Printerous: Target kami bisa untung!
Merdeka.com - Kebanyakan perusahaan-perusahaan rintisan digital sekarang ini, belum terlalu memikirkan sisi profit. Tak jarang mereka hanya mengandalkan pendanaan yang didapatkan. Hal ini berbeda dengan Kevin Osmond, Founder sekaligus CEO Printerous. Printerous sendiri merupakan platform yang memberikan layanan kepada masyarakat untuk urusan cetak mencetak.
Sebagaimana diketahui, startup yang telah berdiri sejak 2012 silam ini, beberapa waktu lalu baru saja mendapatkan pendanaan sebesar Rp 18 miliar. Sumber pendanaannya itu berasal dari tiga investor yakni Goden Gate Ventures (Singapura), Sovereign’s Capital (Amerika Serikat), dan Gunung Sewu Kencana.
Jumlah pendanaan pra-seri A tersebut, kata Kevin, tak ingin disia-siakan begitu saja tanpa adanya pemasukan untuk keuntungan dan keberlangsungan bisnisnya. Dia menargetkan, dalam jangka waktu kurang dari dua tahun ke depan perusahaan besutannya mampu mengantongi profit.
"Menurut saya startup itu harus scalable dan profitable. Meskipun startup, tetapi tetap harus bisa mendapatkan profit. Karena pada dasarnya startup itu adalah sebuah usaha. Jadi tujuan saya bisa mendapatkan profit. Jika mendapatkan profit, artinya saya tak tergantung lagi dengan pendanaan baru," ungkap dia usai acara konferensi pers peluncuran aplikasi mobile Printerous di Jakarta, Kamis (4/3).
Sejauh ini, Printerous diklaim telah mendapatkan respons positif dari masyarakat untuk aktivitas cetak mencetak yang mampu memudahkan mereka. Printerous sendiri memiliki tiga lini bisnis yakni Printerous moments, Printerous business, dan Arterous. Ketiganya memiliki segmentasi yang berbeda-beda.
Untuk Printerous moments difokuskan layanan printing personal, kemudian Printerous business layanan printing komersial untuk UMKM dan korporasi, serta Arterous fokus terhadap artis independen yang dapat memasarkan hasil karyanya.
Sayangnya, Kevin saat itu tidak menjelaskan detail bagaimana perkembangan dari ketiga lini bisnisnya tersebut. Dia hanya memaparkan perkembangan dari lini bisnis Printerous moments. Menurutnya saat ini dari total pengguna Printerous Moments, 40 persennya adalah repeat customer.
Bagi Hasil
Jika diumpamakan, Printerous seperti halnya Go-Jek. Di mana ada sistem bagi hasil antara Go-Jek dengan mitra pengemudi. Begitu pula dengan Printerous. Sebagai platform, Printerous tidak mungkin mencetak orderannya secara mandiri karena core bisnis mereka adalah platform. Meskipun mekanisme bagi hasilnya sama, namun angka pembagiannya itu tidak tetap.
Maksudnya, jika Go-Jek pembagian hasilnya 20 persen untuk perusahaan, sisanya mitra pengemudi. Maka ini berbeda dengan Printerous. Karena angka pembagian hasilnya itu tergantung dari produknya.
"Komisi gak fix. Karena beda produk, beda harga," tuturnya.
Hanya saja jika dirata-rata, lanjut dia, bisa di angka antara 30-40 persen. 30-40 persen untuk pihaknya, sisanya partner percetakan. Saat ini Printerous telah memiliki partner berjumlah lebih dari 50 percetakan. Kebanyakan dari partnernya itu berasal dari Jakarta. Maklum, para pelanggannya juga kebanyakan berasal dari Jakarta.
Kendati begitu, mereka telah memiliki rencana di tahun 2017 ini untuk melakukan ekspansi ke daerah-daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi bagus seperti halnya di Yogyakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan.
"Kami memang saat ini belum ada di daerah. Tetapi, di tahun ini kami akan melakukan ekspansi ke daerah-daerah di Jawa terutamanya," tuturnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaDigiserve Catat Pertumbuhan Bisnis Sepanjang 2023, Ini Dia Datanya
Di tahun 2023, Digiserve terus memacu pertumbuhan bisnis melalui terobosan produk dan layanan terbaik bagi para pelanggan.
Baca SelengkapnyaBanyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar
Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Digitalisasi Teknologi Merambah Mesin Sangrai Kopi, Apa Keunggulannya?
Industri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaSegini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaPameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya
Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPNM Raih 40 Penghargaan Bergengsi Berkat Konsistensi Berdayakan Perempuan
PNM juga telah mendirikan 37 Ruang Pintar yang memiliki tujuan dalam mengurangi jurang digital anak Indonesia.
Baca SelengkapnyaHobi Merajut dan Kaligrafi dari Kecil, Okta Kini Sukses Rambah Bisnis Fesyen Ramah Lingkungan
Oktavirasa atau akrab disapa Okta, mulai mencintai dunia seni sejak mengenyam pendidikan sekolah dasar.
Baca SelengkapnyaEmpat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca Selengkapnya