Menkominfo: Kita mau bahas SOP dengan Telegram
Merdeka.com - Pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov datang ke Indonesia untuk menemui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Kedatangannya itu untuk membahas kelanjutan dari pembicaraan mereka tentang langkah-langkah Telegram menghapus konten-konten yang bernuansakan negatif.
Menurutnya, agenda Durov sambangi Indonesia akan membahas mengenai Standard Operating Prosedur (SOP) tentang konten negatif.
"Jadi nanti dengan adanya SOP dibuat, tata cara dibuat, namanya siapa kontak personnya, nomor teleponnya berapa, organisasinya di mana, dan service levelnya itu berapa lama kalau menanganinya laporan konten negatif, terutama soal terorisme, itu bakal berapa lama ditake down. Nah, hal itu lagi kita bicarakan," ungkap Rudiantara di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Selasa (1/8).
Bisa jadi bila pembahasan soal SOP selesai secara teknis, pemblokiran Telegram akan dicabut. Pernyataan itu juga diutarakan oleh Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan.
"Kita harapkan di minggu ini Telegram bisa dibuka," jelasnya.
Terlepas itu, Menkominfo sendiri mengapresiasi niat baik Telegram membahas persoalan tersebut dengan datang ke Indonesia.
"Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Pavel Durov. Karena begitu satu hari waktu diblog, beliau komplain. Tapi setelah menyadari, bahwa ada masalah di internal telegram, besoknya dia menyatakan kalau ada masalah komunikasi di internal mereka dan minta maaf. Jadi setelah itu, kita katakan kita akan sama-sama datang ke Indonesia. Nah, ini janji pavel dipenuhi," kata dia.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca SelengkapnyaUji coba penerapan surat tilang dikirim melalui aplikasi WhatsApp ini menggunakan lima nomor khusus.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap Densus 88 pada Senin, 14 Agustus kemarin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut langkah-langkah mudah untuk menyembunyikan stasus online di WhatsApp (WA).
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaSindiran adalah bentuk komunikasi yang menyiratkan kritik, kecaman, atau ejekan secara halus atau tidak langsung menuju seseorang atau suatu situasi.
Baca SelengkapnyaBahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaRakor Kominfotik se-NTB itu, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kesepakatan bersama.
Baca Selengkapnya