Dampak iPhone 14 Laku Keras, Apple Tumbuh Positif

Merdeka.com - Di tengah pasar global ponsel pintar atau smartphone mencatat penurunan dalam tiga kuartal berturut tahun 2022 ini, Apple jadi satu-satunya perusahaan menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini diyakini efek dari seri iPhone 14 yang rilis beberapa waktu lalu, serta produk Apple lain masih laku di pasaran.

Melansir BGR, data Canalys menunjukkan, kuartal ketiga 2022 mencatat penurunan ekonomi sebesar 9 persen. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, angka tersebut merupakan terendah sejak kuartal ketiga 2014 lalu.

Ekonomi lemah berdampak calon konsumen menunda niat membeli perangkat elektronik, termasuk smartphone. Sebab, prioritas mereka ada pada kebutuhan sehari-hari. Kondisi pasar smartphone yang lesu diprediksi berlanjut hingga enam sampai sembilan bulan ke depan.

"Pasar smartphone sangat reaktif terhadap permintaan konsumen. Sehingga vendor harus cepat menyesuaikan diri dengan kondisi bisnis yang keras," kata Analis Canalys Amber Liu, Jumat (21/10).

Kendati begitu, Apple, "adalah satu-satunya vendor di lima besar pasar smartphone yang mencatat pertumbuhan positif. Meningkatkan pangsa hingga 18 persen selama penurunan pasar, berkat permintaan iPhone relatif besar," ujar Liu.

Penjualan model iPhone 14 Pro dipercaya jadi faktor terbesar Apple berada di posisi sekarang. Namun, beda halnya dengan penjualan seri iPhone 14 model lain. Perusahaan berbasis California ini disebut sedang berjuang dengan model iPhone 14 dan iPhone 14 Plus.

"Beberapa pemasok menerima pemberitahuan dari Apple untuk memotong produksi iPhone 14 Plus sekitar 40 persen," dalam cerita DigiTimes di MacRumours, mengutip BGR, Jumat (21/10).

Tak hanya itu, sumber DigiTimes tersebut menunjukkan, Apple akan mengurangi jumlah pengiriman iPhone 14 Plus menjadi sekitar 10 juta unit untuk tahun 2022. Tampaknya perusahaan bakal fokus memproduksi model iPhone 14 Pro yang memang tengah digandrungi konsumen.

Reporter Magang: Michelle Kurniawan