Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Contoh Dalil Aqli dan Naqli dalam Ajaran Islam, Pahami Perbedaannya

Contoh Dalil Aqli dan Naqli dalam Ajaran Islam, Pahami Perbedaannya ilustrasi alquran. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Mengenal contoh dalil aqli dan naqli merupakan salah satu langkah dalam memahami dalil dalam ajaran agama Islam. Ada cukup banyak dalil sebagai dasar memperkuat anjuran atau larangan dalam agama. Dalil sendiri merupakan salah satu petunjuk yang penting dalam Islam. Sebab, dalil menjadi bukti dalam menentukan kebenaran suatu kejadian atau peristiwa.

Selain itu, dalil dapat digunakan untuk menghilangkan segala keraguan yang masih terdapat dalam diri manusia. Dalil-dalil ini dapat diambil dari Al-Quran, hadist, ijma' dan qiyas. Ijma' sendiri adalah suatu proses mengumpulkan perkara dan memberi hukum atasnya serta menyakininya. Sementara qiyas, adalah suatu proses mengukurkan sesuatu atas lainnya dan mempersamakannya.

Baca juga: Allah Maha Mendengar Artinya, Dalil Dan Cara Meneladaninya

Secara umum, dalil dibagi menjadi dua meliputi aqli dan naqli. Akan tetapi, masih banyak orang yang belum mengetahui penjelasan, perbedaan hingga contoh dalil aqli dan naqli. Padahal, mengenal dalil aqli dan naqli merupakan hal yang sangat mendasar.

Maka tak mengenal dan mengetahui contoh dalil aqli dan naqli juga menjadi sesuatu hal yang penting dalam kehidupan sebagai seorang muslim. Kali ini, Merdeka.com akan menghadirkan informasinya untuk Anda ketahui dan pahami serta pelajari.

Lantas bagaimana penjelasan, perbedaan hingga contoh dalil aqli dan naqli dalam ajaran Islam? Melansir dari berbagai sumber, Senin (17/10), simak ulasan informasinya berikut ini.

Dalil Aqli

Menurut Bahasa, dalil aqli merupakan petunjuk yang didasarkan pada akal. Sedangkan menurut istilah, dalil aqli merupakan bukti-bukti atau alasan tentang sesuatu itu benar atau salah berdasarkan atas pertimbangan akal sehat manusia.

Irena Dwi Fetraningtyas dalam artikel jurnalnya juga mengartikan bahwa dalil aqli adalah dalil yang dapat dinalar oleh akal fikiran. Dalil aqli juga bisa diartikan sebagai dalil yang rasional. Yaitu dalil yang didapatkan dari pemikiran logis.

Dalil aqli dapat digunakan untuk membicarakan ilmu aqidah, karena aqidah itu berlaku bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat. Segala sesuatu yang berkenaan dengan aqidah harus diterima dan diyakini oleh akal sehat sendiri (tidak ikut-ikutan). Sebagaimana dalam firman Allah SWT yang artinya,

"Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akal sehatnya," (QS. Yunus: 100).

Menurut laman NU Online, dalil aqli atau dalil logis ini tidak hanya diakui sebagai hujjah (argumentasi) dalam agama, namun justru kebenaran dalil naqli sering bergantung pada penalaran yang disebut sebagai dalil aqli.

Dalil aqli ini terbagi menjadi tiga macam yakni:

a. Wajib aqliKepastian akal sehat menerima kepastian tertentu.

b. Mustahil aqliAkal sehat mengingkari sesuatu yang terjadi.

c. Jaiz aqliAkal sehat mungkin menerima juga mungkin menolak atau mengingkari sesuatu.

Contoh Dalil Aqli

Melansir dari laman NU Online, adapun contoh dalil aqli adalah sebagai berikut:1. Seorang anak yang memiliki ibuJika Anda melihat seorang anak, tentu Anda mengetahui bahwa anak itu pasti mempunyai seorang ibu meskipun Anda tidak pernah melihat ibunya. Keberadaan ibu itu disimpulkan oleh akal sehat bahwa seorang anak pasti dilahirkan oleh seorang ibu.2. Alam semestaKetika Anda melihat alam semesta, tentu kita tahu bahwa alam semesta ini tentu memiliki pencipta. Alam semesta yang sangat teratur, luas, dan indah ini tidak mungkin tercipta dengan sendirinya. Pasti ada Tuhan semesta alam yang menciptakan dan mengatur alam semesta.

Dalil Naqli

Menurut Bahasa, dalil naqli berarti nash Al-Quran atau hadits. Sedangkan menurut istilah, dalil naqli merupakan bukti-bukti atau alasan tentang kebenaran atau ketidakbenaran suatu hal yang didasarkan dari Al-Quran dan Hadits. Kebenaran dalil naqli bersifat pasti, mutlaq dan belaku di segala tempat dan waktu. Dalil naqli ini bersumber dari Firman Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW.Selain itu, naqli juga memiliki arti lain yakni mengambil sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Itu artinya mereka menuliskan hadits-hadits, menyalinnya dan menyandarkannya pada sumber-sumber aslinya.Dalam artikel jurnal yang ditulis oleh Irena Dwi Fetraningtyas dan Yunanto dalam Jurnal Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran. Ia mengartikan dalil naqli sebagai tanda bukti atas petunjuk dari teks ayat Al-Quran dan memiliki kebenaran yang mutlak dan hakiki.Meskipun dalil naqli bersumber pada Al-Quran dan hadits, namun masing-masing mujtahid mempunyai penafsiran yang berbeda-beda atas teks yang ada. Perbedaan penafsiran tersebut biasanya berlaku dalam teks tentang akidah, fikih hingga akhlak.

Contoh Dalil Naqli

Adapun contoh dalil naqli adalah sebagai berikut:1. Surat Al IkhlasArtinya: "Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia'."2. Perintah PuasaArtinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Q.S. Al Baqarah: 183) (mdk/tan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP