Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Apakah Biofuel Adalah Bahan Bakar Ramah Lingkungan? Ketahui Pengertian & Manfaatnya

Apakah Biofuel Adalah Bahan Bakar Ramah Lingkungan? Ketahui Pengertian & Manfaatnya Biofuel. ©Reuters

Merdeka.com - Saat ini ada banyak ragam jenis bahan bakar yang ada di bumi ini yang biasanya dijadikan bahan utama penggerak transportasi maupun mesin industri.

Bahan bakar biasanya dikenal berasal dari minyak bumi atau batu bara. Namun kini telah dikembangkan bahan bakar berbahan dasar organik. Salah satunya adalah Biofuel.

Biofuel berasal dari bahan bakar pengolahan bahan organik biomassa yang berbahan dasar senyawa dalam makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan. Terdapat beberapa macam tanaman yang memang umum dijadikan bahan bakar biofuel. Namun terdapat proses yang panjang hingga menjadi biofuel seperti fermentasi.

Biofuel juga dikatakan menjadi bahan bakar ramah lingkungan karena sifat dasar organiknya. Lalu apa yang dimaksud biofuel? Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (24/5) berikut adalah pengertian, macam, dan manfaat biofuel selengkapnya.

Apa itu Biofuel?

Biofuel memiliki nama lain yaitu bahan bakar hayati atau nabati. Biofuel merupakan salah satu jenis bahan bakar hasil pengolahan bahan organik biomassa.

Kata “bio” di ambil dari sifat produksinya yaitu berbahan dasar dari senyawa-senyawa dalam makhluk hidup seperti tanaman dan hewan. Bahan organik tersebut diyakini akan membuat lingkungan jauh lebih baik karena bahan bakar nabati umumnya melibatkan fiksasi karbon kontemporer, seperti yang terjadi pada tumbuhan atau mikroalga melalui proses fotosintesis.

Beberapa jenis tanaman penghasil biofuel tumbuh di dan menjadi komoditas di Indonesia. Total ada 50-60 spesies komoditas tanaman alternatif sebagai bahan dasar biofuel, yaitu:

-Jatfora-Gula tebu-Saga utan-Kecipir-Kelor kenari-Kepok-Tengkawang tungkul-Tengkaw terindak-Mindi-Margosa-Bengku-Rambutan-Sirsak-Wijen-Jarak (kastroli)-Jarak Pagar-Kelapa sawit-Bidaro

Jenis-Jenis Biofuel

Terdapat tiga jenis biofuel, yaitu bioetanol, biodisel, dan biogas. Apa yang dimaksud ketiga jenis tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.

BioetanolBioetanol mengandalkan produksi alkohol yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti gandum, tebu, jagung, singkong, ubi, buah-buahan, hingga limbah sayuran. Alkohol tersebut diperoleh lewat beberapa proses seperti fermentasi.

Alkohol yang diproduksi dari bioetanol bisa menjadi bahan bakar kendaraan. Namun, kita harus mencampurnya dengan bensin dan dengan takaran tertentu.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ugm.ac.idm beberapa jenis bioetanol bisa menjadi bahan bakar tanpa campuran bensin. Bahan bakar ini dikatakan jauh lebih hemat dan ramah lingkungan.

BiodieselBiodiesel biasanya dihasilkan dari minyak kedelai, minyak bunga rapeseed, minyak buah jarak, dan minyak bunga matahari. Biodiesel juga bisa terbuat dari minyak goreng bekas.

Biodiesel dihasilkan dari produksi minyak nabati yang dicampur dengan sodium hidroksida dan etanol. Nama kimia biodiesel adalah FAME atau fatty acid methyl ether.

BiogasJenis biofuel selanjutnya adalah biogas yang berasal dari bahan bakar fermentasi sampah tumbuhan maupun kotoran (manusia dan hewan). Sampah tersebut akan melalui proses fermentasi dan membuat sampah atau kotoran akan mengeluarkan gas metana.

Biogas umumnya digunakan untuk menyalakan listrik atau kompor. Hasil pembakarannya diketahui jauh lebih bersih daripada bahan batu bara. Biogas juga mengeluarkan energi yang jauh lebih besar dan karbon dioksida yang keluar jauh lebih sedikit.

Biofuel biogas jelasnya berasal dari bahan limbah biodegradable atay dengan menggunakan tanaman berenergi yang dimasukkan ke dalam gester anaerobik. Biogas dapat diperoleh dari sistem pengolahan limbah pengolahan biologis mekanis.

Gas TPA, bentuk biogas yang kurang bersih, diproduksi di tempat pembuangan sampah melalui pencernaan anaerobik yang terjadi secara alami.

Biofuel adalah Energi Alternatif Ramah Lingkungan

Penggunaan bahan bakar berbahan energi fosil yang terus dilakukan akan membuat cadangan minyak dan gas bumi semakin berkurang. Tentu saja banyak negara berusaha menghentikan pemanfaatan energi fosil karena efek ketergantungannya yang kuat.

Beberapa jenis bahan bakar dari minyak bumi dan gas hingga batu bara memiliki harga yang sangat murah sehingga sangat ekonomis untuk digunakan.

Solusi terbaik adalah mengalihkan penggunaan sumber energi fosil menjadi bahan bakar nabati. Menurut Departemen Energi Amerika Serikat, biofuel seperti etanol mengeluarkan karbon dioksida lebih sedikit 48 persen daripada bensin konvensional.

