Apa yang Dibutuhkan Anak Broken Home? Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Merdeka.com - Apa yang dibutuhkan anak broken home? pertanyaan itu mungkin selalu muncul jika Anda berada di sekeliling anak yang menjadi korban perpisahan kedua orang tuanya. Setiap anak pasti ingin terlahir dan tumbuh di keluarga yang utuh dan rukun.

Namun, keadaan sebuah keluarga memang tidak bisa ditebak. Ada kalanya kerukunan tersebut retak dan berujung pada perceraian. Keadaan keluarga yang seperti itulah yang sering disebut dengan istilah 'Broken Home'. Keadaan keluarga yang seperti itu tak jarang berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan masa depan anak-anak.

Anak yang kedua orang tuanya berpisah berpotensi mengalami masalah dalam penyesuaian. Masalah yang dapat terjadi berupa masalah fisik, psikologis, sosial, hingga pendidikan.

Lalu, apa sebenarnya yang dibutuhkan anak broken home? Berikut informasi selengkapnya dilansir dari laman klikdokter dan berbagai sumber:

Dampak Perceraian Pada Anak

Selain mengurangi rasa percaya diri anak, ada beberapa dampak perceraian yang mungkin dialami anak, antara lain:

Maka dari itu wajib bagi kedua orang tua untuk tetap menjaga kesehatan mental anak usai bercerai. Hal tersebut penting untuk dilakukan orang tua agar beberapa dampak di atas dapat dihindari.

Apa yang Perlu Dilakukan Menghadapi Anak Broken Home?

Memberikan Pengertian dan Penjelasan yang Logis Namun SederhanaBila Anda memutuskan untuk berpisah dengan pasangan, cobalah untuk memberikan pengertian dan penjelasan yang logis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak tergantung usianya. Sebab, jika orang tua tidak terbuka bisa jadi anak merasa bahwa perceraian orang tuanya disebabkan oleh dirinya. Tetap Menjaga Kedekatan dengan Anak Hal selanjutnya yang harus dilakukan orang tua ialah tetap menjaga kedekatan dengan anak. Bagi anak, keluarga biasanya merupakan tempat paling aman yang bisa selalu mereka andalkan.

Saat terjadi situasi yang berbeda di dalam rumah, maka anak juga rentan merasa tidak aman, cemas, dan takut. Maka dari itu, Anda perlu menjaga kedekatan dengan anak. Misalnya dengan menanyakan bagaimana kegiatannya setiap hari dan mencoba untuk mendampinginya selama di rumah untuk bermain atau mengobrol.Jadi Cerminan yang PositifMeski perceraian mungkin juga menjadi hal yang berat bagi kedua orang tua dan membuat terpuruk, tapi cobalah untuk selalu menjadi contoh positif di hadapan anak. Sebab, sikap orang tua dalam mengatasi keadaan tersebut juga akan berdampak pada anak. Memantau Perilaku di Luar Rumah Anak broken home dapat mengalami masalah sosial. Hal ini bisa memengaruhinya dalam beraktivitas, khususnya di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, sebagai orang tua, pastikan Anda mendapatkan laporan dari guru mengenai bagaimana perilaku sosial anak selama berada di sekolah. Hal ini dapat menjadi perhatian khusus ketika anak mengalami masalah.

Jadi Pendengar yang Baik

Tak hanya untuk anak broken home, semua orang tua memang sudah sepatutnya menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya. Salah satu kunci penting dalam meningkatkan kepercayaan diri anak pasca perceraian adalah menjadi pendengar yang baik karena perasaan anak dipenuhi emosi yang sulit untuk diungkapkannya.Hindari Menjelekkan Mantan Pasangan Jika Anda sudah berpisah dengan pasangan, usahakan untuk tidak menjelekkan mantan pasangan Anda di depan anak. Dengan begitu, rasa percaya anak pada kedua orang tuanya akan tetap terjaga dan tidak menyebabkan masalah psikologis. Selain itu hindari pula konflik, adu mulut, atau pertengkaran di depan anak. Cari Pertolongan Ahli Jika Anda bingung dan takut anak Anda tetap mengalami masalah psikologis meskipun sudah Anda dampingi, tidak ada salahnya mencari pertolongan ahli untuk mencegahnya. Mengunjungi psikologis atau psikiater adalah salah satu upaya yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan percaya diri anak.