Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

9 Faktor Gangguan Kecemasan & Gejalanya yang Perlu Diperhatikan

9 Faktor Gangguan Kecemasan & Gejalanya yang Perlu Diperhatikan ilustrasi depresi. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Daniel Schweinert

Merdeka.com - Gangguan kecemasan umum merupakan rasa khawatir atau cemas yang berlebihan hingga tidak terkendali terhadap berbagai hal, dilansir dari Alodokter. Kondisi ini biasanya disertai dengan beberapa gejala fisik, seperti banyak berkeringat, jantung berdebar dan sulit bernapas. Gangguan kecemasan ini umumnya bisa dialami oleh siapa saja. Akan tetapi, paling sering dialami oleh orang dewasa berusia lebih dari 30 tahun.

Umumnya pada saat kondisi ini terjadi, penderita tidak dapat menjelaskan alasan mereka merasa khawatir atau cemas secara berlebih. Hal ini tentu tidak bisa untuk dibiarkan begitu saja. Sebab, gangguan kecemasan bila terus dibiarkan mampu menyebabkan penderita selalu merasa khawatir dan cemas. Akibatnya, berisiko mengalami gangguan saat melakukan aktivitas sehari-hari hingga menarik diri dari kehidupan sosial.

Penyebab faktor gangguan kecemasan sebenarnya masih belum diketahui secara pasti. Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), kombinasi faktor genetik dan lingkungan mungkin berperan terhadap kondisi ini. Kimia otak juga sedang dipelajari sebagai kemungkinan penyebab gangguan kecemasan. Area otak yang mengontrol respons rasa takut dinilai terlibat.

Lantas apa saja faktor gangguan kecemasan dan gejalanya yang perlu diperhatikan? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (18/11), simak ulasan informasinya berikut ini.

1. Faktor Genetik

Melansir dari Healthline, faktor gangguan kecemasan yang pertama adalah terkait genetik. Apabila dalam keluarga memiliki seseorang dengan gangguan kecemasan, memungkinkan bagi kalian turut berisiko lebih besar mengalami. Meski faktor sosial dan ekonomi dapat berperan, namun bukti yang berkembang menunjukkan bahwa fitur genetik juga dapat berkontribusi.

Sebuah studi tahun 2019, melihat hubungan antara fitur genetik dan kecemasan serta gangguan terkait stres. Para penulis menyimpulkan, apabila kalian memiliki fitur genetik tertentu, maka kalian mungkin lebih rentan terhadap kecemasan. Fitur-fitur ini dapat terjadi turun temurun.

2. Tipe KepribadianFaktor gangguan kecemasan yang kedua adalah terkait tipe kepribadian. Ciri-ciri kepribadian tertentu rupanya bisa berisiko membuat kalian mengalami gangguan kecemasan.

Sekelompok ilmuwan yang meneliti 489 mahasiswa tahun pertama selama 6 tahun untuk melihat bagaimana pandangan tertentu (seperti kecenderungan untuk mengalami perasaan negatif, ekstraversi dan introversi) dapat memengaruhi risiko mereka mengembangkan kecemasan dan depresi.

Para ilmuwan menemukan, mereka yang munafik terhadap diri mereka sendiri, mengalami kesulitan dengan kritik atau mengalami banyak pikiran dan perasaan negatif. Selain itu ketika dewasa, mereka juga lebih memungkinkan untuk mengembangkan gangguan panik, agorafobia, gangguan kecemasan umum (GAD) dan gangguan depresif berat.

3. Penyebab MedisFaktor gangguan kecemasan yang ketiga adalah berkaitan dengan penyebab medis. Ada berbagai cara di mana kesehatan seseorang dapat berkontribusi terhadap stres. Misalnya seperti:

  • Pengalaman masa lalu maupun masa kini mengenai kesejahteraan mental dan fisik
  • Memiliki penyakit kronis yang menimbulkan kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-hari
  • Memiliki penyakit yang menyebabkan gejala sangat menantang, misalnya jantung berdebar
  • Memiliki kondisi di mana kecemasan merupakan salah satu gejalanya, seperti ketidakseimbangan hormon
  • Meski begitu, kondisi-kondisi tersebut belum tentu mengarah pada gangguan kecemasan.

