Iron Man Bali diduga Hoax, ini lengan yang digerakkan dengan otak
Merdeka.com - Beberapa minggu terakhir ini, Iron Man asal Bali menggegerkan penduduk Indonesia, bahkan dunia. Dia dikatakan menciptakan sebuah lengan yang bisa gerakkan oleh otaknya langsung. Entah benar atau tidak hal tersebut, namun ada sebuah teknologi juga di luar negeri yang mengatakan bahwa ada tangan buatan yang dikontrol oleh otak.
Alat ini dikembangkan oleh Johns Hopkins University dan ThalmicLabs, perusahaan robotika di Kanada, mengembangkan tangan palsu yang dikontrol oleh pikiran manusia. Pasien pertamanya adalah Johnny Matheny, yang kehilangan lengannya karena kanker pada tahun 2008 yang lalu.
Lengan palsu digerakkan dengan pemikiran © Johns Hopkins UniversityPasien bisa menggerakkan setiap jarinya dan mengambil benda-benda kecil hanya dengan pemikiran. Berbeda dengan teknologi yang Dia gunakan sebelumnya, Johnny mengatakan bahwa lengan palsunya ini lebih alami.
"Lengan palsu sebelumnya sangat terbatas. Tangan saya tidak bisa mencapai atas kepada dan belakang punggung. Tetapi sekarang semua bisa dan nyaman digunakan," ujar Johnny.
Pasien terlebih dahulu menjalani operasi otot dan saraf yang nantinya bisa mengendalikan lengan palsu. Para peneliti lalu mengimplan titanium ke dalam sumsum tulang lengan Johny, kemudian di bawa keluar melalui jaringan kulit. Ya, hal ini dilakukan karena lengan atau kaki palsu biasanya membuat penggunanya merasa sakit, lecet, atau terluka.
Lengan palsu digerakkan dengan pemikiran © Johns Hopkins University
Ban yang terlihat di lengan aslinya ini akan merekam aktivitas listrik pada otot lengan, sehingga penggunanya bisa memindahkan dan mengambil barang secara alami, serta menggerakkan jarinya. Sinyal yang dihasilkan dari otot akan dikirim kembali secara nirkabel ke komputer, di mana semuanya diproses, lalu dikirim kembali ke prostetik agar sendinya bisa beroperasi.
Teknologi seperti ini juga ada sebelumnya di tahun 2015 lalu, di mana sesorang bisa menggerakkan tangannya yang lumpuh. Tetapi proses tersebut membutuhkan elektroda di otak pasien. Namun tangan palsu Myo ini tidak memerlukannya, dan hanya membutuhkan ban di tangan.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Orang Jadi Tersangka Usai Ketahuan Gelar Nobar Ilegal di Bali, Salah Satunya Warga Negara Asing
Penetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI di Bali Diserang Lemparan Batu Oleh Sekelompok Orang di Lapangan Futsal, Ini Cerita Lengkapnya
Lemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Parah! Sopir Taksi di Bali Terekam Peras 2 Bule USD50, Tak Diberi Ancam Pakai Pisau
Dua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.
Baca SelengkapnyaBikin Geleng-Geleng Kelakuan Bule di Bali, Konvoi Naik Motor Tanpa Helm Sambil Telanjang Dada
Para bule ini terlihat bergaya dengan kompak menggunakan kaca mata, lalu mengacungkan jari saat aksi konvoinya direkam.
Baca SelengkapnyaGerombolan Pemotor Kembali Berulah di Denpasar, Keroyok Tiga Orang hingga Babak Belur
Pengeroyokan itu terjadi di Jalan Gunung Soputan, depan Balai Pertemuan Bhumiku, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Bali pada Rabu (17/1) dini hari.
Baca SelengkapnyaBenarkah Burung Gagak Pertanda Kematian, Ini Fakta Salah Kaprah tentang Si Burung Hitam
Apakah benar burung gagak adalah tanda kematian. Yuk, simak faktanya!
Baca SelengkapnyaViral Turis Jalan Kaki ke Bandara Bali Akibat Macet Parah, Ini Penjelasan Petugas
Petugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.
Baca SelengkapnyaHeboh Ulat Bulu Bisa Bunuh Manusia Dalam Waktu 4 Jam, Kemenkes Ungkap Faktanya
Viral di media sosial soal ulat bisa membunuh manusia dalam waktu 4 jam.
Baca Selengkapnya