Alfacart.com incar posisi tiga besar e-commerce Indonesia di 2020
Merdeka.com - Toko online milik Alfa Group, Alfacart.com, menargetkan masuk dalam kelompok tiga besar di bisnis e-commerce Indonesia pada 2020, berdasarkan nilai transaksi. Pada 2020, pemerintah memperkirakan nilai transaksi e-commerce Indonesia tumbuh mencapai USD 130 miliar, dari USD 30 miliar di tahun ini.
Di bisnis e-commerce tanah air, Alfacart.com terbilang terlambat hadir jika dibandingkan pemain besar macam Blibli.com, Tokopedia.com, Bukalapak.com, dan lain-lain.
Catherine Sutjahyo, Chief Executive Officer (CEO) Alfacart.com, menjelaskan target tersebut berdasarkan kekuatan Alfacart sebagai e-commerce berkonsep online to offline (O2O) terbesar di Indonesia dengan jaringan 7.000 toko Alfamart di seluruh Indonesia. Selain itu, pihaknya akan mempercepat akselerasi usahanya supaya bisa tumbuh lebih cepat, karena saat ini pasar e-commerce Indonesia sudah lebih mature dari empat tahun lalu.
"Kami sangat serius dengan konsep O2O supaya bisa berjalan, apalagi jaringan toko offline kami langsung besar, berkat jaringan 7.000 toko Alfamart di seluruh Indonesia," ujar Catherine, usai memperkenalkan Alfacart.com di Jakarta, Senin (30/5).
Untuk mencapai target tersebut, Alfacart harus menjadi pemenang, paling tidak nomor satu di kategori kebutuhan pokok harian atau grocery, dari empat kategori yang menjadi fokus produknya. Karena menyandang brand Alfa yang memiliki jaringan toko ritel modern sebanyak 11.750 toko di seluruh Indonesia. Selain grocery, Alfacart akan fokus di kategori produk fashion, gadget & elektronika, dan gaya hidup. Dengan fokus di empat kategori produk seperti fashion dan gadget, pihaknya ingin terus membesarkan stock keeping unit (SKU) Alfacart.
Kata Catherine yang pernah menjadi managing director e-commerce fashion Zalora, berdasarkan pengalamannya, sangat penting perusahaan e-commerce saat ini bertumbuh secara sehat. Untuk itu operasional perusahaan dikelola secara efisien, seperti memanfaatkan jaringan toko ritel modern Alfamart sebagai strategi branding-nya. Dengan demikian biaya marketing perusahaan menjadi lebih efisien.
"Kami tidak ingin hanya tumbuh, kami ingin tumbuh secara sehat sebagai e-commerce," ucapnya.
Saat ini aplikasi mobile Alfacart sudah tersedia di Google Play Store. Baru versi beta, aplikasi mobile Alfacart sudah diunduh oleh 500 pengguna. Hingga akhir tahun ini, Alfacart ingin jumlah pengguna aplikasinya terus tumbuh menjadi satu juta pengguna.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.
Baca SelengkapnyaBulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.
Baca SelengkapnyaJika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Media sosial TikTok dan TikTok Shop menggabungkan dua fitur tersebut, padahal secara aturan seharusnya memiliki izin operasi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaGuna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaShopee berupaya untuk menciptakan pengalaman belanja yang nyaman dan menyenangkan bagi seluruh ekosistem
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaHarga beras SPHP produksi Bulog tidak diperjualbelikan secara bebas oleh retail modern.
Baca Selengkapnya