4 Fakta tentang agama dan ilmu pengetahuan yang selalu bertentangan!
![4 Fakta tentang agama dan ilmu pengetahuan yang selalu bertentangan!](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2017/02/11/811479/540x270/4-fakta-tentang-agama-dan-ilmu-pengetahuan-yang-selalu-bertentangan.jpg)
Merdeka.com - Perdebatan antara sains dan agama, yang secara sederhana adalah perdebatan antara pemikiran berdasarkan fakta dan keimanan, sudah sangat mendarah daging. Biasanya keduanya bertentangan dan tidak saling menjelaskan.
Namun hal ini ternyata bisa dijelaskan juga oleh Sains. Karena menurut sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal PLOS One, konflik ini berakar dari struktur otak kita.
Para ilmuwan menemukan hal ini melalui penelitian secara mendalam tentang mengapa seseorang menggunakan penalaran analitis, yang punya asosiasi ke sains, serta alasan moralitas, yang erat hubungannya dengan keimanan atau agama.
-
Siapa yang mencetuskan perdebatan mengenai sains dan agama? Percakapan yang mendalam itu pertama kali dipantik oleh Einstein. Ia mengajukan pertanyaan kepada Tagore tentang kepercayaannya kepada Tuhan sebagai pengatur alam semesta.
-
Kapan sebuah kalimat fakta dianggap benar? Fakta adalah pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan dan tidak tergantung pada keyakinan individu.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
Berikut empat fakta tentang pertentangan mendarah daging ini.
1. Otak memiliki dua jaringan yang sifatnya bertentangan
Dari sebuah studi, dapat ditunjukkan bahwa otak memiliki 'jaringan analitis' yang digunakan untuk berpikir kritis, serta sebuah 'jaringan sosial' yang menjadikan otak kita bisa lebih berempati dan lebih tertarik ke alasan moral ketimbang penalaran. Menurut peneliti, kedua jaringan ini berlawanan, karena tiap orang akan memiliki salah satu jaringan yang lebih aktif ketimbang lainnya. Bagaimana hal ini terjadi? Dari pengalaman.
2. Pengalaman adalah yang menentukan Anda berada di 'pihak' mana
Menurut peneliti, berlawanannya kedua jaringan ini sangat erat kaitannya dengan pengalaman seseorang. Jika seseorang lebih banyak mengalami pengalaman yang erat dengan keimanan atau supranatural, secara otomatis otak akan menekan kinerja 'jaringan analitis,' sehingga otak kita tak akan berpikir kritis. Hal ini menjelaskan mengapa orang yang percaya agama, tak terlalu tertarik terhadap sains dan hal-hal yang para ilmuwan coba untuk 'dinalarkan.'
3. Menurut filsuf, kebenaran memang ada dua. Jadi, tak ada yang salah
Penemuan ini senada dengan pemikiran seorang filosofis asal Jerman yakni Immanuel Kant. Kant menganggap ada dua buah kebenaran, yakni kebenaran empiris dan kebenaran secara moral.
"Kant membedakan antara alasan teoritis yang berhubungan dengan sais, serta alasan praktis yang berhubungan dengan moral," ungkap Dr. Tony Jack, kepala peneliti sekaligus Profesor filosofi dan neuroscience. "Kant menunjukkan bahwa dua tipe pemikiran ini dapat saling bertentangan, dan hal ini adalah hal yang sama dengan yang kita bisa lihat di otak kita. Sehingga, konflik ini berakar dari otak kita sendiri," imbuhnya.
Jadi, konflik ini sebenarnya tak benar-benar nyata, namun lebih karena otak kita membingkai konteks hingga punya perbedaan yang cukup mendasar bagi orang lain. Jika kita menganut dengan teguh apa yang kita percaya, tentu tak perlu menyalahkan pemikiran orang lain, dan orang lain juga tak berhak mengatakan pemikiran kita salah.
4. Tiap orang cenderung akan memilih satu pemikiran daripada yang lain - sains atau agama, agama atau sains!
Dikarenakan dua 'komponen' otak yang saling menekan ini, setiap orang akan memilih satu pemikiran daripada yang lain. Jadi akan ada dua tipe orang, yakni yang percaya sains dengan segala sesuatu yang dapat dinalar, atau yang percaya keimanan. Hal inilah yang memicu konflik antara sains dan agama.
Metodologi studi yang dilakukan Profesor Jack dan tim adalah membuat delapan kali eksperimen dengan melibatkan 527 orang dewasa. Dalam eksperimen pertama, partisipan diwajibkan untuk mengisi kuisioner yang dapat mengukur tingkat pemikiran kritis dan mekanikal, yang keduanya mengukur tingkat pemikiran nalar secara analitis.
Hasil dari kuisioner ini sangat akurat, di mana seseorang yang percaya terhadap keimanan dan agama, mereka lebih berpikir secara moral ketimbang analitis.
Namun hal ini tak menunjukkan bahwa cara berpikir yang satu lebih baik daripada yang lain. Cara berpikir seseorang muncul berdasarkan masalah tertentu yang dihadapi oleh seseorang.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Fakta-Fakta Unik Dunia Sains Perlu Dipahami, Sudah Tahu?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/4/1720071341440-k4sm6.jpeg)
Menelusuri sebuah fakta-fakta unik menjadi hal yang menarik dan menyenangkan bagi sebagian orang.
Baca Selengkapnya![Bagaimana Cara Bersyukur dengan Lisan? Berikut Penjelasannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/17/1721188564826-gyswe.jpeg)
Bersyukur adalah salah satu ajaran inti dalam Islam yang mencerminkan sikap menghargai dan mengakui segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Baca Selengkapnya![Mengapa sih Lalat Selalu Muntah atau BAB Setiap Kali Hinggap?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/1/1706804600298-2mkyn.jpeg)
Mengungkap mitos dan fakta seputar lalat, serangga umum yang sering mengganggu rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
![Fakta Tentang Kebersihan Lingkungan dan Langkah-Langkah untuk Menjaganya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/22/1716352761446-gy5uk.jpeg)
Fakta-fakta ini akan membuka mata kita tentang betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan yang begitu berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
Baca Selengkapnya![32 Contoh Fakta dan Opini Singkat Beserta Pengertian hingga Ciri-cirinya, Bisa jadi Bahan Pembelajaran](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/3/1714705961760-4vy1u.jpeg)
Mengetahui contoh fakta dan opini kurang lengkap rasanya jika tak memahami pengertian hingga ciri-cirinya.
Baca Selengkapnya![Fakta Perubahan Lingkungan Berikut Penyebabnya, Penting Diketahui](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/24/1716531743324-wvv3tl.jpeg)
Perubahan lingkungan adalah salah satu isu paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini.
Baca Selengkapnya![5 Contoh Kalimat Fakta dan Opini, Pahami Agar Tak Salah Kaprah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/3/1719976834450-gf3o.jpeg)
Contoh kalimat fakta dan opini agar tidak salah dalam membedakannya.
Baca Selengkapnya![Fakta Anak Perempuan Pertama dalam Islam, Perhatian hingga Jadi Pendengar yang Baik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/25/1716612583629-m0rqv.jpeg)
Cara mendidik anak perempuan perlu kasih sayang dan keteladanan.
Baca Selengkapnya![Ternyata Begini Alasan Banyak Orang Takut Debat, Yuk Coba Atasi!](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/28/1703755076695-wgpuw.jpeg)
Debat merupakan salah satu bentuk diskusi yang membutuhkan keterampilan berbicara dan pengetahuan.
Baca Selengkapnya