Hati-hati Posting Foto Wajah di Medsos Bisa Muncul di Situs Porno, Ini Saran FBI
Merdeka.com - Federal Bureau Investigation (FBI) AS telah memberikan peringatan bagi seluruh pengguna media sosial (medsos) agar memperhatikan pengaturan privasi akun mereka. Peringatan ini adalah salah satu upaya untuk mengurangi korban pemerasan akibat wajah mereka di-edit.
Para penjahat siber telah memiliki teknik baru untuk memeras setiap korbannya, yaitu dengan mengedit muka korban menjadi bintang porno dan membagikannya ke platform pornografi.
Dengan bantuan generator gambar AI, penipu dapat dengan mudah membuat gambar palsu menggunakan wajah korban untuk dijadikan konten foto atau video tidak senonoh.
FBI mengatakan bahwa para penjahat siber ini menargetkan anak-anak dan orang dewasa yang tidak menyetujui dengan konten eksplisit dan memanfaatkan hal itu untuk memeras uangnya.
Dalam peringatan resminya, FBI mengatakan pihaknya terus menerima laporan dari korban, termasuk anak-anak kecil dan orang dewasa yang foto atau videonya diubah menjadi konten pornografi.
"Foto atau video tersebut kemudian diedarkan secara publik di media sosial atau situs web pornografi, untuk tujuan melecehkan korban atau skema sextortion," ungkap FBI, dilaporkan dari DailyStar, Selasa (13/6).
Badan Investigasi asal Amerika Serikat ini turut menjelaskan bahwa bentuk 'sextortion' ini sangat sulit untuk dilawan. Karena setelah konten palsu itu diunggah, korban akan sulit menghentikan penyebarannya di internet.
Agar terhindar dari pola kejahatan seperti ini, FBI memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pengguna sosial media. Berikut saran dari FBI:
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berinisial AWK sebelumnya ditangkap polisi di wilayah Jember, Jawa Timur, Sabtu (13/1) pagi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita akun media sosial dan email dari Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaMelalui akun Instagram @komnasanak, kabar duka ini disampaikan Komnas PA kepada pubik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lima pembuat konten pornografi dan perdagangan anak jaringan internasional diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaTahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaSatuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Maros mengungkap motif seorang ibu muda inisial N (20) menendang bayinya sehingga viral di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSiskaee dkk akan diperiksa sebagai tersangka oleh penyidik hari ini.
Baca SelengkapnyaTudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih menunggu jaksa peneliti memeriksa kelengkapan berkas perkara apakah lengkap secara materiil dan formil.
Baca Selengkapnya