Pengertian Saham

Sebelum mengetahui cara beli saham, penting bagi kita untuk senantiasa mengetahui pengertian saham terlebih dahulu. Berikut pengertian saham menurut beberapa ahli dan lembaga negara yang terkait.

Otoritas Jasa Keuangan

Melansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak tertentu terhadap suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas.

Dengan adanya saham tersebut, maka penanam saham memiliki klaim atau hak atas pendapatan yang diperoleh perusahaan, aset, serta hadir di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Istijanto Oei

Sementara itu, menurut Istijanto Oei, saham merupakan bentuk surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan seseorang atau badan usaha tertentu terhadap sebuah perusahaan.

Pada akhirnya, saham membuat investor wajib membelinya untuk memiliki sejumlah aset tertentu di dalam suatu perusahaan.

Sri Hermuningsih

Cukup berbeda pula dengan pengertian saham menurut Sri Hermuningsih. Menurutnya, saham adalah suatu bentuk surat berharga yang dapat dimiliki seseorang atau suatu badan tertentu.

Surat berharga tersebut digunakan di dalam pasar modal yang merujuk pada kepemilikan. Saham tersebut lantas menjadi tanda penyertaan modal yang dimiliki seseorang atau suatu badan tertentu.

Keuntungan dan Risiko

Selain pengertian, sebelum membeli saham ada baiknya bagi Anda untuk memahami keuntungan serta risiko yang ditimbulkan terlebih dahulu. Setelah mengetahui, maka Anda dapat mempertimbangkan hal tersebut sebelum membeli saham. Adapun keuntungan serta risiko tersebut antara lain sebagai berikut.

Keuntungan Memiliki Saham

Membeli saham bukan hanya suatu kegiatan bisnis yang tak memiliki tujuan dan manfaat bagi investor. Salah satu keuntungan yang akan dimiliki investor pada saat membeli saham yakni dapat memperoleh dividen.

Jumlah dividen tersebut sesuai dengan jumlah saham yang ditanamkan pada suatu perusahaan. Sebelum membagikan dividen, Dewan Direksi perusahaan akan mengusulkan terlebih dahulu yang kemudian akan disetujui dalam RUPS.

Selain itu, keuntungan lainnya yakni seorang investor dapat memperoleh capital gain. Capital gain tersebut merupakan laba yang diperoleh pada saat seorang investor menjual sahamnya dengan harga lebih tinggi daripada harga beli sebelumnya.

Risiko Menanamkan Saham

Di sisi lain, seorang investor yang menanamkan saham juga akan memperoleh risiko. Beberapa risiko tersebut antara lain yakni tidak mendapatkan dividen karean menurunnya kinerja perusahaan.

Selain itu, capital loss juga mungkin terjadi pada seorang investor yang telah menanamkan sahamnya. Hal tersebut tak lain terjadi apabila harga jual saham justru lebih rendah dari harga beli sebelumnya.

Risiko yang ketiga yakni adanya kemungkinan likuidasi. Jika suatu perusahaan yang mendapatkan modal dari para investor bangkrut, maka para pemegang saham dapat memiliki kemungkinan terburuknya dengan tidak memperoleh apapun.

Cara Beli Saham bagi Pemula

Setelah mengetahui pengertian serta berbagai keuntungan serta risikonya, maka hal selanjutnya yang patut dipahami adalah mengenai cara beli saham. Melansir dari laman OJK, cara beli saham yaitu terbagi menjadi dua. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Membeli melalui Pasar Perdana

Cara beli saham yang pertama yakni melalui Pasar Perdana. Waktunya yakni pada saat saham mulai ditawarkan pertama kali kepada publik. Istilahnya tak lain disebut dengan Penawaran Umum Saham perdana atau IPO).

2. Membeli melalui Pasar Sekunder

Selain itu, Anda juga dapat membeli saham melalui Pasar Sekunder. Cara beli saham yang kedua ini dapat dilakukan melalui perusahaan efek atau broker. Namun, perusahaan efek atau broker tersebut wajib mendapatkan lisensi dari Anggota Bursa (AB).

Tips Membeli Saham

Setelah mengetahui cara membeli saham, penting pula bagi Anda untuk mengetahui beberapa tips agar mendapatkan keuntungan berlipat setelah menjadi seorang investor. Beberapa tips tersebut di antara lain sebagai berikut.

• Melakukan analisis fundamental yaitu dengan cara mengamati perusahaan melalui pendekatan kondisi ekonomi, sosial, dan politik, misalnya yakni dengan melihat laporan keuangannya.
• Melakukan analisis teknikal yakni dengan cara melakukan pendekatan pergerakan saham termasuk dengan harga, fluktuasi, serta informasi harga tertinggi hingga terendahnya.
• Membeli saham pada saat turun ke level tertentu yang cukup aman.
• Membeli saham pada saat harganya berhasil menembus pada level tertingginya atau terendahnya.
• Membeli saham setelah harganya mencapai level bawah. Secara umum, harga saham setelah mencapai level terendah akan mengalami kenaikan secara drastis.