Bak Robin Hood, hacker ini curi uang buat korban serangan ISIS
Merdeka.com - Di pertengahan tahun lalu, perusahaan penjual alat-alat peretasan "Hacking Team" secara tidak terduga menjadi korban peretasan seorang hacker bernama Phineas Phiser. Menariknya, muncul informasi baru bila Phineas mendonasikan uang hasil curiannya.
Menurut Fossbytes, Phineas telah menyerahkan Bitcoin senilai Rp 150 juta pada sebuah kawasan Rojava di Suriah yang kini berperang melawan kelompok militan ISIS.
Bagi Phineas, penduduk Rojava telah memperlihatkan pada dunia kegigihan melawan ISIS yang menginspirasi banyak perlawanan lain di Timur Tengah. Selain itu, penduduk Rojava memang tengah membuka kampanye crowdfunding guna mencari sumbangan uang lewat internet sebagai modal pertahanan saat ISIS menyerang.
Dalam sebuah postingan di Reddit, Phineas mengatakan bila uang donasi itu adalah hasil curian dari sebuah bank. "Pencurian bank jadi sangat mudah belakangan ini," ujar Phineas di postingannya.
Sebelumnya di Juli 2015, Phineas membuat malu perusahaan Hacking Team dengan mencuri 400GB data soal klien mereka. Data ini sangat sensitif karena Hacking Team memang melayani permintaan pembuatan alat-alat peretas dari organisasi atau lembaga pemerintahan.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar hacker yang dikenal ganas dan mengerikan saat melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaMereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walau di udara, hacker juga bisa mengakses data-data penumpang dengan menggunakan WiFi.
Baca SelengkapnyaRamai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaBanyak warganet mengunggah video di media sosial, menunjukkan keadaan sekitar mereka yang gelap gulita karena listrik padam.
Baca SelengkapnyaBerlian itu dia disimpan di dalam tas bersama uang dan laptop yang dibawa seusai perjalanan dari luar kota.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan Money Heist yang memiliki alur cerita perampokan bank, para pemuda asal Bandung ini 'merampok' warteg dan membagikannya kepada orang yang membutu
Baca SelengkapnyaDemi menyambung hidup, sosoknya diketahui tak hanya bertugas sebagai abdi negara.
Baca Selengkapnya