Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Facebook Gandeng CSIS Untuk Ketahui Pola Penyebaran Covid-19

Facebook Gandeng CSIS Untuk Ketahui Pola Penyebaran Covid-19 Ilustrasi Facebook. ©2019 vox.com

Merdeka.com - Raksasa jejaring soial Facebook bekerja sama dengan Center for Strategic and International Studies (CSIS) menggunakan disease prevention map (peta pencegahan penyakit) untuk mendapatkan pola penyebaran dan data akurat tentang pandemi Covid-19.

Peta pencegahan penyakit tersebut dibangun dari program Data for Good milik Facebook.

Kerja sama ini sudah dimulai sejak April 2020. CSIS juga sudah merilis CSIC Commentaries terkait analisis tersebut yaitu bertajuk Pergerakan Orang di Jakarta Saat Pandemi COVID-19: Analisis Data Facebook Disease Prevention pada April.

Juga Pergerakan Penduduk Indonesia selama Krisis COVID-19: Analisis Data Facebook Disease Prevention Map pada bulan ini.

"Peta pencegahan penyakit ini bertujuan memberikan tambahan pemahaman atau data point kepada mitra-mitra Facebook, termasuk akademisi dan organisasi nirlaba. Kami berharap ini bisa meningkatkan efektivitas pencegahan penyakit," kata Manajer Kampanye Kebijakan untuk Facebook di Indonesia, Noudhy Valdryno, melalui Facebook Live yang dikutip Tekno Liputan6.com.

Data for Good sendiri menggunakan berbagai alat teknis untuk membantu para mitra Facebook mengakses dan menggunakan data untuk respons bencana, kesehatan, konektivitas, akses energi, dan pertumbuhan ekonomi. Ryno menegaskan, Facebook sangat menjaga privasi data-data pengguna yang menjadi sampel analisis.

"Data peta pencegahan ini dikumpulkan dari pengguna Facebook yang udah opt-in ke fitur location history. Tidak semua pengguna Facebook, cukup cluster atau diagregrasi supaya data itu tetap akurat. Kami juga sangat menjaga ketat data-data tersebut," jelasnya.

Hasil Analisis

Peneliti CSIS, Edbert Gani, mengungkapkan CSIS terutama fokus pada pergerakan masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Data dari pihak Facebook, katanya, sangat berguna untuk memonitor pergerakan tersebut.

"Ada beberapa analisa kunci yang kami lakukan, dan tim CSIS fokus terutama pada pergerakan selama masa pandemi ini. Misalnya di dalam Jakarta sendiri seperti apa, dan yang paling penting pergerakan antar manusia, terutama pengguna Facebook, antar wilayah, dari satu kota ke kota lain," tuturnya.

Selain itu, dari data Facebook juga bisa dilihat radius pergerakan mereka termasuk antar wilayah. Misalnya, pergerakan di dalam wilayah justru meningkat sejak pengumuman pembatasan transportasi pada 24 April, tapi secara radiusnya cukup rendah.

Gani juga mengungkapkan, aktivitas perekonomian atau mobilisasi di Jabodetabek masih tinggi. Berdasarkan data Facebook, pergerakan terjadi antar kota.

"Ada rotasi pergerakan, misalnya yang kerja di Jakarta tapi rumahnya di kota lain," tuturnya.

Gani mengungkapkan, pergerakan masyarakan yang melakukan mudik atau pulang kampung juga bisa dilihat dari data Facebook ini. Namun, CSIS saat ini masih mengujinya.

"Tapi kalau kita liha trennya, pergerakan antar wilayah itu rendah. Namun, itu belum ada konteks kita mengevaluasi kebijakan pemerintah yang merelaksasi imbauan mudik," kata Gani.

"Kuncinya, kita tidak bisa lepas dari kebijakan pemerintah. Karena apa pun kebijakan dari pemerintah, akan memberikan sinyal termasuk kepada masyarakt. Ketika ada kelonggaran atau perubahan, tapi tidak dikomunikasn dengan baik, maka masyarakat bisa berpikir, 'oh berarti kita bisa mudik sekarang'," sambungnya.

Sumber: Liputan6.comReporter: Andina Librianty

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Sosok Ipda Febryanti Mulyadi, Polwan Termuda Akpol 2021 yang Kini Jadi Kanit Jatanras Polres Klaten
Mengenal Sosok Ipda Febryanti Mulyadi, Polwan Termuda Akpol 2021 yang Kini Jadi Kanit Jatanras Polres Klaten

Beberapa kegiatan keseharian Febriy yang diunggah di akun medsosnya sering menjadi viral hingga dibanjiri beragam pujian dari publik.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Buntut Viral Mandi Beras di Gudang Bulog, Pegawai Dipecat dan Kepala Cabang Dimutasi
Buntut Viral Mandi Beras di Gudang Bulog, Pegawai Dipecat dan Kepala Cabang Dimutasi

Aksi seorang pria 'mandi beras' sambil berguling-guling di tumpukan beras sambil bertelanjang dada viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal Diduga Malapraktik, Ini Penjelasan RSHS Bandung
Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal Diduga Malapraktik, Ini Penjelasan RSHS Bandung

Pengunggah menceritakan, setelah anastesi (bius), pasien mengalami henti jantung.

Baca Selengkapnya