Survei: 60 % orang tua di Amerika pantau akun Facebook anak

Merdeka.com - Menurut survei terbaru, 60 % orang tua dari remaja Amerika memantau aktivitas akun jejaring sosial anak-anak mereka, tentu tanpa sepengetahuan mereka. Para orang tua mulai memata-matai anak-anak mereka, seperti yang dilansir di msnbc.msn.com. Informasi ini berasal dari perusahaan keamanan software, AVG Technologies. Mereka melakukan survei pada 4.400 orang tua dengan anak usia 14-17 di 11 negara. Secara global, hanya 44 %dari semua orang tua mengatakan bahwa mereka memata-matai akun Facebook anak mereka.

Apakah Anda memata-matai akun Facebook anak Anda?

Seorang anak berusia 14 tahun pernah ketahuan mem-posting sebuah video porno dirinya dengan seorang gadis berusia 14 tahun di Facebook. Kasus lain adalah seorang pria usia 20-an mengupload foto telanjang mantan pacarnya di Facebook. Itulah yang memaksa para orang tua untuk merasa cemas dan memperketat pengawasan mereka.

Menurut survei AVG, 75 % orang tua di Amerika "tetap terhubung" dengan anak-anak mereka di jejaring sosial, bila dibandingkan dengan orang tua di negara lain. Cara ini memang kurang umum bagi para orangtua lain di seluruh dunia. Mereka berusaha berteman dengan anak mereka di Facebook sehingga mereka dapat memantau aktivitas anak mereka.

Beberapa orang tua mendapatkan keberuntungan karena bisa berteman dengananak-anak mereka di Facebook. Biasanya anak-anak lain tidak ingin melakukannya. Sebuah survei tahun lalu yang dilakukan oleh Kaplan Test Prep menemukan bahwa 35 % dari 2.300 remaja yang disurvei mengatakan bahwa mereka mengabaikan permintaan orang tua mereka untuk berteman.

Sebagian besar orang tua tentu memiliki kekhawatiran perilaku tidak pantas dan dampak yang merusak. Pihak AVG mengatakan: "40 % orang tua di Amerika khawatir bahwa apa yang anak-anak mereka posting di Facebook dan jejaring sosial lainnya akan mempengaruhi prospek pekerjaan mereka di beberapa titik.

Mengintip akun Facebook anak Anda termasuk hal yang biasa, jika dibandingkan dengan tindakan anarkis beberapa orangtua dalam beberapa bulan terakhir ini. Mereka bahkan telah menggunakan kekuatan sosial media untuk mempermalukan anak-anak mereka di publik. Sebuah kasus yang terkenal di North Carolina adalah seorang ayah menembak laptop putrinya karena ia memposting tentang ayahnya di Facebook. Bahkan, orang tua di Chicago menggunakan lakban untuk mengikat tangan, kaki, dan mulut putrinya. Kemudian ia memotretnya dan foto itu diposting di Facebook.

Sosial media bisa memberi efek positif atau pun negatif untuk Anda. Pengawasan terhadap anak yang mulai bermain jejaring sosial itu lumrah-lumrah saja. Sebagai orang tua yang baik, Anda tentu sangat mencemaskan perkembangan sosial anak Anda.