Merdeka.com - Sebagian besar orang Indonesia didominasi dengan kornea berwarna hitam dan cokelat. Sedangkan orang Eropa memiliki warna kornea biru dan berkilit putih. Ada fenomena unik, mereka tidak orang Eropa melainkan asli penduduk Indonesia. Namun mata mereka biru berkilau di antara warna kulit cokelat mereka. Pesona eksotis ini akan banyak ditemui pada Suku Buton, tepatnya di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Namun di balik keistimewaannya, mata biru yang mereka miliki ialah sebuah sindrom. Penyakit langka ini disebut Sindrom Waardenburg. Kelainan yang bersifat autosomal yang ditandai dengan gangguan pendengaran. Selain itu, kelainan pigmen terjadi pada penderita Sindrom Waardenburg. Warna mata, kulit dan rambut akan terlihat berbeda pada umumnya.
Mata kanannya berkilau biru, sedangkan mata kiri nampak cokelat seperti umumnya. Seolah mata mereka mirip mata orang Eropa.
©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Perpaduan bola mata kanan dan kiri yang berbeda warna. Bahkan tak jarang ditemui mereka memiliki kedua mata yang berwarna biru layaknya orang Eropa. Terkesan eksotis, warna mata mereka menjadi unik dan menarik. Hingga kini fenomena mata biru suku Buton selalu mencuri perhatian publik.
Dulunya, orang bermata biru menjadi stigma buruk. Mereka dianggap tak wajar dan sering mendapatkan ejekan dari teman-teman mereka. Namun saat ini mereka lebih dianggap istimewa, bukan hanya pengidap penyakit langka, namun kilau mata mereka terkesan indah menawan.
©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Penelitian terkini mengemukakan bahwa Sindrom Waardenburg terjadi karena mutasi gen. Mutasi genetik memengaruhi melanosit atau jenis sel kulit. Perubahan genetik melanosit kemudian membuat warna rambut, kulit, dan mata menjadi berubah. Terkadang, kejadiannya membuat gangguan pada pendengaran.
Kelainan sindrom ini merupakan bawaan sejak lahir. Mata biru menjadi ciri khas penderita Sindrom Waardenburg orang Buton. Pengidapnya terjadi pada 1 dibanding 42.000 orang. Bahkan penderita mata biru belum tentu memiliki keturunan anak bermata biru juga. Hal tersebut membuat sindrom ini menjadi kejadian yang langka.
©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Beberapa orang berpendapat bahwa kelainan genetik ini bermula saat bangsa Portugis datang ke Buton. Mereka menjalin kerjasama hingga hubungan perkawinan dengan warga lokal. Munculah keturunan orang buton bermata biru. Mulanya hubungan Buton dan Portugis berjalan lancar. Hingga suatu saat terjadi perpecahan.
Stigma buruk keturunan buton yang bermata biru digemparkan oleh Belanda yang baru datang. Dengan siasat andalan mereka berupa politik adu domba. Orang Buton bermata biru dianggap sebagai penghianat. Sehingga anak hasil perkawinan Buton dan Portugis mengasingkan diri hingga ke Wakatobi, Ambon, hingga Malaysia.
Stigma yang dibangun Belanda membekas hingga bertahun-tahun lamanya. Keturunan bermata biru memang tertutup dengan orang baru. Namun saat ini stigma tersebut mulai memudar, komunitas bermata biru di Buton mulai membuka diri berkat foto mereka yang tersebar di media massa.
©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Tidak sepenuhnya orang bermata biru Buton yang menderita Sindrom Waardenburg memiliki dampak buruk. Berdasarkan riset, ada kejadian orang bermata biru yang benar-benar dari faktor genetik. Tidak ada gangguan fisik yang dirasakan oleh penderita tersebut.
Keistimewaan mereka merupakan aset yang harus dijaga. Bukan sebagai orang yang punya keterbelakangan, namun kilau mata mereka menjadi hal spesial yang harus dikagumi keistimewaannya.
Pengelolaan Limbah Sangat Efektif, Swedia sampai Harus Impor 800.000 Ton Sampah
Sekitar 3 Hari yang lalu55 Objek Wisata Malang Terbaik: Mulai dari Taman Hiburan, Air Terjun, sampai Pantai
Sekitar 1 Minggu yang laluKota di Meksiko Dijuluki 'Molar City', Punya Dokter Gigi Terbanyak di Dunia
Sekitar 2 Minggu yang lalu10 Wisata Salatiga Populer, Banyak yang Murah Meriah
Sekitar 3 Minggu yang laluKondisi Rumah Abah Jajang yang Sempat Viral, Halaman Rumput Rusak Diinjak Turis Lokal
Sekitar 4 Minggu yang laluKeunikan Sungai Merah Cusco, Fenomena Tahunan di Peru
Sekitar 4 Minggu yang laluCara Membuat Paspor Online Lewat Aplikasi M-Paspor
Sekitar 4 Minggu yang laluMasjid Raya Baiturrahman, Ikon Kota Semarang yang Mengusung Konsep Smart Building
Sekitar 1 Bulan yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 2 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 2 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Perintah Mahfud! Kapolda Gerak Penahanan Wanita Korban KDRT Ditangguhkan
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 3 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks 98 Juta Orang Amerika Diberi Virus Kanker melalui Vaksin Polio
Sekitar 5 Hari yang laluLink Live Streaming 730 Surabaya Game: Persebaya Vs Bali United di Vidio
Sekitar 1 Jam yang laluDaftar Lengkap Transfer Persib di BRI Liga 1 2023 / 2024
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami