Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tren Pendanaan Fintech Akseleran Naik Jelang Lebaran, Rp 250 Miliar per April

Tren Pendanaan Fintech Akseleran Naik Jelang Lebaran, Rp 250 Miliar per April Akseleran. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai pendanaan platform fintech Akseleran memperlihatkan tren positif di akhir kuartal I tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu. Hingga akhir Maret lalu, terjadi kenaikan pendanaan hingga 30 persen atau setara hampir Rp 200 miliar secara tahunan.

Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan dari sisi volumenya, kontribusi pendanaan oleh pendana ritel terbesar masih berasal dari rentang usia 35-54 tahun yang mencapai 41 persen. Sedangkan, dari sisi jumlah pendananya kontribusi terbesar dari rentang usia 21-34 tahun yang mencapai 70,5 persen.

Menurutnya, tren positif ini masih tetap terjaga hingga hari raya Idul Fitri tiba seiring dengan para pendana ritel akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) di pertengahan Mei ini, sehingga memberikan kepada mereka banyak dana tambahan untuk dipinjamkan melalui Akseleran.

“Hingga saat ini, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha secara kumulatif sebesar Rp 1,23 triliun. Selama empat bulan terakhir di tahun ini, kami sudah menyalurkan total pinjaman usaha lebih dari Rp 250 miliar kepada para pelaku usaha,” ujar Ivan dalam keterangan resminya, Kamis (14/5).

Meski demikian, lanjut dia, efek dari Covid-19 membuat penyaluran pinjaman usaha Akseleran mengalami penurunan sekitar 30-40 persen. Untuk sektor usahanya, Akseleran sebagai platform Peer to Peer (P2P) Lending yang menyalurkan pinjaman produktif banyak bermain di sektor infrastruktur, mining, logistik, dan trading.

Jaga Tingkat Gagal Bayar di Bawah 1 Persen

hery h winarno

©2019 Merdeka.com

“Di tengah wabah Covid-19, ada peningkatan permintaan pinjaman di sektor kesehatan, seperti pengadaan rapid test atau disinfektan, serta sektor logistik atau trading terkait distributor sembako. Khusus selama bulan Ramadan tahun ini, kami tidak terlalu terdampak karena Akseleran merupakan P2P Lending sektor produktif. Hanya biasanya dari sektor produsen atau distributor kue-kue kering atau produk yang permintaannya meningkat menjelang Lebaran, juga permohonan pinjamannya,” jelasnya.

Dalam penyaluran pinjaman usaha di saat pandemi ini, Akseleran lebih ketat melakukan assessment pinjaman agar tingkat gagal bayar oleh peminjam tidak meningkat. Langkah tersebut sejauh ini berhasil mempertahankan kestabilan tingkat gagal bayar Akseleran yang mencapai 0,69 persen dari total penyaluran pinjaman usaha pada pertengahan Mei atau turun 0,05 persen dibandingkan pertengahan bulan sebelumnya.

“Jadi dari penyaluran pinjaman usaha memang ada sedikit penurunan akibat Covid-19 dan belum ada perubahan secara signifikan dari sektor usaha. Namun, kami bersyukur kepercayaan pemberi pinjaman cenderung meningkat sejalan dengan masih stabilnya tingkat gagal bayar di Akseleran yang akan kami jaga tetap di bawah 1 persen hingga akhir tahun ini,” pungkas dia.

(mdk/sya)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.

Baca Selengkapnya
BI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024
BI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024

BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.

Baca Selengkapnya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Strategi Bappebti Kembangkan Ekonomi Digital di Indonesia
Terungkap, Begini Strategi Bappebti Kembangkan Ekonomi Digital di Indonesia

Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Februari 2024, Tingkat Pengangguran di Jakarta Turun 1,54 persen Dibanding Februari 2023
Februari 2024, Tingkat Pengangguran di Jakarta Turun 1,54 persen Dibanding Februari 2023

Pengangguran turun sebesar 1,54 persen poin dibandingkan Februari 2023

Baca Selengkapnya
Pengguna JakOne Mobile Bank DKI Tembus 2,3 Juta Orang, Nominal Transaksi Mencapai Rp30,6 Triliun
Pengguna JakOne Mobile Bank DKI Tembus 2,3 Juta Orang, Nominal Transaksi Mencapai Rp30,6 Triliun

Jumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.

Baca Selengkapnya
Tumbuh 12 Persen, Pengguna JakOne Mobile Tembus 2,2 Juta Orang dengan Transaksi Rp30,6 Triliun
Tumbuh 12 Persen, Pengguna JakOne Mobile Tembus 2,2 Juta Orang dengan Transaksi Rp30,6 Triliun

Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya