Creasi.co.id, LinkedIn-nya para Creative Talent
Merdeka.com - Mungkin Anda sudah tahu bahwa banyak anak bangsa yang bekerja sebagai animator di luar negeri. Anda juga mungkin sudah tahu bahwa tim kreator dari Upin Ipin dan beberapa film buatan asing lainnya ternyata berasal dari Indonesia.
Hal tersebut mencerminkan dua hal: Indonesia memiliki banyak talenta yang luar biasa dan –karena mereka berkarya di luar negeri– membuktikan bahwa mereka tak mendapat banyak kesempatan di Indonesia. Cukup miris memang.
Menurut Ario Surindro, Business Strategist & Manager Creative Society Indonesia (Creasi) bahwa hal tersebut dapat menimbulkan efek yang kurang baik, seperti yang disampaikan olehnya.
"Salah satu efek yang dapat timbul adalah banyak Creative Talent (CT) yang alih profesi akibat tak mendapat kesempatan di dunia kreatif. Akibatnya industri kreatif kekurangan talenta baru yang dapat memberikan penyegaran," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa selain kesempatan yang kurang, hilangnya para CT ini terjadi karena kurangnya perhatian yang ditujukan pada mereka dan terputusnya alur antara CT dengan Talent Seeker (TS). Hal tersebut dapat menyebabkan para CT akhirnya memutuskan untuk bekerja di luar negeri.
Tak salah memang pilihan tersebut, namun sayang sekali mereka tak dapat ikut mengembangkan industri kreatif di Indonesia. Creasi dibentuk untuk menjadi solusi dari permasalahan di atas. Startup yang kick off sejak Maret 2014 ini dibentuk untuk menyambungkan koneksi antara CT dengan TS.
"Sehingga kesempatan untuk CT menjadi banyak dan keduanya (CT dan TS) memiliki exposure yang lebih banyak," ujar Ario.
Bisa digunakan secara gratis!
Startup ini sendiri dibentuk oleh orang-orang yang memiliki semangat dan gairah yang besar di dunia kreatif. Selain itu, mereka juga memiliki pengalaman bertahun-tahun di industri kreatif.
Dari sisi CT, mereka dapat membuat profil, menunjukkan portfolio, dan melamar kerja melalui website resmi Creasi. Semuanya dapat dilakukan oleh CT tanpa membayar sepeser pun.
"Kami ingin semua talenta hebat yang dimiliki CT dapat ter-exposure dan dapat dituangkan di tempat yang tepat," ungkap Ario.
Itu dari sisi CT, bagaimana dengan TS? "Tentu mereka dapat mem-posting lowongan kerja dan mencari talenta yang dicari pada fitur Talent Board dengan mudah dan cepat," ujar Ario.
Ia juga menambahkan bahwa dengan cara tadi, TS dapat menemukan talenta baru yang masih segar. Namun, bila Creasi menggratiskan layanannya untuk para CT, tidak demikian halnya dengan TS. Mereka diwajibkan membayar untuk menggunakan layanan Creasi.
"Namun, saat ini kami masih dalam tahap free trial, jadi TS masih kami bebaskan dari beban biaya," tukas Ario.
Ia menambahkan, TS tak perlu khawatir akan biaya yang harus dikeluarkan, karena Creasi akan memberikan tarif yang cukup affordable. "Free trial diberikan untuk membuktikan pada TS bahwa ide yang dimiliki Creasi benar-benar bekerja sesuai ekspektasi pada CT dan TS.
Sudah ada yang mendapat pekerjaan
Saat ini Creasi masih fokus pada pengembangan produk dan ekspansi pengguna. Website Creasi sendiri segera diluncurkan dalam versi Beta pada November mendatang.
Meskipun begitu, Creasi sendiri telah mengakomodir para CT yang ingin mendaftar dan memamerkan hasil karyanya. “Bulan Agustus ini bahkan sudah ada dari beberapa CT yang sudah mendapatkan pekerjaan melalui Creasi,” ungkap Ario.
Creasi sendiri kini telah memiliki 300 pengguna aktif dan terus bertambah. Mayoritas pengguna adalah CT yang ingin mencari pekerjaan.
"Target kami di bulan Oktober mendatang adalah memiliki 1.000 orang CT," ujar Ario.
Apakah Creasi memiliki kompetitor? Secara mengejutkan sepertinya belum ada. Ario juga menambahkan bahwa kompetitor tersebut ada yang murni hanya menyediakan platform yang sifatnya memamerkan karya mereka saja. Namun mereka tak dirancang untuk mencari pekerjaan.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar startup edutech Zenius tutup membuat warganet bernostalgia di media sosial.
Baca SelengkapnyaAwalnya, keduanya dikenal sebagai pengusaha fesyen yang memiliki toko di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenguji ketajaman pikiran dan kreativitas, pertanyaan menjebak menawarkan pengalaman interaktif yang tak terduga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
CPNS yang lulus seleksi Kemenhub diharapkan memiliki talenta digital, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor transportasi.
Baca SelengkapnyaCreative Hub bisa menjadi sarana bagi generasi muda untuk belajar dan memanfaat media sosial.
Baca SelengkapnyaKopi bisa menjadi katalisator dari berbagai ide kreatif karena kandungan yang ada di dalamnya.
Baca SelengkapnyaKaesang mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi sebagai wadah untuk memasarkan produk-produknya.
Baca SelengkapnyaProgram pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaFresh graduate tahun ini salah satunya diharapkan oleh bapak presiden adalah merekrut talenta-talenta digital.
Baca Selengkapnya