Cara manual deteksi dan tanggulangi Malware Flashback Apple
Merdeka.com - Beberapa hari kemarin, pengguna Mac di dunia khususnya yang memakai operating system X Lion menjadi gempar. Pasalnya, lebih dari 600 ribu pengguna Mac di dunia telah terinfeksi <a title="BackDoor.Flashback.39" href="http://www.merdeka.com/teknologi/malware-flashback-apple-infeksi-600000-mac.html">BackDoor.Flashback.39</a> atau nama malware tersebut. Trus, apa yang harus dilakukan apabila desktop Anda telah terinfeksi malware ini?
Usatoday.com mengulas beberapa tips untuk mendeteksi, mencegah, serta menanggulangi serangan BackDoor.Flashback.39. Secara teknis, malware ini berasal dari suatu situs yang akan ikut masuk ke dalam komputer Mac ketika penggunanya mengunduh suatu gambar, software, atau lainnya dari situs tersebut. Pertama-tama, BackDoor.Flashback.39 akan menginfeksi sebuah situs dengan memasukkan exploit berupa vulnerability yang akan 'numpang' masuk ke dalam komputer ketika penggunanya mengunduh sesuatu.
Setelah masuk dan menginfeksi Mac, maka malware ini akan mulai bekerja dengan mengambil alih semua command di komputer yang terinfeksi. Usatoday juga mengatakan bahwa malware ini lebih jahat daripada virus komputer seperti trojan-horse atau lainnya. Pencipta malware ini mengetahui sisi lemah dari operating system Apple tersebut. Lambatnya update OS X juga menjadi salah satu sebab BackDoor.Flashback.39 dapat melumpuhkan beribu-ribu Mac di dunia.
Arstechnica.com juga telah merilis dua tips umum agar tidak terinfeksi BackDoor.Flashback.39.
1. Update semua program termasuk Java dan antivirus yang digunakan
2. Tidak mengunjungi dan mengunduh sesuatu dari situs yang kurang terpercaya
Situs tersebut juga mengatakan, untuk mengetahui malware tersebut sudah menginfeksi Mac Anda atau belum, Anda perlu membuka Terminal App dan menuliskan command (run di Windows) "defaults read /Applications/Safari.app/Contents/Info LSEnvironment". Apabila Anda mendapatkan pesan "The domain/default pair of does not exist", maka langkah yang harus Anda lakukan berikutnya adalah dengan menuliskan "defaults read ~/.MacOSX/environment DYLD_INSERT_LIBRARIES" di command. Apabila, sekali lagi Anda mendapatkan pesan ”The domain/default pair of does not exist”, maka dapat dipastikan bahwa Mac Anda aman dari sentuhan BackDoor.Flashback.39. Dalam hal ini pesan "does not exist" mempunyai arti 'bersih'.
Menurut Apartmenttherapy.com, BackDoor.Flashback.39 akan mengeksekusi file-file seperti di bawah ini.
/Library/Little Snitch
/Developer/Applications/Xcode.app/Contents/MacOS/Xcode
/Applications/VirusBarrier X6.app
/Applications/iAntiVirus/iAntiVirus.app
/Applications/avast!.app
/Applications/ClamXav.app
/Applications/HTTPScoop.app
/Applications/Packet Peeper.app
Apabila file-file di atas tidak ditemukan, maka BackDoor.Flashback.39 sudah berhasil menguasai sekaligus mengendalikan control server di dalam Mac Anda. Untuk menghilangkan BackDoor.Flashback.39 secara manual, Anda dapat langsung mengunjungi <a title="F-Secure" href="http://www.f-secure.com/v-descs/trojan-downloader_osx_flashback_i.shtml">F-Secure</a> untuk lebih jelasnya.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditemukan tak sengaja saat sedang bersih-bersih rumah. Tanpa komputer ini tak akan muncul Apple dan Android.
Baca SelengkapnyaKecoa dapat membawa banyak bakteri dan virus menyebarkan penyakit.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata ada salah satu penumpang yang juga mengalami hal serupa dengan Dino
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaProgram ini memberikan akses ke alat pengembangan perangkat lunak
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaKebiasaan penggunaan komputer atau laptop terlalu lama bisa menjadi pemicu masalah disfungsi ereksi.
Baca Selengkapnya