4 Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja, Orang Tua Wajib Mengerti dan Tahu
Merdeka.com - Cara menanggulangi kenakalan remaja memang harus dan wajib diketahui para orangtua. Pada masa remaja seseorang akan mengalami perubahan transisi dari anak-anak menuju pendewasaan.
Meski sebagian remaja secara fisik memiliki kesamaan dengan orang dewasa, akan tetapi belum tentu mereka sudah bisa berpikir seperti orang dewasa. Karena pola pikir pada usia remaja dikatakan belum bisa dewasa, maka remaja rawan melakukan kesalahan atau kejahatan yang tak sepenuhnya bisa dikendalikan.
Kementerian Sosial (Kemensos) menerbitkan sebuah studi pada tahun 2015 oleh Nunung Unayah dan Muslim Sabarisman, remaja memang sangat erat dengan pemberontakan. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri anak dari segi psikis dan fisik sehingga apabila tak diwaspadai akan memberikan dampak negatif.
Dirangkum dari berbagai sumber dan laman kemensos, berikut adalah 4 cara menanggulangi kenakalan remaja.
Kendalikan Diri
Salah satu cara menanggulangi kenakalan remaja adalah dengan melakukan pengendalian diri. Apabila mengendalikan remaja, maka hal yang perlu dilakukan adalah mengendalikan diri sendiri terlebih dahulu.
Ya sebenarnya orangtua ini perlu mengetahui kapan waktu berkomunikasi yang tepat untuk diri sendiri dan untuk anak-anak mereka. Apabila orangtua masih dalam keadaan marah, sangat disarankan untuk menunggu hingga kemarahan ini mereda.
Salah satu ciri umum dari remaja adalah gemar memprovokasi orangtua sehingga orangtua akan memberikan rekasi yang negatif. Oleh karena itu, orangtua tidak boleh hilang kendali dan harus tenang dalam menghadapi para remaja.
Bangun Komunikasi Asertif
Pada usia remaja anak akan lebih senang apabila ceritanya didengar oleh teman sebayanya. Sebagian remaja takut dan khawatir untuk mengkomunikasikan dengan orangtua lantaran takut orangtua memberikan reaksi negatif.
Maka, cara paling baik agar remaja mau menceritakan tentang dirinya kepada orangtua adalah dengan membangun komunikasi asertif dan tidak ada yang ditutupi. Dengan begitu orangtua akan sangat terbantu dan anak-anak remaja mempunyai komunikasi yang baik.
Komunikasi yang terbuka ini akan menjadikan mereka lebih paham tentang batasan dan peraturan yang ada. Orangtua sebenarnya perlu mengajar remaja bahwasannya mengungkapkan perasaan baik postif atau pun negatif adalah hal yang tidak dilarang.
Untuk melakukan pendekatan kepada anak, orangtua bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut ini:
a. Orang tua bisa membuka percakapan dengan mengajak minum kopi atau teh bersama untuk membuat keduanya lebih rileks
b. Menemukan kesamaan antara orang tua anak. Misalnya anak laki-laki dan ayah sama-sama menyukai olahraga, dan anak perempuan dan ibu menyukai film yang sama.
c. Dengarkan tanpa hakimi. Anak ingin merasa dimengerti dan bernilai dihadapan orang tua. Usahakan untuk tidak menghakimi, menghina, menginterupsi, atau mengkritisi saat anak tengah berbicara. Beri tanggapan setela ia selesai mencurahkan masalahnya.
Buatlah Peraturan dan Hukuman Tegas
Menanggulangi kenakalan pada remaja selanjutnya adalah dengan cara mengajak anaknya berkomunikasi dan membuat kesepakatan bersama. Sangat penting bagi orangtua menciptakan peraturan dan hukuman yang tegas apabila anaknya melanggar kesepakatan yang sudah dibuat.
Akan tetapi perlu digaris bawahi bahwa aturan ini harus jelas dan juga masuk akal dengan alasan yang mudah diterima. Membuat aturan bersama sangatlah penting agar anak belajar bagaimana berkomitmen atas apa yang telah diperbuat dan disetujuinya.
