Lompatan teknologi yang pernah dilakukan Indonesia di masa lalu
Merdeka.com - Jika tidak tertuang dalam catatan sejarah, barangkali orang Indonesia di masa sekarang tidak ada yang tahu prestasi Indonesia di masa lalu. Terobosan teknologi yang membanggakan negeri di mata dunia, waktu itu.
Di balik kelamnya era Orde Baru, pemerintahan Presiden Soeharto justru mampu mewujudkan cita-cita Indonesia memiliki satelit sendiri. Tepatnya pada 8 Juli 1976, satelit pertama Indonesia diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Amerika Serikat. Pemerintah waktu itu betul-betul menyadari bila wilayah Indonesia yang luas dan sebagian besar berupa kepulauan, butuh dipantau dengan teknologi yang lebih maju.
Di satu sisi, pemerintah juga menyadari jika mega proyek ini tidak akan mampu diwujudkan sendirian. Mulailah dibentuk sebuah kerjasama dengan Hughes Space and Communication Inc. (Boeing Satellite Systems) untuk mewujudkan satelit geostasioner domestik pertama di Asia.
Hughes menerima dengan serius pinangan kerjasama dengan pemerintah Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan waktu pengerjaan satelit yang cukup cepat. Bahkan, dalam catatan sejarah Boeing, Satelit Palapa merupakan yang tercepat pengerjaannya. Terhitung hanya 17 bulan, sejak awal pemesanan, yaitu Februari 1975.
Sekalipun begitu, Hughes menerapkan teknologi paling mutakhir di masanya untuk merancang Satelit Palapa. Perusahaan asal Amerika Serikat ini bahkan mengakui teknologi yang diterapkan untuk mengerjakan Palapa generasi A sama persis dengan dua satelit yang lebih dulu mengorbit milik Amerika Serikat dan Kanada, yaitu Westar dan Anik.
Komitmen Hughes untuk mendukung misi Indonesia dalam menyebarkan informasi seluas mungkin, juga kian dimantapkan dengan peluncuran Satelit Palapa A1 menggunakan Delta 2914. Roket peluncur yang sukses menerbangkan Anik dan Westar mengorbit dengan tepat sesuai koordinat yang telah ditentukan.
Di luar ekspektasi, Satelit Palapa ternyata mempunyai keunggulan lain. Kekuatan sinyalnya mampu menjangkau beberapa negara tetangga. Sebut saja, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Tak ayal, keberhasilan mengorbitkan Satelit Palapa ini dianggap menjadi lompatan teknologi luar biasa yang pernah dilakukan Indonesia.
Berkat terobosan di bidang teknologi komunikasi sekaligus antariksa inilah, sejarah mencatat Indonesia secara resmi sebagai negara ketiga yang memiliki satelit pemancar domestik, setelah Kanada dan Amerika. Disusul Jepang yang juga mengorbitkan satelit domestik serupa. Sebelum China dan India memikirkan untuk memiliki satelit domestik, Indonesia pernah menjadi empat besar negara satelit dunia.
Kini, Indonesia bersiap kembali untuk bangga atas rencana peluncuran satelit komunikasi pertama di dunia yang dimiliki dan dioperasikan oleh bank. Satelit milik BRI diberi nama BRIsat. Satelit yang mengorbit pada slot 150.5 Bujur Timur ini akan diluncurkan pada 9 Juni 2016 di Pusat Antariksa Perancis, di Kourou, Guyana Perancis.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satelit itu buatan Amerika Serikat. Terbukti mampu bertahan lama di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaJumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Baca SelengkapnyaSuper Garuda Shield rutin dihelat setiap tahun dan diikuti tentara dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat hingga Jepang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum foto-foto dari berbagai peristiwa yang menghebohkan Tanah Air di sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca SelengkapnyaUji coba ini pernah dilakukan dan dapat menghantarkan listrik ke 10.000 rumah.
Baca SelengkapnyaAlat ini berukuran sebesar koper dan hemat daya listrik.
Baca SelengkapnyaSebagai destinasi edukasi, ada banyak instalasi menakjubkan yang bisa jadi gambaran masa depan bagaimana IKN akan dibangun.
Baca Selengkapnya