Pencarian Produk Toko Kelontong di Bukalapak Meningkat selama Pandemi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia pertama kali tercatat pada tanggal 2 Maret 2020. Hampir dua tahun setelah kasus pertama terdeteksi, pandemi ini ternyata mengubah cara orang beraktivitas, termasuk dalam belanja produk bahan makanan harian.
Menariknya, bisnis toko kelontong mampu menempatkan diri dengan baik di platform online ketika orang-orang dihadapkan pada keterbatasan mobilitas akibat pandemi. Dengan eksistensi digital yang menembus batas ruang dan jarak, belanja dari toko kelontong kembali menjadi tren bagi khalayak banyak.
Contoh sederhana saja, rata-rata pencarian kata kunci produk-produk toko kelontong di Bukalapak selama pandemi meningkat hingga 337 persen berbanding fase sebelum pandemi. Tetapi, adakah ukuran yang lebih nyata untuk memvalidasi tren belanja sembako online dari toko kelontong?
Dengan meneliti lapak yang berjualan di halaman kategori “Food” dan subkategori “Makanan”, “Minuman”, “Cemilan Snack”, “Dairy Product”, “Bumbu”, dan “Makanan Jadi” di Bukalapak, BukaReview merangkum sejumlah temuan yang bisa digunakan untuk memahami perilaku pasar terhadap toko kelontong online.
Beberapa di antaranya adalah: Rataan nilai belanja di toko kelontong online selama pandemi meningkat 24% dibandingkan dengan periode belanja sebelum pandemi. Lalu, “Makanan Jadi” dan “Bumbu Dapur” merupakan dua di antara empat kategori produk kebutuhan dasar yang mengalami peningkatan transaksi selama pemberlakuan PPKM Darurat. Sementara, total jumlah transaksi produk bernutrisi juga naik selama PPKM Darurat, seperti produk olahan susu, buah-buahan, dan madu.
"Pilihan produk yang bervariasi dan berkualitas baik, harga yang kompetitif, serta layanan pengantaran yang cepat–pesanan bahkan bisa diantar pada hari yang sama, menjadi faktor pendukung belanja kebutuhan dasar secara online. Lebih praktis bagi pembeli sekaligus mengurangi potensi kerumunan," ujar Erry Febrian, Senior Content Manager, BukaReview dalam keterangannya, Kamis (20/1).
Data yang digunakan untuk riset, kata Erry, merupakan data aktivitas belanja pada periode pandemi dan pra-pandemi di Indonesia. Kami juga menggunakan periode PPKM Darurat dan pra-PPKM Darurat sebagai rentang periode riset.
Rentang periode pandemi yang menjadi sampel adalah antara tanggal 2 Maret 2020 dan 31 Agustus 2021. Rentang periode pra-pandemi yang menjadi sampel adalah antara tanggal 1 September 2018 dan 1 Maret 2020.
Rentang periode PPKM Darurat yang menjadi sampel adalah antara tanggal 3 Juli 2021 dan 23 Agustus 2021. Rentang periode pra-PPKM Darurat yang menjadi sampel adalah antara tanggal 4 Mei 2021 dan 2 Juli 2021.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat berbuka puasa, terdapat sejumlah makanan yang terbaik untuk dikonsumsi demi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaKampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaMakanan yang baik dikonsumsi saat buka puasa adalah makanan yang dapat memberikan energi cepat, mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi penting.
Baca Selengkapnya