    4. Stres

    Faktor gangguan kecemasan yang ke empat adalah akibat dari stres. Setiap orang mungkin pernah merasa atau mengalami stres dalam hidup mereka. Namun sadar atau tidak, stres yang berlebihan atau tidak terselesaikan mampu meningkatkan peluang kalian untuk mengembangkan kecemasan kronis.Pada tahun 2019, penulis tinjauan penelitian memeriksa bukti hubungan neurobiologis antara stres dan kecemasan dari berbagai penelitian. Mereka menyimpulkan, fitur saraf di bagian otak tertentu, seperti amigdala (berperan dalam memproses rangsangan yang menakutkan dan mengancam) mampu membantu menjelaskan bagaimana stres berkontribusi pada kecemasan.5. TraumaFaktor gangguan kecemasan yang ke lima adalah trauma. Peristiwa traumatis yang baru terjadi atau di masa lalu, mampu meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kecemasan. Hal itu juga dapat terjadi apabila seseorang dekat dengan orang yang menjadi korban trauma atau pernah menyaksikan sesuatu yang traumatis.Banyak orang mengalami kecemasan usai kejadian yang mengejutkan atau menakutkan. Kondisi tersebut biasa dikenal sebagai acute distress disorder (ASD). Akan tetapi, gejala yang berkelanjutan mampu menjadi tanda post-traumatic stress disorder (PTSD). Gejala biasanya mulai dalam waktu 3 bulan pasca kejadian, namun bisa muncul beberapa bulan atau tahun kemudian.Gejala-gejalanya berupa:

  • Pandangan kilas balik
  • Mimpi buruk
  • Merasa gelisah
  • Sulit tidur
  • Mudah marah
  • Menghindari tempat atau situasi yang dapat memicu gejala stres
  • 6. Peristiwa dalam HidupFaktor gangguan kecemasan yang ke enam adalah berkaitan dengan peristiwa dalam hidup. Menurut American Institute of Stress, peristiwa yang pernah dialami seseorang dalam hidup mampu meningkatkan risiko stres dan kecemasan. Sama seperti trauma.Contoh peristiwa dalam hidup yang bisa meningkatkan risiko kecemasan antara lain:

  • Perceraian atau perpisahan
  • Kehilangan orang yang dicintai
  • Tekanan keuangan atau kehilangan pekerjaan
  • Cedera atau penyakit
  • Perubahan besar, seperti pindah rumah baru atau menikah
  • Menghabiskan waktu dalam sistem peradilan pidana
  • 7. Rasisme

    Faktor gangguan kecemasan yang ke tujuh adalah rasisme. Seseorang yang mengalami diskriminasi rasial mempunyai risiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan. Bahkan, setelah memperhitungkan faktor genetik.Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2021 menyimpulkan, diskriminasi adalah salah satu faktor risiko kecemasan. Para peneliti menyerukan kesadaran yang lebih besar tentang bagaimana rasisme dan bentuk-bentuk diskriminasi serta pengucilan sosial lainnya mampu memengaruhi kesehatan mental seseorang.8. SeksFaktor gangguan kecemasan yang selanjutnya adalah seks. Studi menunjukkan, perempuan berisiko lebih besar mengalami kecemasan dan mengembangkan gangguan kecemasan dibandingkan dengan laki-laki.Akan tetapi, pria dan wanita juga sama-sama rentan terhadap gangguan kecemasan sosial (SAD) dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). OCD dan SAD adalah gangguan kecemasan yang paling mungkin mempengaruhi pria.Alasannya mungkin kombinasi dari faktor biologis dan sosial atau budaya. Menurut ahli, masih ada banyak penelitian yang harus dilakukan untuk mengetahui bagaimana masing-masing faktor tersebut berkontribusi.9. Obat-obatanFaktor gangguan kecemasan yang terakhir adalah obat-obatan. Beberapa obat rupanya mampu menimbulkan kecemasan sebagai efek samping atau menyebabkan gejala yang terasa seperti kecemasan.Adapun beberapa contoh obat-obatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Obat untuk mengobati ADHD, seperti Ritalin
  • Kortikosteroid, seperti deksametason
  • Fenitoin (Dilantin), obat anti-kejang
  • Rytary, obat untuk penyakit Parkinson
  • Obat-obatan yang mengandung kafein, seperti Excedrin Migraine yang dapat menyebabkan iritabilitas
  • Beberapa obat asma, seperti fluticasone-salmeterol (Advair Diskus) yang dapat menyebabkan tremor
  • Gejala Kecemasan Umum