Penggunaan biodiesel hanya melepaskan seperempat jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan diesel konvensional. Tentu saja dapat menjadi pilihan yang jauh lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

Manfaat Biofuel Bagi Sehari-hari

1. Biaya Produksi RendahBahan bakar biofuel berasal dari bahan organik yang memiliki harga relatif lebih murah dari bahan bakar fosil. Sehingga penggunaannya akan membantu meningkatkan standar hidup masyarakat dengan mengurangi melonjaknya biaya hidup di seluruh dunia karena ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Produksi biofuel juga bisa dilakukan oleh semua negara tanpa mengandalkan bahan bakar fosil dari negara lain. Negara-negara dengan cadangan bahan bakar fosil selalu memanfaatkan sumber daya mereka dengan mempengaruhi atau menentukan harga bahan bakar dunia dan produk berbasis minyak bumi.

Apabila sebuah negara bisa menghasilkan biofuel sendiri, tentu saja akan bisa menetapkan harga sendiri untuk produk yang mudah dan murah tanpa batasan dari global atau regional.

2. Energi TerbarukanSebagian besar jenis sumber daya adalah tidak terbarukan, sehingga berkontribusi pada efek rumah kaca, atau dapat mengakibatkan bencana lingkungan yang serius seperti halnya dengan energi nuklir.

Biofuel dapat menjadi solusi karena diekstraksi dari tumbuhan dan kotoran hewan, yang merupakan sumber bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan.

Bahan dasarnya juga bisa diambil secara sederhana dan secukupnya dari makhluk hidup alami yang tinggal disekitar manusia. Proses Pembaruan ketersediaan bahan dasar biofuel juga relatif sangat singkat bila dibandingkan dengan bahan bakar dari minyak bumi ataupun batubara.

3. Ramah LingkunganBahan bakar fosil menghasilkan karbon yang banyak hingga membuat risiko polusi udara meningkat. Karbon ini juga akan bergabung dengan gas rumah kaca lainnya seperti metana dan akhirnya membawa kondisi iklim yang merugikan.

Berbeda dengan bahan bakar fosil, biofuel tidak melepaskan jumlah karbon ke atmosfer karena berasal dari bahan bakar bersih. Pengguna bahan bakar fosil akan menghasilkan banyak asap yang mengudara hingga atmosfer.

Berbeda dari bahan bakar fosil, biodiesel memiliki atom oksigen dalam komposisi kimianya, biodiesel dapat membakar lebih baik dan menghasilkan lebih sedikit deposit karbon. Biodiesel mengeluarkan lebih sedikit asap dan lebih ramah bagi lingkungan.

(mdk/thw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Gantikan Batu Bara, 30 Ton Olahan Sampah Dipasok ke Pabrik SBI untuk Jadi Bahan Bakar
Gantikan Batu Bara, 30 Ton Olahan Sampah Dipasok ke Pabrik SBI untuk Jadi Bahan Bakar

Langkah ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membantu perusahaan mendapatkan sumber energi alternatif.

Baca Selengkapnya
7 Jenis Buah yang Mengandung Zat Besi, Ketahui Manfaatnya
7 Jenis Buah yang Mengandung Zat Besi, Ketahui Manfaatnya

Zat besi berperan dalam metabolisme energi, fungsi kognitif, dan dukungan sistem kekebalan tubuh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa
Kejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa

PLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.

Baca Selengkapnya
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, BUMN Semen Gunakan 559.625 Ton Sampah Jadi Bahan Bakar Subtitusi Batu Bara
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, BUMN Semen Gunakan 559.625 Ton Sampah Jadi Bahan Bakar Subtitusi Batu Bara

Dalam aspek sosial, penggunaan bahan bakar alternatif berkontribusi dalam mencegah timbulnya persoalan dan penyakit akibat sampah yang menumpuk.

Baca Selengkapnya
Cara Menghilangkan Bekas Jerawat secara Alami, 15 Bahan Ini Ampuh Hilangkan Jerawat dalam Semalam
Cara Menghilangkan Bekas Jerawat secara Alami, 15 Bahan Ini Ampuh Hilangkan Jerawat dalam Semalam

Jerawat bukan hanya masalah kulit, tetapi juga masalah percaya diri. Ternyata, ada banyak cara alami untuk mengatasi bekas jerawat dengan bahan alami.

Baca Selengkapnya
Dibuat dengan Bahan Paling Langka, To'ak Jadi Coklat Paling Berharga di Dunia
Dibuat dengan Bahan Paling Langka, To'ak Jadi Coklat Paling Berharga di Dunia

To’ak dinilai sebagai coklat paling berharga di dunia. Yuk, simak fakta-fakta tentang coklat To’ak!

Baca Selengkapnya
Sebelum Makan Berat, Konsumsi 16 Buah Ini saat Buka Puasa untuk Hilangkan Dahaga
Sebelum Makan Berat, Konsumsi 16 Buah Ini saat Buka Puasa untuk Hilangkan Dahaga

Mengonsumsi buah ketika berbuka puasa dapat membantu mengembalikan cairan, energi, serta elektrolit tubuh yang hilang selama berpuasa.

Baca Selengkapnya
8 Buah Bernutrisi yang Aman Dikonsumsi saat Diare, Murah dan Lezat
8 Buah Bernutrisi yang Aman Dikonsumsi saat Diare, Murah dan Lezat

Buah-buahan memiliki manfaat yang tepat untuk dikonsumsi pada saat sedang mengalami diare.

Baca Selengkapnya