Ilmuwan Indonesia-Jepang lakukan kerja sama dalam riset otak
Merdeka.com - Indonesia mencoba berperan dalam penelitian terkait kinerja otak manusia. Hal ini dilakukan dengan adanya kerjasama antara Universitas Kyoto dan Center for Tomography Research Laboratory (CTECH Labs) Edwar Technology, Indonesia.
Seperti yang dilansir oleh Antara (27/3), dengan adanya kerjasama ini diharapkan mampu mendorong riset lebih lanjut tentang kinerja otak manusia. Salah satunya untuk membuka cakrawala baru dalam teknologi komunikasi tingkat lanjut dengan mengimplementasikan pencitraan otak dan pengkodean "chaos".
"Otak manusia merupakan salah satu bidang yang sangat sedikit dieksplorasi dalam sains dan penelitian," ucap Profesor Ken Umeno, Kepala Departemen Matematika dan Fisika Terapan di Universitas Kyoto.
Menurutnya, di masa mendatang perkembangan teknologi dan informasi akan mementingkan pada komunikasi digital dari otak satu ke otak lainnya. Oleh karenanya, pengembangan kemampuan analisis otak manusia dan pengkodean data otak pun harus mulai dilatih dan dikembangkan sejak sekarang.
Sementara itu, CTECH Labs Edward Technology yang jadi mitra kerja sendiri dirasa cocok untuk melakukan penelitian dua negara ini. Perusahaan swasta dalam negeri tersebut memang selama ini mengembangkan riset dalam teknologi pencitraan untuk meminda otak manusia secara 3D dan real time.
Teknologi itu dinilai tepat untuk membantu Universitas Kyoto dalam melakukan penelitian ke depannya.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum foto-foto dari berbagai peristiwa yang menghebohkan Tanah Air di sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,
Baca SelengkapnyaPsikolog Lita Gading mengecam tindakan petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta yang dia anggap tidak patut saat memeriksa barang bawaannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menciptakan sebuah cakram optik dengan kapasitas penyimpanan sebesar 1,6 petabit (Pb) alias 200 terabita (TB) alias 200.000 gigabita (GB).
Baca SelengkapnyaMenaker Ida meminta ILO untuk melanjutkan pencapaian kerja layak di Indonesia.
Baca Selengkapnya"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaCerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.
Baca Selengkapnya