Stres Kerja, Facebook Beri Kompensasi Besar Untuk Moderator Konten

Merdeka.com - Mengingat pentingnya pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga moderasi konten, Facebook sepakat untuk membayarkan biaya tambahan kepada para moderator dan mantan moderator kontennya.
Mengutip laman The Verge via Tekno Liputan6.com, Facebook setuju membayarkan USD 52 juta (setara Rp 773 miliar) sebagai kompensasi atas masalah kesehatan mental yang kerap menimpa para moderator konten saat bekerja.
Facebook sepakat membayar biaya tersebut setelah adanya keputusan dari Pengadilan Tinggi San Mateo. Jejaring sosial raksasa itu setuju membayar ganti rugi kepada moderator di Amerika Serikat dan memberi lebih konseling ke para moderator saat mereka bekerja.
Tiap moderator akan mendapatkan biaya ganti rugi sebesar USD 1.000 (setara Rp 14,8 juta).
Berdasarkan lembar penyelesaian gugatan, ganti rugi USD 1.000 per moderator bisa digunakan untuk apa pun. Namun, Facebook awalnya bermaksud agar uang bisa dimanfaatkan sebagian untuk biaya berobat.
Jika dinyatakan menderita post traumatic stress disorder (PTSD) atau kondisi serupa, ia akan mendapatkan kompensasi lebih.
Bisa Terima 50 Ribu Dollar
Mereka yang dinyatakan menderita gangguan mental bisa mendapatkan tambahan USD 1.500 dan mereka yang menderita PTSD atau depresi bisa mendapat USD 6.000.
Moderator/mantan moderator yang didiagnosis terkena PTSD atau depresi dan bisa menyerahkan bukti lainnya selama bekerja di Facebook dapat menerima hingga USD 50.000 sebagai biaya ganti rugi.
Biaya penggantian ini diberikan untuk 11.520 moderator dan pengacara. Dipercaya, separuh dari karyawan tersebut memenuhi syarat untuk mendapat biaya ganti rugi lantaran isu kesehatan mental ini.
Pengacara yang mewakili karyawan dalam gugatan Steve Williams mengatakan, pihaknya saat senang Facebook mau bekerja sama menciptakan program ini.
"Program ini belum pernah terjadi, membantu orang melakukan pekerjaan yang tidak terbayangkan. Kerugian yang ditimbulkan dari pekerjaan ini nyata dan parah," kata Williams.
Beratnya Pekerjaan Moderator Konten
Pada September 2018, mantan moderator Facebook Selena Scola menggugat Facebook.
Scola menyebut, dirinya terkena PTSD setelah tiap hari melihat foto pemerkosaan, pembunuhan, dan bunuh diri yang harus dimoderasi di Facebook.
Dia menderita PTSD 9 bulan setelah dirinya bekerja. Scola tidak sendiri, sejumlah mantan moderator Facebook di empat negara bagian juga menuding perusahaan gagal memberikan lingkungan kerja yang nyaman.
Scola dikontrak pada 2016, ketika pemilihan presiden AS. Saat itu Facebook mendapat tekanan untuk menghapus konten-konten yang dianggap berbahaya dan menyalahi kebijakan platform.
Sejumlah moderator lainnya juga mengeluh mereka didiagnosis menderita PTSD setelah bekerja di Facebook.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agusstin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Potret Cantik Dine Mutiara Dampingi Sahrul Gunawan Dinas, Ngaku Simulasi Jadi PNS tapi Nangis Sepanjang Acara
Dulu, banyak yang menganggap Dine Mutiara hanya ingin mencari popularitas lewat suaminya.
Baca Selengkapnya


Dibangun dari Hasil Kerja Keras, 10 Potret Rumah Baru Bella Shofie yang Mewah Banget Meski Belum Rampung
Bella Shofie dengan senang hati mengundang netizen untuk melihat rumah barunya yang hampir selesai dibangun.
Baca Selengkapnya

Pendapatan Iklan Twitter Anjlok, Kalah Jauh dari Instagram
Iklan masih menjadi sumber pendapatan terbesar dari media sosial.
Baca Selengkapnya

Meta Raup Laba Bersih HIngga Rp178 Triliun di Kuartal II-2023, Ini Sumbernya
Laba bersih platform Meta mengalami kenaikan hingga 168 persen dibanding tahun 2022.
Baca Selengkapnya

Sejak Ganti Nama, Platfom X Raup Laba Bersih Hingga Rp89 Miliar
Sejak Ganti Nama, Platfom X Raup Laba Bersih Hingga Rp89 Miliar
Baca Selengkapnya

Banyak Perusahaan Tinggalkan X, Kekayaan Elon Musk Turun?
Elon Musk marah setelah banyak perusahaan besar menarik iklan di platform X.
Baca Selengkapnya

X Diprediksi Bangkrut Imbas Elon Musk Marah-Marah, Ini Alasannya
Elon Musk marah setelah banyak perusahaan besar menarik iklan di platform X.
Baca Selengkapnya

Tak Jadi Blokir, Google Akhirnya Patuh Bayar Perusahaan Media di Kanada, Segini Besarannya
Google dikabarkan setuju untuk membayar penerbit di negara itu.
Baca Selengkapnya

Anggota DPR Curigai Motif Penguasaan Data di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia
TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca Selengkapnya

Kata-Kata Promosi di IG, Menarik Bikin Penasaran
Dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif setiap bulannya, Instagram adalah platform media sosial yang sangat cocok untuk mempromosikan produk.
Baca Selengkapnya

Viral Momen Wanita Lulusan Sarjana Dagang Pisang Goreng Pakai Toga, Alasan di Baliknya Bikin Haru
Bukan sekedar iseng, ada alasan tersendiri mengapa wanita ini memilih menggunakan toga saat jualan pisang goreng.
Baca Selengkapnya

Viral Momen Wanita Tampak Panik saat Diberi Kejutan Ultah oleh Kekasihnya, Ternyata Ini Penyebabnya
Bukannya bahagia, wanita yang mendapat kejutan dari kekasihnya itu tampak kaget dan panik.
Baca Selengkapnya