Dinilai Memberatkan, Hakim Tolak Permintaan Elon Musk Peroleh Data Pengguna

Merdeka.com - Pengadilan menolak permintaan Elon Musk atas data-data terkait pengguna Twitter yang dinilai terlalu banyak hingga tidak masuk akal, pada Kamis (25/8).

Dilansir dari The Verge pada Jumat (26/8), Hakim Kathaleen McCormick mengatakan bahwa Musk menginginkan seluruh data pengguna Twitter dari masing-masing 200 juta akun pengguna harian yang dapat dimonetisasi atau monetizable Daily Active Users (mDAU) selama tiga tahun. Yang artinya, lanjut McCormick, Twitter harus menyerahkan triliunan titik data.

"Penggugat (Twitter) mengalami kesulitan untuk mengukur beban menanggapi permintaan itu karena tidak ada orang yang pernah mencoba melakukan upaya seperti itu. Cukuplah untuk mengatakan, Penggugat telah menunjukkan bahwa permintaan semacam itu terlalu memberatkan," tulis McCormick dalam surat keputusan pengadilan untuk mosi penemuan kedua Musk.

Namun, McCormick memutuskan Twitter tetap harus menyerahkan 9.000 akun yang ditinjau untuk audit pada kuartal keempat tahun 2021 beserta informasi tentang bagaimana akun-akun tersebut dipilih. Twitter mengonfirmasi bahwa pengumpulan data ini akan memakan waktu sekitar dua minggu.

"Penggugat juga perlu menyerahkan sekumpulan data tambahan kecil dari database tinjauannya—dokumen yang mencerminkan diskusi tentang metrik kunci lainnya yang diidentifikasi oleh Tergugat, terlepas dari apakah dokumen-dokumen itu secara tegas membahas mDAU (pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi)," tulis McCormick.

McCormick juga menyetujui permintaan dari Twitter atas dokumen analisis data dan identifikasi informasi dari pihak Musk sebelum mereka keluar dari kesepakatan. "Setidaknya, tergugat harus menghasilkan analisis," tulis McCormick.