Beli kasur lewat e-commerce, biaya pengiriman murah
Merdeka.com - Belakangan ini, tren perkembangan belanja online muncul perilaku baru lagi dari masyarakat. Bila saat awal adanya e-commerce barang-barang yang dibeli hanyalah yang biasa, kini barang-barang berat mulai dibeli konsumen melalui online. Barang-barang berat itu misalnya kulkas, kasur, furniture, dan perabotan rumah tangga lainnya.
"Kira-kira 2 tahun belakangan ini ada demand seperti itu," ujar Co-Founder dan Chief Financial Officer (CFO) M. Fajrin Rasyid di Jakarta, Kamis (22/2).
Munculnya kebutuhan itu ternyata memberikan tantangan tersendiri, yakni soal harga pengiriman barang. Dengan berat yang lebih dari 10 Kg tentu saja memaksa pelapak untuk merogoh kocek dalam-dalam alias mahal. Belum lagi adanya aturan-aturan dari maskapai penerbangan terkait barang yang akan dikirimkan.
Maka itu, Bukalapak bersama JNE menjalin kerja sama untuk mengkomodir kebutuhan para pelapak dan konsumennya dengan harga yang relative terjangkau. Kerja sama itu dalam bentuk layanan JTR. JTR atau JNE Trucking merupakan layanan pengiriman untuk barang berat minimal 10 kg, dalam jumlah besar menggunakan armada truk melalui jalur darat dan laut.
Dijelaskan Fajrin, kebutuhan dari para pelapak untuk mengirim barang-barang berat seperti itu, memang cenderung masih kecil. Namun, pertumbuhan kebutuhan akan pengiriman barang-barang berat diprediksikan menjadi salah satu faktor peningkatan dari bisnis e-commerce di tahun ini.
"Masih kecil. Di Bukalapak baru mencapai sekitar 25 ribu atau 1 persen dari total pelapak (aktifkan JTR) yang berjumlah 2 jutaan," ungkapnya.
Ia pun tak ingin sesumbar menargetkan jumlah pelapak yang menggunakan layanan terbarunya dengan JNE ini. Kata dia, hal tersebut harus dibicarakan terlebih dahulu dan tentunya dengan mengadakan promosi-promosi guna menggaet pelapak menggunakan layanannya.
"Setelah itu, baru kita bisa menargetkannya," jelas dia.
Sementara itu, menurut Eri Palgunadi, VP of Sales and Marketing JNE, kerja sama ini sejauh ini baru bersama dengan Bukalapak. Tak menutup kemungkinan akan melakukan kerja sama dengan market place lainnya.
"Tetapi tergantung juga dari kebutuhan market place itu sendiri," katanya.
Terlepas itu, Eri mengakui bahwa kontribusi e-commerce mereguk untung perusahaannya, tak bisa ditepis. Sebab, separuh lebih konsumen retailnya adalah market place. Sehingga, munculnya e-commerce membawa keberuntungan bagi pihaknya.
"Saya kasih gambaran saja, market layanan kami itu ada dua, korporat dan retail. Dari 100 persen market kami, 80 persen itu dari retail. 20 persen asal korporat. Nah, dari 80 persen itu, sekitar 50 persennya kontribusinya dari markerplace. Sisanya individual yang jualan-jualan di sosial media," terangnya.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaLewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya
Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah
Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bikin Tercengang, Harga Rompi Ojek Gunung Muria Capai Ratusan Juta
Aneh tapi nyata, harga jaket ojek di Gunung Muria sentuh angka ratusan juta per setel. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaTidak Ingin Harga BBM Naik, Jaringan Ojek Pangkalan Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Selain itu, mereka juga berharap Prabowo Gibran membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Baca SelengkapnyaBiaya Kirim Paket JNE dan Jenisnya Lengkap Seluruh Indonesia, Berikut Daftarnya
Mengecek biaya kirim paket menjadi semakin marak dilakukan sejak meningkatnya tren belanja online.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Ubah HET Meski Harga Beras Mahal dan Langka
Meskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaKapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog
Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca Selengkapnya