Beda Cara Kepala Daerah Hadapi Pendemo UU Cipta Kerja, Labrak Sampai Surati Jokowi
Merdeka.com - Pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi Undang-Undang, pada Senin (5/10) lalu mendapat banyak penolakan dari sebagian elemen masyarakat khususnya para buruh. Mereka menolak UU soal ketenagakerjaan yang menyoroti beberapa poin. Di antaranya, upah kerja, cuti, pesangon dan kontrak kerja.
Akibat hal tersebut, buruh dan juga mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di beberapa daerah. Mereka mendatangi gedung DPR, DPRD maupun kantor pemerintah daerah hingga berujung kericuhan dengan aparat polisi. Tak sedikit fasilitas umum dirusak oleh massa.
Demo makin memanas hingga kepala daerah di beberapa kota turun untuk menemui pendemo. Para kepala daerah ini menghadapi massa dengan tenang dan mendengarkan keluhan mereka. Namun ada juga yang menghadapi dengan cara lain.
Berikut ulasannya.
Anies Baswedan Janji Teruskan Aspirasi ke Pemerintah
DKI Jakarta, salah satu kota yang sesak dipenuhi pendemo UU Cipta Kerja sejak Selasa (6/10) lalu. Banyak fasilitas Ibu Kota dirusak oleh para pendemo.
Pada Kamis (8/10) malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui para pendemo. Dia menampung semua aspirasi dan berjanji akan diteruskan ke pemerintah pusat.
"Semua aspirasi yang tadi disampaikan akan diteruskan. Besok akan ada rapat semua gubernur besok kita akan teruskan," ujar Anies.
Ridwan Kamil Surati Jokowi
Provinsi Jawa Barat tak luput dari aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Pendemo menggeruduk kantor Pemprov Jawa Bawat untuk menyuarakan aspirasinya.
Tak ingin demo terus berlangsung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menemui perwakilan buruh di kantornya. Setelah mendengarkan aspirasi buruh, Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menyurati Presiden Jokowi agar mengeluarkan Perppu.
"Aspirasinya ada dua, satu menolak dengan tegas UU omnibus law, dua meminta Bapak Presiden mengeluarkan Perppu terkait masalah ini. Surat itu sudah saya tanda tangani dan besok di kesempatan pertama dua surat tadi akan kami kirimkan kepada yang berkepentingan," katanya.
Risma Labrak Pendemo
Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja yang terjadi di Kota Surabaya berujung ricuh. Jalanan Kota Pahlawan itu jadi berantakan dan kotor akibat bentrokan massa dengan aparat polisi.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak terima kotanya berantakan pascademonstrasi. Dengan mengenakan helm dan jaket hitam serta masker, Risma melabrak para pendemo yang sempat diamankan oleh polisi.
Dengan nada tinggi, Risma lalu bertanya pada pendemo tersebut.
"Kenapa sampai seperti ini? Kamu tahu, sampai tanganku patah, mbelani wargaku. Kenapa kamu hancurin?" ujar Risma dengan nada tinggi, Kamis (8/10).
"Rumahmu mana sih rumahmu?," tanya Risma.
Salah seorang demonstran tersebut menjawab jika ia berasal dari Madiun. "Madiun," jawabnya lirih.
"Kamu pikir aku selama ini enak-enakan saja tah membangun kota ini. Saya tanya, kenapa kamu ke sini, kenapa?" tanya Risma tanpa dijawab oleh sang pendemo.
Ganjar Pranowo Ajak Ngobrol Pendemo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui pendemo yang diamankan Polrestabes Semarang karena bertindak anarkistis. Dengan mengenakan jaket, topi dan masker, Ganjar mendengarkan pengakuan mereka ikutan beraksi di depan Gedung DPD Jateng. Ganjar juga mengobrol cukup lama dengan buruh.
Para buruh yang diamankan tersebut mengaku ikut unjuk rasa karena takut tidak diberi pesangon ketika di PHK dan mengaku belum membaca naskah RUU Cipta Kerja secara utuh serta hanya melihat sekilas informasi yang beredar di grup aplikasi WhatsApp.
"Maka saya sampaikan dari awal itu, kalau kemudian ada warga yang tak setuju coba komunikasi. Kalau kemudian masih tetap tidak bisa, ya 'judicial review' saja, kan semuanya jadi tertib," katanya, Rabu (7/10).
(mdk/dea)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, Jokowi meminta KPU pusat sampai daerah harus siap menjalankan pemilu yang jujur, adil dan dipercaya oleh rakyat
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca Selengkapnya"Pak Presiden tadi menitipkan kepada kami para kepala desa yang hadir ini untuk menjaga pemilu"
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi kini memakai dasi warna-warni ketika berangkat kunjungan kerja ke luar negeri
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKemudian, Jokowi bicara mengenai ketentuan Undang-undang Pemilu yang lagi ramai baru baru ini.
Baca SelengkapnyaRUU Masyarakat Adat dinilai janji Jokowi 10 tahun lalu
Baca Selengkapnya