Sensor Tower: Telegram Diunduh 1 Miliar Kali
Merdeka.com - Sensor Tower melaporkan bahwa aplikasi Telegram telah diunduh sebanyak 1 miliar kali secara global. Dari angka itu, India menjadi pasar terbesar bagi Telegram.
Dalam laporannya yang ditulis Techcrunch, Selasa (31/8), pasar internet terbesar kedua di dunia itu mewakili sekitar 22 persen dari penginstalan/pemasangan aplikasi.
"India diikuti Rusia dan Indonesia, yang masing-masing mewakili sekitar 10 persen dan 8 persen dari semua penginstalan aplikasi," ungkap Sensor Tower.
Dilanjutkannya, penginstalan aplikasi dipercepat pada tahun 2021, mencapai sekitar 214,7 juta penginstalan pada paruh pertama 2021, naik 61 persen dari tahun ke tahun dari 133 juta pada Semester 1 2020.
Pengguna Aktif 500 Juta
Perlu dicatat bahwa jumlah pemasangan tidak sama dengan basis pengguna aktif aplikasi. Telegram memiliki sekitar 500 juta pengguna aktif bulanan pada awal tahun ini.
Telegram, yang awal tahun ini mengumpulkan lebih dari USD 1 miliar dari penjualan obligasi ke beberapa investor, adalah aplikasi kelima belas di seluruh dunia yang telah diunduh 1 miliar kali atau lebih.
Aplikasi lain yang masuk dalam daftar termasuk WhatsApp, Messenger, Facebook, Instagram, Snapchat, Spotify dan Netflix.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca SelengkapnyaAplikasi Pintu sendiri hingga Maret 2024 telah diunduh oleh 7 juta pengguna dan memiliki anggota komunitas di berbagai platform yang mencapai 1 juta anggota.
Baca SelengkapnyaPenggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komunitas crypto di Indonesia semakin besar dan diharapkan jumlahnya akan terus tumbuh.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaS.id, layanan aplikasi web untuk membuat tautan pendek dan microsite untuk bio link, mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023.
Baca Selengkapnya