Lalamove Raih Pendanaan Seri D US$ 300 Juta untuk Perluas Layanan di Asia
Merdeka.com - Lalamove, penyedia jasa logistik dan on-demand delivery terkemuka di Asia, mendapat pendanaan senilai total US$ 300 juta atau setara Rp 4,2 triliun. Pendanaan ini dipimpin oleh Hillhouse Capital pada tahap D1 dan Sequoia China di tahap D2.
Investor-investor lain yang berpartisipasi pada putaran ini; Eastern Bell Venture Capital, PV Capital, dan investor yang bergabung sebelumnya termasuk ShunWei Capital, Xiang He Capital, dan MindWorks Ventures.
Pendanaan kali ini bentuk pernyataan serta kepercayaan dari para investor terhadap perkembangan Lalamove yang terus meningkat. Kucuran dana ini akan digunakan untuk memperkuat kapabilitas teknologi dan inovasi di Tiongkok dan Asia Tenggara, serta perluasan India, dan bisnis–bisnis baru seperti penjualan mobil.
“Teknologi menentukan pencapaian yang dapat diraih industri logistik, dan manajemen Lalamove memprioritaskan hal ini,” ungkap Lei Zhang, Founder dan CEO Hillhouse Capital, dalam rilisnya, Kamis (21/2).
Kata Zhang, pihaknya sangat terkesan dengan kesuksesan perusahaan ini di Asia Tenggara dan Tiongkok. Serta percaya terhadap kemampuannya untuk membawa layanan pengiriman yang efisien dan nyaman ke dalam sektor ini.
“Shing, CEO Lalamove, adalah anutan untuk generasi baru dan pebisnis inovatif Hong Kong. Dibesarkan di Hong Kong dan dengan latar belakang studinya di Stanford University, Shing kembali dan terjun dalam gelombang bisnis internet plus, dan menjadi figur pebisnis yang sukses”, ungkap Neil Shen, founder dan partner di Sequoia China.
Dipicu teknologi, inovasi, operasional yang lancar, platform efisien, dan layanan yang berkualitas, Lalamove berhasil membedakan dirinya dari pemain lain dan menjadi bagian terbaik di industrinya.
Selain alami perkembangan signifikan bisnis Lalamove di Tiongkok (mainland China), perkembangan ini juga disertai dengan peresmian tiga negara baru, yaitu Malaysia, Indonesia, dan India. Secara keseluruhan, Lalamove telah beroperasi di 11 kota di Asia, di luar dari Tiongkok (mainland China) dan terus memperluas bisnisnya ke banyak kota dalam waktu dekat dengan fokus utama sekarang adalah India.
Shing, pendiri dan CEO Lalamove, mengaku sangat berterima kasih kepada Hillhouse Capital Group, Sequoia China, dan kepada seluruh pemegang saham baru maupun lama untuk kepercayaan dan dukungannya.
"Dalam waktu 5 tahun terakhir, nilai dari produk domestik bruto industri logistik di Tiongkok berkurang dari 18 persen ke 14,6 persen. Artinya, industri ini menjadi efisien terhadap biaya, dan kami yakin dampak dari penetrasi internet dan teknologi baru akan terus membantu efisiensi dalam sektor logistik dan Lalamove memprioritaskan dirinya dalam transformasi ini,” ujarnya.
Didirikan di Hong Kong pada 2013, Lalamove menjadi platform terkemuka dalam mencocokan pengguna dan mitra pengemudi untuk memberikan layanan pengiriman intra kota dan on-demand delivery. Di 2014, Lalamove masuk ke Tiongkok dan tetap menjaga pengembangan bisnisnya ke 2 arah; Tiongkok dan Asia Tenggara. Saat ini, Lalamove memiliki 3 juta pengemudi terdaftar dan melayani lebih dari 28 juta pengguna.
Rio Aristo, Country Director Lalamove Indonesia, menambahkan bentuk dari kepercayaan dari investor akan meningkatkan kapabilitas kami dalam memberikan kualitas yang lebih baik, khususnya pada segmen bisnis (B2B), percepatan waktu pengiriman serta inovasi-inovasi baru dari teknologi yang kami miliki.
"Dengan kenaikan permintaan dari segmen bisnis yang membutuhkan integrasi sistem tanpa hambatan, kendaraan niaga dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar lokal, kami disini memiliki tujuan untuk membawa pasar Indonesia menjadi lebih progresif,” pungkasnya.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lazada melalui unit bisnis Lazada Logistics menghadirkan Lazada Sustainability Academy Awards 2024.
Baca SelengkapnyaLazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.
Baca SelengkapnyaBloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Marjin laba bersih meningkat dari 3,5 persen menjadi 4,2 persen yang didorong kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.
Baca SelengkapnyaWuling Indonesia meraih volume pemesanan mobil listrik terbaru, BinguoEV, sebanyak 3.000 unit dalam waktu satu bulan sejak pre-sale dibuka 16 November.
Baca SelengkapnyaDalam upaya membantu, Unilever Indonesia menyumbangkan donasi senilai Rp1,5 miliar melalui Lazismu.
Baca SelengkapnyaBI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyedia jasa sewa mobil listrik di Pulau Dewata adalah Baliqu Car Rental, pelopor sewa mobil listrik pertama di Bali.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi semakin memunculkan pola bisnis baru.
Baca Selengkapnya