensos) tapi saya belum pernah bertemu seorang ibu yang juga berpangkat menteri berbuat sekasar itu. Saya terus terang tersinggung rakyat saya dibegitukan," kata Rusli, dikutip dari Instagram @andreli48, Senin (4/10/2021).
Foto: Instagram ©2021 Merdeka.com
Menurutnya, ada langkah yang lebih elok untuk diambil Risma selain marah-marah. Rusli pun mengaku, sangat menyayangkan sikap Risma tersebut. "Terus terang saya sangat-sagat menyayangkan sikap seorang Menteri yang kurang patut dipertontonkan kepada rakyat," kata Rusli."Kalau memang salah ada baiknya dibetulkan, diarahkan bukan berdiri langsung nunjuk suruh keluar. Inikan sikap yang saya sayangkan," tambahnya.
Pesan Menohok Rusli Untuk Mensos Risma
Mengaku ikut merasa tersinggung, Rusli juga mengingatkan agar Risma lebih menjaga sikapnya di depan rakyat, terlebih saat melakukan kunjungan ke kampung orang. "Boleh lah emosi tapi jangan kelakuan seperti itu dong, itu masyarakat saya juga walaupun dia pegawai rendahan dia (tetap) manusia, lihat kemanusiaannya," kata Rusli.
Foto: Instagram ©2021 Merdeka.com
Seperti yang sudah disebutkan, bahwa kejadian itu bermula saat pendamping PKH itu menjelaskan ada warga yang terdata, tetapi saldonya tidak pernah terisi lagi. Mendengar hal tersebut, Risma pun langsung naik pitam dan menyebut pihaknya tak pernah mencoret data apapun. Meski memahami laporan pendamping PKH itu menimbulkan emosi, tetapi Rusli tidak sepakat dengan cara Risma merespons laporan tersebut. "Detailnya hanya masalah data, pendamping PKH itu menyatakan kepada ibu menteri bahwa ada nama-nama ini tapi saldonya kosong. Karena informasinya sudah dicoret. nah itu yang bikin (Risma) naik darah," kata Rusli.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal usia saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto
Baca SelengkapnyaMomen lucu saat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono peluk mesra Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaRisma menangis bahkan sampai menundukan kepalanya, wajahnya pun memerah. Dia terlihap mengucap air matanya dengan tisu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaBerikut momen pasangan sejoli bertemu eks Gubernur Jabar dan langsung minta jadi saksi nikah.
Baca SelengkapnyaBerikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca SelengkapnyaKata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto resmi menyandang gelar jenderal kehormatan, Rabu (28/2).
Baca Selengkapnya