    Melansir dari halodoc, gejala gangguan kecemasan umum sebenarnya merupakan bentuk atau gabungan dari gejala beberapa gangguan mental lain. Seperti gangguan panik, fobia, gangguan stres pasca trauma (PTSD) hingga gangguan kecemasan sosial. Akan tetapi, pada gangguan kecemasan umum penderitanya akan merasa khawatir atau cemas akan berbagai situasi dan kondisi. Bukan hanya terpaku pada satu peristiwa tertentu. Penderitanya juga akan merasa cemas hampir setiap hari dan kerap kesulitan mengingat kapan mereka merasa rileks. Saat satu kecemasan sudah terselesaikan, hal lain akan muncul sebagai masalah yang baru. Selain itu, gangguan kecemasan umum bisa menyebabkan munculnya gejala lain baik fisik maupun mental, di antaranya,

  • Merasa khawatir dan resah
  • Berkeringat berlebihan
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi)
  • Sesak napas
  • Susah tidur atau berkonsentrasi
  • Mudah marah
  • Pusing, lelah dan gemetar
  • Nyeri otot, nyeri perut dan nyeri kepala
  • Merasa sakit
  •  

    (mdk/tan)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Faktor Hasil Pemilu, Pengertian, dan Cara Memantaunya
    Faktor Hasil Pemilu, Pengertian, dan Cara Memantaunya

    Ketahui serba-serbi pemilu dan faktor penentu hasilnya.

    Baca Selengkapnya
    13 Faktor Ini Bisa Menghambat Kesuksesan, Ada yang Pernah Kamu Lakukan?
    13 Faktor Ini Bisa Menghambat Kesuksesan, Ada yang Pernah Kamu Lakukan?

    Perjalanan menuju kesuksesan nggak selalu mulus seperti yang dibayangkan.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Kedutan pada Tangan, Dehidrasi hingga Kram Otot
    Penyebab Kedutan pada Tangan, Dehidrasi hingga Kram Otot

    Kedutan pada tangan dipengaruhi oleh banyak faktor. Jangan anggap sepele penyebabnya.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya
    Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya

    Gatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi.

    Baca Selengkapnya
    Penyakit yang Sebabkan Penglihatan Kabur, Begini Cara Mencegahnya
    Penyakit yang Sebabkan Penglihatan Kabur, Begini Cara Mencegahnya

    Penglihatan kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena penyakit.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Susah Sendawa yang Penting Diketahui, Berikut Cara Mengatasinya
    Penyebab Susah Sendawa yang Penting Diketahui, Berikut Cara Mengatasinya

    Penyebab susah sendawa dapat bervariasi, mulai dari faktor-faktor sehari-hari hingga kondisi medis tertentu.

    Baca Selengkapnya
    Kenali Sejumlah Faktor Keturunan yang Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak
    Kenali Sejumlah Faktor Keturunan yang Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak

    Sejumlah hal bisa menjadi penghambat bagi pertumbuhan anak. Hal ini termasuk adanya faktor keturunan dari orangtua.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengatasi Telapak Tangan Gatal, Pahami Faktor Penyebabnya
    Cara Mengatasi Telapak Tangan Gatal, Pahami Faktor Penyebabnya

    Cara mengatasi telapak tangan gatal ini bisa diterapkan. Pasalnya, gatal di bagian telapak tangan kerap terjadi dalam durasi yang lama.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ketahui Cara Mengatasinya
    Penyebab Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ketahui Cara Mengatasinya

    Sakit kepala yang berdenyut sampai ke mata disebabkan oleh beberapa faktor.

    Baca Selengkapnya