Menara baru saja dijual, XL masih punya 4000 menara
Merdeka.com - XL baru saja menjual 2500 menaranya ke PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) senilai Rp 3.6 triliun. Meskipun telah dijual, XL masih memiliki 4000 menara lagi.
4000 menara itu, rencananya akan terus dipertahankan sebagai fundamental jaringannya. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Keuangan XL, Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin.
"Kita masih ada 4000 menara yang tersisa. Kami tidak akan menjualnya, karena menara yang tersisa saat ini untuk core network, kalau dijual bisa mengganggu layanan kita ke pelanggan," katanya di Menara Palma, Jakarta, Selasa (29/3).
Ia juga berujar, pasca penjualan 2500 menara tersebut, pihaknya optimis keuangan XL semakin membaik. Pasalnya, hasil dari penjualan 2500 menara tersebut, akan digunakan untuk membayar hutang mereka dalam bentuk rupiah.
"Hasil jual menara untuk bayar hutang bentuk rupiah. Tahun ini ada jatuh tempo Rp 3,99 triliun," terangnya.
Sebelumnya, XL memiliki 10.000 menara. Namun di tahun lalu pada akhir 2014, mereka menjual 3500 menara dengan nilai Rp 5,6 triliun ke Solusi Tunas Pratama. Tahun ini, dijual lagi 2500 menara. Sehingga, total ada 6000 menara yang dijual mereka
Di sisi lain, meski 2500 menara telah dijual ke Protelindo, XL dan Protelindo juga sepakat untuk menyewakan kembali 2.432 menara kepada XL untuk jangka waktu 10 tahun. XL juga mendapatkan persyaratan sewa yang kompetitif sebagai penyewa utama yang memberikan manfaat bagi XL berupa penghematan atas belanja modal dan biaya operasional perusahaan. Dari penyewaan menara itu, biaya untuk sewa Rp 10 juta per bulan per tower.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah faktor-faktor yang mendorong XL bisa meraih pendapatan sebesar itu.
Baca SelengkapnyaKhusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Baca SelengkapnyaSejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Simak potret kediaman Muzdalifah yang kini beralih fungsi menjadi 'gudang'!
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaGibran menargetkan akhir tahun ini, GOR di kompleks Stadion Manahan itu rampung dibangun.
Baca SelengkapnyaPotret isi dari puncak gedung menara 165 yang sangat ikonik di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaMomen Lebaran selalu menghadirkan tantangan operator telekomunikasi dan data karena trafik selalu melonjak cukup signifikan.
Baca Selengkapnya