Terungkap, Ini Fungsi Cerobong Api yang Menyala di Kilang Minyak

Merdeka.com - Di setiap kilang minyak, sering kita melihat dikejauhan ada menara yang ujungnya terdapat api yang selalu menyala. Banyak yang menyebut itu adalah ‘api abadi’ kilang minyak.
Pasalnya dalam kondisi hujan pun, api tersebut mungkin tak akan padam. Api abadi yang berada di atas cerobong tinggi itu disebut flare stack atau gas flaring.
Dikutip dari Worldbank.org dan Fluenta, Senin (29/5), flare stack bertujuan membakar gas alam yang terkait dengan ekstrasi minyak. Metode ini telah dipraktikan sejak awal produksi minyak lebih dari 160 tahun yang lalu.
Lalu, untuk apa tujuan adanya gas flaring itu?
Faktor keamanan menjadi alasan diperlukan adanya gas flaring. Perlu diketahui, mengekstraksi dan memproses minyak dan gas melibatkan penanganan tekanan yang sangat tinggi dalam pengolahannya.
Bila tidak ada gas flaring, dikhawatirkan kilang bisa meledak. Oleh sebab itu dibutuhkan flare stack yang berfungsi membakar kelebihan gas saat proses ekstraksi minyak.
Mengapa harus dibakar? Membakar gas di ujung cerobong diklaim sebagai cara bijak ramah lingkungan dibandingkan membiarkan gas keluar begitu saja. Selain itu faktor keselamatan. Jika dibiarkan tanpa dibakar, angin dapat membawa gas tersebut ke arah yang tidak menentu dan berpotensi mengancam nyawa.
Namun lama kelamaan cara ini dianggap menambah daftar kontribusi pemanasan global. Worldbank mencatat, ribuan gas flare di lokasi produksi minyak di seluruh dunia membakar sekitar 139 miliar meter kubik gas pada tahun 2022.
Pembakaran gas disebut menghasilkan lebih dari 350 juta ton emisi CO2e setiap tahunnya, di mana sekitar 42 juta ton di antaranya dipancarkan dalam bentuk metana yang tidak terbakar.
Opsi untuk bisa menguranginya adalah menyuntikkan kembali gas terkait ke dalam tanah atau membangun infrastruktur yang diperlukan untuk menangkap, mengolah, menyimpan, dan mengangkut gas yang bisa dimanfaatkan dari sisi ekonomi.
Sementara itu, pemerintah dapat menerapkan berbagai peraturan dan kebijakan yang efektif untuk memberi insentif dan mendorong pengurangan pembakaran gas.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Tanah Abang Bakal Disulap Seperti Sarinah
Namun rencana revitalisasi tersebut masih belum tahu kapan akan direalisasi.
Baca Selengkapnya


Ceceran Bensin Ditemukan di TKP Anak Perwira TNI Tewas Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma
Bensin itu ditemukan polisi usai menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kematian remaja CHR di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya


Potret Rumah Baru Mewah Eza Gionino, Lampu Kristalnya Cantik dan Canggih Pakai Remote
Eza Gionino telah menempati rumah barunya yang mewah dan juga sangat nyaman. Lampu kristal di ruang keluarganya menjadi sorotan
Baca Selengkapnya


Momen Soeharto Noblos Pemilu Terakhir dalam Hidupnya, Juniornya di TNI Terpilih jadi Presiden RI
Potret lawas Presiden ke-2 RI Soeharto berikan hak pilihnya di Pemilihan Umum (Pemilu) 2004.
Baca Selengkapnya


Tumpukan Harta Karun Ditemukan Dalam Bangkai Kapal Berusia 1.700 Tahun, Ada Permata Sampai Cincin Emas Bergambar Yesus
Harta karun ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
Baca Selengkapnya

KPAI Minta Gedung SD di DKI Dievaluasi, Buntut Siswi Tewas Diduga Jatuh dari Lantai 4 Sekolah
"Supaya tidak terjadi kejadian serupa. Saya kira patut menjadi perhatian," kata Aris
Baca Selengkapnya

Ilmuwan Tercengang, Orang Yunani Kuno Sudah Bikin Jam Alarm dengan Teknologi 2.000 Tahun Lalu
Bangsa Yunani Kuno terkenal karena kemajuan peradabannya dan peninggalannya yang hebat-hebat.
Baca Selengkapnya

Arkeolog Temukan Lembaran Emas Bergambar Unik, Diduga Jadi Tiket Masuk ke Kuil Kuno 1.400 Tahun Lalu
Arkeolog menemukan harta karun berupa lima lembar tipis emas bergambar unik.
Baca Selengkapnya

Pejabat Romawi Kuno Ini Dikubur dengan Posisi Tengkorak Menghadap Bawah, Liang Lahatnya Dipenuhi Paku
Sosok pria di dalam makam ini diduga seorang elit militer atau pemerintah.
Baca Selengkapnya

Tulisan Tangan Ilmuwan Pemenang Nobel Prize Ini Tak Boleh Sembarangan Dilihat, Bisa Berbahaya
Karena berbahaya, pihak penanggung jawab memiliki syarat untuk pengunjung dapat melihat manuskrip ilmuwan ini.
Baca Selengkapnya

Penampakan Kursi Interogasi 'Tiger Chair' China, Ampuh Bikin Terdakwa Mengakui Kesalahan Usai Duduk Berhari-hari
Bukan kursi biasa, kursi ini dipercaya ampuh membuat terdakwa akui kesalahannya. Berikut penampakannya.
Baca Selengkapnya

Arkeolog Temukan Teks Tulisan Paling Awal di Dunia, Begini Bunyinya
Awalnya diyakini teks penulisan pertama kali muncul di Sumeria antara 3.000 hingga 4.000 SM.
Baca Selengkapnya