Esia tak ingin ikuti Smartfren produksi handset
Merdeka.com - Seperti tak bisa dibantah, saat ini popularitas Andromax sudah melebihi Smartfren. Bahkan sebagian besar masyarakat menganggap Smartfren merupakan produsen ponsel pintar yang memiliki harga terjangkau itu.
Namun, yang sebenarnya adalah Smartfren tetap merupakan penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi seluler berbasis CDMA. Pengadaan Andromax yang dipesan khusus dari pabrik di China adalah merupakan upaya operator tersebut untuk meningkatkan penggunanya mengingat sudah sangat langka ponsel berbasis CDMA di pasar.
Sukaca Purwokardjono, Head of Smartphone Smartfren, mengaku pihaknya terpaksa memproduksi handset smartphone untuk melayani pelanggan saja mengingat dari 54 juta smartphone yang beredar tahun depan, yang CDMA mungkin hanya satu juta unit saja.
Smartfren mengaku tidak mengambil untung dari penjualan handset, bahkan mensubsidi pelanggannya dengan berbagai bonus kuota layanan data.
Namun, model bisnis Smartfren ternyata tidak diikuti operator sejenis, Esia. Layanan FWA yang masih melekat pada Esia memang membuatnya lebih susah bergerak dari Smartfren.
Untuk penyediaan perangkat kepada pelanggannya, Esia lebih memilih bekerja sama dengan vendor atau mitra dari vendor ponsel di Indonesia seperti PT MKN dengan Cyrus dan PT Air Hidup (Alcatel).
Director and Chief Marketing Officer PT Bakrie Telecom Eka Anwar mengatakan Esia sudah lebih dulu memesan handset sendiri dari manufaktur jauh sebelum operator CDMA lain melakukan hal yang sama.
"Menurut kita hal itu tidak menguntungkan, karena barang langsung masuk ke gudang kita. Kalau tidak laku maka akan sangat berisiko mengalami rugi," ujarnya kepada merdeka.com belum lama ini.
Namun, apabila bekerja sama dengan mitra vendor, tambahnya, maka kita bisa memanfaatkan jaringan dan distribusi vendor tersebut, berbeda dengan kita sendiri yang menjual dan menggelar agen serta memasarkannya sendiri di berbagai kota.
Baca Juga:
Direktur Esia ramalkan ponsel akan berbentuk cincin
Smartfren dan Esia selamatkan CDMA tahun ini
Smartfren dan Esia selamatkan CDMA tahun ini
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaAdapun, handphone tersebut akan dimasukan ke dalam daftar barang bukti.
Baca SelengkapnyaPersaingan internet lewat satelit nampaknya semakin memanas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaSultan Ibrahim memiliki seperempat saham dari U Mobile, salah satu provider telepon seluler terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBeragam informasi menyebut Samsung Galaxy S24 punya harga segini.
Baca SelengkapnyaXiaomi akan meluncurkan mobil listrik SU7 di tahun depan.
Baca SelengkapnyaHP layar lipat milik Samsung ini begitu digandrungi pengguna. Ternyata segini harga buatnya.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca Selengkapnya