Gejala Epilepsi yang Tak Boleh Disepelekan, Pahami Pula Faktor Risiko dan Diagnosis
Merdeka.com - Gejala epilepsi tak boleh dianggap remeh. Sebab apabila tak segera mendapatkan bantuan medis akan menimbulkan dampak yang bahaya pula bagi kesehatan.
Penyakit epilepsi juga dikenal sebagai penyakit ayan. Ini adalah kondisi yang bisa menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang. Epilepsi akan menyerang seseorang ketika terjadi kerusakan atau perubahan di dalam otak.
Perlu Anda ketahui jika di dalam otak setiap manusia terdapat neuron atau sel-sel saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf. Tiap sel tersebut saling berkomunikasi menggunakan impuls listrik, sementara pada kasus epilepsi impuls listriknya ini diproduksi secara berlebihan sehingga menyebabkan perilaku penderita tak dapat dikendalikan.
Beberapa gejala epilepsi perlu dipahami, berikut ulasan selengkapnya yang berhasil dirangkum dari Halodoc, Selasa (20/9).
Gejala Epilepsi
Gejala epilepsi merupakan salah satu hal yang tak boleh dianggap remeh. Kejang yang berulang adalah tanda utama dari seseorang mendapati epilepsi dengan karakteristik yang bervariasi dan memang tergantung pada bagian otak yang terganggu pertama kalinya.
Ada sebanyak 2 jenis kejang dalam gejala epilepsi yaitu kejang parsial dan kejang umum. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
Kejang Parsial
Kejang Parsial simpel merupakan kejang yang pengidapnya tak kehilangan kesadaran. Gejala epilepsi ini berupa tubuh yang menyentak atau timbul sensasi kesemutan dan pusing dan kilatan cahaya. Bagian tubuh yang mengalami kejang bisa tergantung pada bagian otak mana yang mengalami gangguan. Contohnya adalah epilepsi yang mengganggu fungsi otak yang mengatur gerakan tangan atau kaki. Kejang parsial ini juga bisa membuat penderitanya mengalami perubahan emosi yang tiba-tiba senang gembira atau takut secara tiba-tiba.
Kejang Parsial Kompleks yaitu kejang yang terkadang memengaruhi kesadaran pengidap. Ini akan membuatnya terlihat seperti bingung atau setengah sadar selama beberapa saat. Itu yang dinamakan kejang parsial kompleks dengan ciri-ciri kejang pandangan kosong, menelan, mengunyah atau menggosok-gosokkan tangan.
Kejang Umum
- Mata yang terbuka saat kejang.- Kejang tonik. Tubuh yang menjadi kaku selama beberapa detik. Ini bisa diikuti dengan gerakan-gerakan ritmis pada lengan dan kaki atau tidak sama sekali. Otot-otot pada tubuh terutama lengan, kaki, dan punggung berkedut.- Kejang atonik, yaitu otot tubuh tiba-tiba menjadi rileks, sehingga pengidap bisa jatuh tanpa kendali.Kejang klonik, yaitu gerakan menyentak ritmis yang biasanya menyerang otot leher, wajah dan lengan.- Tekadang, pengidap epilepsi mengeluarkan suara-suara atau berteriak saat mengalami kejang.- Mengompol.- Kesulitan bernapas untuk beberapa saat, sehingga badan terlihat pucat atau bahkan membiru.- Dalam beberapa kasus, kejang menyeluruh membuat pengidap benar-benar tidak sadarkan diri. Setelah sadar, pengidap terlihat bingung selama beberapa menit atau jam.
Faktor Risiko
Ada beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko terkena epilepsi yaitu antara lain sebagai berikut:
Penyebab Epilepsi
Penyebab epilepsi dibagi menjadi dua yaitu epilepsi idiopatik dan simptomatik. Epilepsi bisa mulai diidap pada usia kapan saja dan umumnya kondisi ini terjadi sejak kanak-kanak.
Epilepsi idiopatik adalah epilepsi primer yang merupakan jenis epilepsi yang disebabkan oleh penyebab yang tak diketahui. Sejumlah ahli menduga jika ini adalah kondisi faktor genetik atau keturunan.
Sementara epilepsi simptomatik disebut sebagai epilepsi sekunder yang merupakan jenis epilepsi dengan penyebab yang bisa diketahui. Sejumlah faktor seperti luka berat di kepala, tumor otak, dan juga stroke bisa menyebabkan epilepsi sekunder.
Diagnosis
Beberapa tes dilakukan dokter untuk menentukan diagnosis epilepsi, mulai dari:
- cara berjalan.- otot.- kepekaan.- kemampuan berpikir.- EEG atau elektroensefalogram. Tes EEG dilakukan untuk mengetahui masalah aktivitas listrik yang ada di otak.- Tes darah. Tes ini untuk mengetahui tanda infeksi dan masalah kesehatan lain.
(mdk/bil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stroke pada anak adalah kejadian yang relatif jarang terjadi, tetapi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaAneurisma otak adalah kondisi medis yang serius di mana terjadi pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak.
Baca SelengkapnyaSakit kepala yang berdenyut sampai ke mata disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaKepala terasa melayang dapat disebabkan oleh beragam faktor.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaCara mengatasi mata lelah bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMelihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya