Bos-bos perusahaan teknologi dunia hadang pemerintah Amerika

Merdeka.com - Meskipun sering beradu inovasi teknologi yang kadang berujung di meja hijau, ternyata perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia masih bisa dipersatukan. Uniknya, mereka bersatu untuk melawan pemerintah Amerika Serikat.

Pemimpin-pemimpin perusahaan besar seperti Facebook, Google, Apple, Microsoft, Twitter, Yahoo, hingga Dropbox telah memutuskan bekerja sama untuk mengakhiri kegiatan pengumpulan data oleh Badan Keamanan AS, NSA.

Mereka menulis surat yang ditujukan untuk mendorong Senat AS untuk menghentikan aksi NSA agar tercipta dunia maya yang lebih aman, AndroidCentral (5/6).

Sebenarnya baru-baru ini, 'DPR'nya AS tersebut telah mengeluarkan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang menyangkut masalah 'kebebasan' di dunia maya. Akan tetapi, ruu tersebut nyatanya masih mengizinkan pemerintah Amerika untuk mengakses dan mengumpulkan metadata atau informasi penting dari pengguna internet yang juga menjadi konsumen dari perusahaan-perusahaan teknologi tadi.

Misalnya, pemerintah lewat badan resminya masih bisa mengakses informasi tentang email dengan menyertakan data pengirim dan penerimanya, bahkan terkadang sampai isinya. Oleh sebab itu, petinggi-petinggi perusahaan teknologi tersebut membuat suatu petisi yang isinya menginginkan perlindungan lebih dari 'ancaman' pemerintah AS.

Dalam petisi yang di tanda tangani oleh CEO terkenal macam Tim Cook dan Mark Zuckerberg itu, mereka berharap pemerintah AS lebih membatasi pengumpulan data publik serta mengizinkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk melaporkan bila ada permintaan yang 'aneh-aneh' dari badan milik pemerintah.

Aksi bersatunya perusahaan-perusahaan teknologi di dunia ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya pada bulan Mei lalu mereka juga bersama menentang wacana dari FCC atau Komisi Komunikasi AS untuk 'memecah belah' akses internet.