Jadilah Panutan yang BaikApabila ingin anak-anaknya bersikap baik di dalam atau pun di luar rumah, Anda perlu menjadi panutan yang baik bagi mereka. Misalnya, ketika Anda ingin anak berkata baik, maka cobalah untuk berbicara dengan lembut di hadapan atau di depan mereka.
Ini akan membantu dan membuat anak remaja akan mulai mengikuti perilaku dari pada orangtuanya yang sudah dicontohkan. Sehingga perlu sekali menjadi seorang panutan yang baik untuk anak-anak remaja.
Penyebab Kenakalan Remaja
Fenomena kenakalan pada remaja ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor dan penyebab. Seperti dijelaskan dalam jurnal yang dipublikasikan US Department of Justice, kenakalan remaja banyak terjadi karena dipengaruhi oleh dua macam faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
- Krisis Identitas, perubahan sosiologis dan biologis yang ada dalam diri remaja memungkinkan terjadinya 2 bentuk integrasi. Pertama yaitu terbentuknya perasaan yang konsisten di dalam hidupnya. Yang kedua adalah tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja bisa terbentuk diakibatkan remaja yang gagal dalam memenuhi masa integrasi kedua.
- Memiliki kontrol diri yang lemah, remaja yang tidak mampu untuk mempelajari dan membedakan mana tingkah laku yang bisa diterima dan tidak akan mudah terseret dalam perilaku-perilaku yang menyimpang. Begitupun bagi remaja yang sudah memahami namun tidak bisa mengontrol diri untuk menghindar dari tingkah laku tersebut akan mudah untuk melakukan kenakalan remaja.
2. Faktor Eksternal
- Sekolah
Kondisi lingkungan sekolah yang kurang baik juga dapat memberikan peluang kepada anak-anak didiknya yang pada nantinya akan melakukan perilaku-perilaku menyimpang. Dalam hal ini semua elemen sekolah memiliki tanggung jawabnya masing-masing dalam memberikan pengaruh pada perilaku anak.
- Kondisi Lingkungan Sosial
Faktor kondisi lingkungan sosial yang kurang sehat atau rawan, menjadi salah satu faktor yang cukup mempengaruhi anak yang pada nantinya akan melakukan perilaku-perilaku yang menyimpang. Untuk faktor lingkungan sendiri terbagi menjadi 2 bagian yakni faktor kerawanan masyarakat dan faktor daerah yang rawan.
- Keluarga
Beberapa penelitian menjelaskan apabila terdapat pengaruh cukup besar dari lingkungan keluarga yang kurang baik terhadap perkembangan kenakalan remaja (keluarga tidak harmonis). Semakin buruk lingkungan keluarga, akan semakin tinggi pula anak mengalami gejala gangguan mental pada remaja, gangguan kepribadian, dan perilaku-perilaku yang menyimpang.
Hal ini akan jauh berbeda dibandingkan dengan anak yang dibersarkan dalam lingkungan keluarga yang sehat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran keluarga dalam pertumbuhan anak.
(mdk/bil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua butuh keterampilan khusus untuk menyikapi masa-masa pubertas seorang anak dengan tepat.
Baca SelengkapnyaPenting bagi orangtua untuk memperoleh kepercayaan dan keterbukaan dari anak remaja untuk cegah berbagai masalah yang mungkin muncul.
Baca SelengkapnyaDalam mengasuh dan menerapkan parenting pada anak remaja, penting bagi orangtua untuk mengetahui kesalahan yang rentan terjadi agar tidak terulang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.
Baca SelengkapnyaPenting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.
Baca SelengkapnyaRemaja merupakan fase perkembangan manusia yang terjadi antara masa anak-anak dan dewasa, umumnya berkisar pada rentang usia 12 hingga 18 tahun.
Baca SelengkapnyaOrangtua biasanya memiliki harapan bagaimana anak mereka akan tumbuh. Salah satunya adalah agar anak menjadi penurut dan tak suka membantah.
Baca Selengkapnya