7 Cara Menurunkan Darah Tinggi yang Ampuh & Aman, Perlu Diketahui

Merdeka.com - Terdapat berbagai cara menurunkan darah tinggi yang ampuh dan aman. Mulai dari menjalani pola gaya hidup sehat, diet khusus hingga mengonsumsi obat-obatan. Tekanan darah normal sendiri berada di sekitar angka 120/80 mmHg atau sedikit lebih rendah. Apabila seseorang memiliki tekanan darah lebih dari angka tersebut, maka bisa dikatakan mengalami peningkatan tekanan darah.

Jika tekanan darah meningkat hingga lebih dari 130/80 mmHg, kondisi tersebut bisa dikatakan dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Seseorang yang mempunyai tekanan darah lebih dari 130/80 mmHg, dia pun perlu untuk menurunkannya. Sebenarnya ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah.

Beberapa faktor itu meliputi usia lanjut, adanya riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi, jarang berolahraga, berat badan berlebihan, sering konsumsi makanan tidak sehat, terlalu banyak konsumsi garam, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol hingga kerap kali stres. Selain itu, memiliki penyakit tertentu seperti diabetes, gangguan tiroid, penyakit ginjal dan apnea tidur juga bisa menjadi faktor seseorang mengalami tekanan darah tinggi.

Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui cara menurunkan darah tinggi. Terlebih dengan cara yang ampun namun tetap aman. Lantas apa saja cara menurunkan darah tinggi yang aman dan ampuh? Melansir dari Alodokter, Senin (18/7), simak ulasan informasinya berikut ini.

1. Jalani Pola Makan Sehat

Cara menurunkan darah tinggi yang pertama adalah dengan menjalani pola makan sehat. Mengonsumsi makanan sehat rupanya mampu membantu seseorang menurunkan tekanan darahnya. Makan sehat ini seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh dan produk olahan susu rendah lemak. Bukan hanya itu, mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol juga dapat membantu menurunkan darah tinggi.

Mengonsumsi makanan yang mengandung kalium seperti kentang, wortel, bayam, pisang, anggur dan jeruk juga sangat disarankan. Hal ini lantaran, kalium adalah salah satu nutrisi yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Rekomendasi asupan kalium yang perlu untuk dipenuhi yaitu sekitar 4500-4700 mg per hari.

2. Batasi Konsumsi GaramCara menurunkan darah tinggi yang kedua yaitu dengan membatasi mengonsumsi garam. Garam baik itu garam masakan, camilan, makanan kaleng ataupun minuman ringan banyak mengandung sodium atau natrium. Tahukah kalian, apabila kadar sodium dalam tubuh berlebihan, maka tekanan darah pun akan semakin meningkat.

Karenanya, pada penderita hipertensi sangat dianjurkan untuk membatasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam. Atau bahkan dianjurkan untuk menjalani diet rendah garam. Mengingat untuk orang dewasa sendiri kadar sodium yang dianjurkan dikonsumsi adalah 1500-2000 mg per hari.

3. Kurangi Berat Badan

Perlu diketahui, kelebihan berat badan akan membuat jantung menjadi bekerja lebih keras. Sehingga nantinya akan mengakibatkan seseorang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, mengurangi berat badan merupakan salah satu cara efektif untuk mengendalikan tekanan darah. Bahkan juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Apabila memiliki berat badan berlebih atau obesitas, kalian akan disarankan untuk menurunkan berat badan hingga mencapai batas idealnya.  4. Rajin BerolahragaCara menurunkan darah tinggi ke empat adalah dengan rajin berolahraga. Bagi penderita tekanan darah disarankan untuk berolahraga selama 30-60 menit sebanyak 3-5 kali dalam satu minggu. Ketika dilakukan secara konsisten dan rutin, olahraga dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 5-8 mmHg. Olahraga untuk menurunkan tekanan darah yang bagus dilakukan adalah jalan kaki, bersepeda, senam, berenang dan jogging.

5. Kurangi Stres

Cara menurunkan darah tinggi yang ke lima yaitu dengan mengurangi stres. Terlalu sering stres rupanya mampu turut meningkatkan tekanan darah pada tubuh. Begitu pula jika mengalami stres berkepanjangan. Karenanya tidak heran jika penderita tekanan darah tinggi disarankan untuk mampu mengendalikan stres. Tujuannya adalah agar tekanan tinggi juga bisa ikut turun. Berbagai cara bisa dilakukan dalam mengendalikan stres. Muli dari melakukan yoga, meditasi, relaksasi hingga kegiatan-kegiatan lain yang disukai. 6. Berhenti Konsumsi Alkohol & MerokokCara menurunkan darah tinggi selanjutnya adalah dengan berhenti mengonsumsi alkohol dan kebiasaan merokok. Kedua kebiasaan ini ternyata menjadi salah satu penyebab paling sering seseorang menderita tekanan darah tinggi. Tahukah kalian, seseorang yang kerap merokok dikatakan memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi hipertensi. Seperti penyakit jantung dan stroke. Untuk itu, sangat disarankan untuk mulai menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok. Tujuannya adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah.

7. Konsumsi Obat-Obatan

Cara menurunkan darah tinggi yang terakhir yaitu dengan mengonsumsi obat-obatan. Dalam proses menurunkan tekanan darah tinggi, memang sering kali membutuhkan obat-obatan antihipertensi. Terlebih jika cara-cara sebelumnya tidak berhasil untuk menurunkan tekanan darah usai melakukannya selama lebih dari 6 bulan. Akan tetapi, penggunaan obat-obatan ini tidak bisa sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter. Dokter nantinya akan menyesuaikan jenis dan dosis obat antihipertensi sesuai dengan usia, respon tubuh terhadap obat hingga riwayat penyakit lain. Apabila sudah terdiagnosis hipertensi, penderita juga perlu memeriksa tekanan darah secara rutin. Tidak hanya di rumah sakit, penderita bisa memeriksanya sendiri di rumah dengan menggunakan tensimeter.Adapun beberapa jenis obat antihipertensi yang bisa digunakan dalam menurunkan darah tinggi yaitu:

1. ACE-inhibitor, seperti captopril, lisinopril dan ramipril.
2. Angiotensin-2 receptor blocker (ARB), seperti candesartan, irbesartan, losartan, valsartan dan olmesartan.
3. Diuretik, seperti furosemide dan hydrochlorothiazide.
4. Calcium channel blocker, seperti amlodipine, felodipine, nifedipine, diltiazem dan verapamil.
5. Beta-blockers atau penghambat beta, seperti propranolol, atenolol, bisoprolol dan metoprolol.