Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Organisasi Masyarakat Desak Menkominfo Cabut Pembatasan Akses Internet di Papua

Organisasi Masyarakat Desak Menkominfo Cabut Pembatasan Akses Internet di Papua Organisasi Masyarakat Desak Menkominfo Cabut Pembatasan Akses Internet di Papua. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Berbagai organisasi masyarakat sipil mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mencabut pembatasan akses internet yang sedang terjadi di Papua dan Papua Barat.

Desakan tersebut disampaikan dalam bentuk surat teguran (somasi) yang ditujukan pada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Tidak hanya somasi, organisasi-organisasi juga menyerahkan boks berisi lebih dari 8000 tanda tangan dari petisi Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFENet) dalam situs petisi Change.org bertajuk “Nyalakan lagi internet di Papua dan Papua Barat”.

Petisi tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, dan Menkominfo Rudiantara.

Sebelum penyerahan dilakukan, para organisasi melakukan orasi di depan gedung Kominfo. Anggota-anggotanya yang hadir mengangkat papan-papan bertuliskan berbagai seruan untuk menyalakan kembali internet di Papua dan Papua Barat. Direktur Eksekutif SAFENet Damar Juniarto memimpin orasi.

"Kita tidak mungkin mundur ke belakang, ke jaman ketika semua informasi dibatasi hanya lewat telepon dan SMS, sehingga rasanya sangat tidak adil dan diskriminatif apabila kita membiarkan Papua dan Papua Barat, dimana ada berbagai masyarakat selain masyarakat asli papua, justru mereka berada dalam kegelapan informasi," kata Damar di depan Gedung Kemkominfo, Jumat (23/8).

Hari ini telah menjadi hari keempat pemerintah memblokir akses internet di Papua dan Papua Barat. Pada hari Senin hingga Selasa lalu, pemerintah melakukan pembatasan akses informasi dalam bentuk throttling.

Kemudian dari Rabu hingga hari ini, berdasarkan laporan SAFENet ada pukul 13:00 WIT, masyarakat di Papua dan Papua Barat masih belum bisa mengakses internet.

"Ini bukan masalah hoax atau perusuh. Ini masalah diskriminasi ras yang tidak tuntas diselesaikan pada insiden di Surabaya. Karena keterlambatan dan ketidakmampuan pemerintah mngatasi kemudian dicari langkah yang sangat mudah, alih-alih menyelesaikan persoalan rasisme, maka yang dikorbankan adalah masyarakat Papua dan Papua Barat," lanjut Damar.

Damar menilai pemblokiran internet masih belum memiliki indikator yang jelas dan alasan yang detil. Pemblokiran juga berarti melanggar peraturan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengatakan mendapatkan akses internet adalah hak asasi manusia.

"Kita berharap pemerintah bisa memberikan alasan yang jelas kenapa internet dipadamkan. Hari ini kita hanya dijelaskan demi situasi kondusif dan normal," tuturnya.

Damar kemudian membandingkan pemblokiran akses ini dengan kasus pemblokiran yang pernah terjadi di India. Daerah Kashmir di India sempat diblokir akses internet dan telekomunikasinya.

Pemerintah mengatakan hal itu demi adanya keamanan dan ketenangan tetapi justru memicu kekerasan yang lebih besar.

"Ini yang sebetulnya tidak boleh dijadikan landasan untuk membenarkan tindakan pemadaman yang terjadi di Papua dan Papua Barat," kata Damar.

Reporter Magang: Joshua Michael

(mdk/faz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai

Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai

Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Karopenmas: Polri dan TNI Selalu Bersinergi di Papua Barat

Karopenmas: Polri dan TNI Selalu Bersinergi di Papua Barat

"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Polsek Bomakia Papua Diserang Masyarakat, Kaposek dan Anggota Polisi Dianiaya sampai Kabur

Polsek Bomakia Papua Diserang Masyarakat, Kaposek dan Anggota Polisi Dianiaya sampai Kabur

Saat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.

Baca Selengkapnya
Jelang Berbuka Puasa Prajurit TNI Memperlihatkan Pos Penjagaan di Papua, Netizen Sebut 'Cantik Sekali Pemandangannya'

Jelang Berbuka Puasa Prajurit TNI Memperlihatkan Pos Penjagaan di Papua, Netizen Sebut 'Cantik Sekali Pemandangannya'

Momen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS

Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS

Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal

Baca Selengkapnya