Merdeka.com - Jupiter, planet raksasa yang terkenal dengan perpaduan warna jingga, coklat, dan garis putihnya ternyata belum lama ini berhasil menarik perhatian para astronom.
Sebelumnya, para astronom telah mengamati perkembangan planet Jupiter selama beberapa waktu terakhir dan mereka menemukan bahwa planet itu sering terlihat bergerak dan berubah warna. Namun, mereka masih tidak tahu pasti apa yang sebenarnya mendorong perubahan warna pada planet raksasa itu.
Akhirnya, belum lama ini ada sebuah studi yang berhasil mengungkap alasan Jupiter berubah warna. Studi yang berhasil terbit dalam jurnal Nature Astronomy ini mengambil data dari pengamatan Jupiter oleh pesawat ruang angkasa Juno NASA.
Mereka menuliskan bahwa perubahan warna Jupiter bisa jadi karena gejolak di planet itu yang membuat medan magnetnya terjadi anomali.
©2023 Merdeka.com
Garis-garis yang terlihat di sepanjang garis lintang Jupiter beserta warna sabuknya terus berubah secara acak. Ternyata, perubahan warna ini mengungkapkan perubahan cuaca yang dialami oleh Jupiter.
"Warna sabuknya dapat berubah dan terkadang seluruh pola cuaca menjadi sedikit gila, dan itu masih menjadi misteri mengapa itu terjadi," ungkap Chris Jones, dari Universitas Leeds, dikutip dari IndiaToday, Kamis (25/5).
Jones dan tim peneliti menunjukkan bahwa variasi warna yang dialami Jupiter ini disebabkan karena gelombang medan magnet, jauh di dalam interiornya. Gelombang ini terjadi sekitar 50 kilometer di bawah permukaan gas, dan terjadi dalam beberapa tahun sekali.
"Setiap empat atau lima tahun, segalanya berubah. Warna sabuknya dapat berubah dan terkadang Anda melihat pergolakan global ketika seluruh pola cuaca menjadi sedikit gila," kata Jones.
Jones beserta timnya melihat bahwa medan magnet Jupiter mampu melacak gelombang bahkan dapat mengikuti titik medan magnet tertentu yang disebut Titik Biru Besar.
Perubahan ini telah bergerak ke arah timur, tetapi data terbaru menunjukkan bahwa pergerakannya mulai melambat, membuat tim percaya bahwa ini adalah awal dari osilasi atau gerakan seperti gelombang dalam medan magnet planet.
"Saya harap makalah kami ini dapat membuka jendela untuk menyelidiki bagian dalam Jupiter yang tersembunyi, seperti yang dilakukan seismologi untuk Bumi dan helioseismologi untuk Matahari," tutup Jones.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha
Advertisement
10 Planet Ekstrem di Luar Tata Surya, Ada yang Turunkan Hujan Kaca dan Besi
Sekitar 1 Jam yang laluTelkomsel dan Quipper Umumkan Top Skorer Program Ilmupedia Tryout Akbar UTBK 2023
Sekitar 16 Jam yang lalu10 Merek HP yang Pernah Dipakai Orang Indonesia tetapi Kini Tak Lagi Terlihat
Sekitar 1 Hari yang laluHadir di Indonesia, Kaka Ungkap Alasan Terima Jadi Brand Ambasaddor OPPO
Sekitar 1 Hari yang laluDeretan Pohon Tua Berusia Ribuan Tahun yang Berhasil Diidentifikasi Ilmuwan
Sekitar 1 Hari yang laluSains Ungkap Tidur dengan Pintu Kamar Terbuka Lebih Nyenyak
Sekitar 1 Hari yang lalu4 Ilmuwan Dunia yang Mendapatkan Hadiah Nobel 2 Kali, Nama Einstein Tak Tercatat
Sekitar 2 Hari yang laluPria Berjuluk Godfather AI Ini Menyesal Hingga Keluar dari Google Karena Penemuannya
Sekitar 2 Hari yang laluGoogle Umumkan Fitur Terbaru untuk HP dan Tablet, Apa Saja?
Sekitar 2 Hari yang laluTampilan 3D Ini Bisa Jelajah Planet di Tata Surya secara Realtime dan Bisa Dicoba
Sekitar 2 Hari yang laluSeorang Seniman AI Diprotes Gara-gara Otak-atik Lukisan Mona Lisa
Sekitar 2 Hari yang laluViral Video Tembok Raksasa di Bawah Laut Papua Tingginya 1.860 Meter, Ini Kata Ahli
Sekitar 2 Hari yang laluCerita 3 Ilmuwan yang Yakin Keberadaan Tuhan setelah Mendalami Ilmu yang Dipelajari
Sekitar 3 Hari yang laluProfesor Ini Percaya 100 Persen Alien telah Hidup Bersama Manusia Tapi Tak Berwujud
Sekitar 3 Hari yang laluJenderal Polri Ketemu Anak Tukang Sayur Jadi Polisi, Orangtuanya langsung Dipanggil
Sekitar 1 Jam yang laluTangis Buruh Pecah Lulus Bintara Polri, Yatim Sejak Kelas 3 SD 'Bapak Pasti Bangga'
Sekitar 20 Jam yang laluPotret Pernikahan Anak Jenderal Polri dengan Adat Bugis, Tamunya Tak Sembarangan
Sekitar 1 Hari yang laluSatlantas Polres Tapanuli Utara Kembali Terapkan Tilang Manual, Catat Tanggalnya
Sekitar 1 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 3 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 5 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 3 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 5 Hari yang laluAktivitas Transfer Trio Papan Bawah BRI Liga 1: RANS Nusantara FC Setengah Hati Lanjutkan Kompetisi
Sekitar 14 Menit yang laluDaftar Lengkap Klub Liga 1 yang Sudah Mengisi Slot Pemain Asing ASEAN untuk Musim Depan
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami