Merdeka.com - Justin Schmith adalah ilmuwan ahli serangga dari Universitas Arizona. Ilmuwan satu ini terkenal akan bukunya yang berjudul 'The Sting of the Wild' yang berisi serangga dengan sengatan paling menyakitkan di dunia.
Schmith selama melakukan penelitian untuk buku itu sudah disengat oleh 85 spesies serangga. Serangga-serangga ini dipilih dari spesies yang paling berbahaya. Yang paling bikin ngeri, demi membuat daftar serangga denagn sengatan paling menyakitkan atau 'Schmith Sting Pain Index', pria ini disengat hingga 1000 kali lebih.
Tidak usah berlama lagi, ini tujuh serang paling berbahaya dalam daftar Schmith Sting Pain Index.
Tawon dengan nama latin Vespula pensylvanica ini mempunyai habitat di Amerika Utara. Rasa sakit akan sengatan tawon ini ada di level 2 Schmith Sting Pain Index. Maksimal sengatan ada di level 4.
Menurut Schmith, sengatan tawon ini rasanya seperti lidah yang terkena bara api putung rokok. Kabar buruknya, saat ini tawon Western Yellojacket jumlahnya mulai meningkat dan membahayakan manusia meski mereka hanya menyengat saat sarangnya terancam.
Advertisement
Level sengatan tawon ini adalah 2.5. Deskripsi Schmith menggambarkan sengatan tawon ini bak wajah terbakar akibat ledakan lampu gas.
Tawon dengan nama latin Polybia simillima ini hidup di kawasan Amerika Tengah, dengan jumlah tawon dalam satu koloni mencapai ribuan tawon. Makanan dari tawon ini adalah serangga kecil seperti ulat.
Meski jarang menyerang manusia, kawanan tawon Black polybia akan menyengat titik yang berbeda. Hal ini tentu membuat rasa sakit yang timbul bakal mengerikan.
Bernama latin Dasymutilla klugii, semut satu ini adalah yang paling ditakuti di kawasan Amerika Utara. Level sengatannya ada di angka 3, dan digambarkan bak tangan disiram minyak panas berulang kali.Â
Rasa sakit gigitannya pun termasuk paling lama hilang. Schmith mengatakan dibutuhkan setidaknya 30 menit untuk rasa sakit mereda.
Untungnya, semut satu ini dikenal tidak agresif. Racun dari sengatan semut Velvet juga tidak mengandung racun mematikan bagi manusia atau hewan.
Advertisement
Ingin digigit seranga yang rasa sakitnya seperti ditusuk bor listrik? Semut bernama latin Pogonomyrmex badius ini yang sebaiknya Anda cari.
Hidup di kawasan Amerika Utara, ternyata sangat anti menyengat manusia. Schmith mengaku harus memaksa semut ini menyengatnya.
Namun saat sudah tersengat, Schmith mengaku langsung merasakan rasa sakit yang luar biasa dan digolongkan level 3. Racun dari semut ini bisa memunculkan benjolan yang menyebar lewat pembuluh limpa tubuh. Akibatnya, Florida Harvester Ant disebut sebagai semut yang paling beracun di dunia.
Benua Amerika menjadi rumah bagi tawon Tarantula Hawk yang seperti namanya, suka berburu laba-laba raksasa untuk makanan. Walaupun rasa sakit sengatannya cuma bertahan 3 menit, tapi Schmith menggambarkan 3 menit itu bak di neraka.
"Rasa sakitnya membutakan, menusuk, dan menyengat tajam. Bayangkan sebuah pengering rambut menyala dijatuhkan dalam bak mandimu," ujar Schmith.
Tawon dengan nama latin Pepsis sp. ini hanya betinanya yang tergolong agresif. Hanya dengan sekali sengatan, tawon ini mampu membunuh tarantula.
Advertisement
Rasa siksaan neraka disebut sangat terasa di sengatan semut bernama latin Paraponera clavata ini. Schmith mengatakan bila sengatan semut ini bak berjalan di atas arang menyala dengan kaki tertusuk paku 5 sentimeter. Tak aneh bila Schmith memberinya level 4.
Parahnya, sengatan semut ini bisa bertahan sampai 24 jam tanpa ada tanda-tanda mereka. Banyak korban yang mengatakan bila titik sengatan seperti tertembak senapan.
Racun semut Paraponera clavata mengandung protein poneratoxin yang langsung berpengaruh pada sistem saraf utama tubuh.
Akhirnya sampai di daftar terakhir, tawon dengan nama latin Synoeca septentrionalis. Schmith berkata bila Warrior Wasp adalah serangga dengan sengatan paling mendekati siksaan neraka seperti yang digambarkan di banyak Kitab Suci.
"Murni siksaan. Kau dirantai di dalam aliran sungai lava gunung berapi," kata Schmith.
Rasa sakit sengatan yang mencapai level 4 ini disebut bisa tetap menyerang hingga 2 jam. Ciri khas dari semut ini saat akan menyengat adalah kepakan sayap yang nyaring terdengar, sekilas mirip suara sayap tawon. Kabar baiknya, semut ini hanya bisa ditemukan di kawasan Amerika Tengah dan Selatan. [bbo]
Baca juga:
Begini hasil penelitian efek adanya smartphone saat bekerja
Mengapa sehabis mandi air hangat, kita justru kedinginan?
Penyebab kematian leluhur manusia terpenting 'Lucy' terungkap!
Ilmuwan temukan galaksi paling gelap di alam semesta
Ini planet yang diklaim mampu selamatkan manusia dari kiamat!
Advertisement
Pakai Motor Listrik, Gojek sebut Mitra Driver Bisa Hemat Rp 500 Ribu Per Bulan
Sekitar 3 Jam yang laluAgate Tunjuk Raymond Chin sebagai Strategic Advisor
Sekitar 5 Jam yang laluSamsung Rilis Varian Galaxy A03 Series Punya Memori Besar Harga Sejutaan
Sekitar 9 Jam yang laluKADIN soal RUU PDP: Industri Sudah Sangat Menunggu Regulasi Ini
Sekitar 10 Jam yang laluTelkomsel Perkenalkan Platform tSurvey.id
Sekitar 12 Jam yang laluDPR soal RUU PDP: Masih Mentok Soal Lembaga Pengawas Perlindungan Data Pribadi
Sekitar 14 Jam yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluKominfo Buka Kesempatan Beasiswa S2 Dalam Negeri, Yuk Cek Syaratnya!
Sekitar 1 Hari yang laluDANA sebut Jumlah Pengguna Fitur Zakat Melonjak 225 Persen
Sekitar 1 Hari yang laluGandeng BI dan OJK, Tokopedia Buat Modul Literasi Keuangan
Sekitar 1 Hari yang laluOrgan Tubuh Dapat Berubah Akibat Teknologi, Simak Penjelasan Lengkapnya
Sekitar 1 Hari yang laluGame Bertema Metaverse Bakal Hadir
Sekitar 1 Hari yang laluRUU Baru Ini Disebut Mampu Hentikan Monopoli Bisnis Iklan Google
Sekitar 2 Hari yang laluXiaomi dan Leica Camera Bakal Hadirkan Smartphone Imaging Flagship
Sekitar 2 Hari yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 1 Jam yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 2 Jam yang laluMenko Luhut Bakal Audit Perusahaan Kelapa Sawit dan Harus Punya Kantor di Indonesia
Sekitar 5 Jam yang laluPemerintah Cabut Subsidi Minyak Goreng Curah Mulai 31 Mei
Sekitar 6 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 4 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 4 Hari yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 1 Hari yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 1 Hari yang laluPuan Ingatkan Pemerintah: Temukan Formula yang Tepat Sebelum Hapus PPKM
Sekitar 4 Jam yang laluCovid Hari Ini 25 Mei 2022: Kasus Positif dan Aktif Meningkat
Sekitar 5 Jam yang laluPBB Puji Penanganan Covid-19 di Indonesia: Vaksinasi 270 Juta Populasi Prestasi Besar
Sekitar 7 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 6 Jam yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 13 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami